Sentimen
Negatif (84%)
16 Okt 2022 : 21.41
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bogor

Kasus: Narkoba

Tembak Begal Bersajam di Bogor, Intel Brimob Telah Berikan Peringatan

16 Okt 2022 : 21.41 Views 1

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Tembak Begal Bersajam di Bogor, Intel Brimob Telah Berikan Peringatan

BOGOR - Anggota Brimob yang melakukan tindakan terukur kepada begal bersenjata tajam di Kota Bogor, Jawa Barat, merupakan seorang intel. Ia dibekali senjata api (senpi) dalam menjalankan tugasnya.

"Senjata yang digunakan HS, 9MM untuk amunisinya. Kemudian, anggota tersebut sebagai anggota intel. Jadi ada beberapa anggota intel kita yang kita tugaskan di luar berarti bukan memang tugasnya mencari info terus apalagi pas malam Minggu seperti itu jangan sampai ada anggota yang bikin masalah dan sebagainya," kata Komandan Resimen 2 Brimob Pasukan Pelopor Kedung Halang, Kombes Yustanto kepada wartawan di Mako Polresta Bogor Kota, Minggu (16/10/2022).

Ia menyebutkan, pihaknya sudah menanyakan soal penggunaan senpi kepada anggota tersebut. Hal ini telah sesuai dengan penjelasan Wakapolresta Bogor Kota AKBP Ferdy Irawan.

"Tadi saya sudah tanya langsung sama yang bersangkutan kemudian dan ada Wakapolres jam 7 pagi yang bersangkutan sudah melaporkan ke Provost. Kemudian Provost telpon saya meminta ini saya tanya bagaimana kejadiannya. Nah tadi sudah disampaikan pada Wakapolres," tuturnya.

Yustanto menerangkan, anggotanya sudah memberikan peringatan kepada para remaja bersenjata tajam tersebut. Sebelumnya, petugas sempat diberitahu oleh pengendara lain bahwa terdapat diduga pelaku begal.

"Anggota sudah memberi peringatan, 'hei kamu ngapain?. Kemudian yang bersangkutan si korban mendatangi anggota kita sambil mengacungkan cerulit. Jadi posisi pada saat anggota kita di bundaran Vila Bogor itu ada orang bersimpangan ngebut seperti menghindar sesuatu," ujarnya.

"Masyarakat yang ngebut tadi (bilang) 'pak-pak ada begal'. Akhirnya anggota kita berhenti di situ pada saat berhenti anggota kita lihat satu orang duduk di motor, dua orang lagi keliling-keliling di bundaran itu," tambahnya.

Ketika diberi tembakan peringatan dua kali, remaja itu kabur. Karena membahayakan masyarakat, anggota Brimob mengejar mereka.

"Diteriaki anggota 'hei kamu ngapain?' mereka malah mendatangi anggota kita ditembak peringatan 2 kali. Mereka kabur lari dikejar anggota kita saya tanya kenapa kamu kejar? (Dijawab) komandan mohon izin jangan sampai mereka punya misi di sini gagal, mereka begal di tempat lain," paparnya.

Dalam pengejaran itu, anggota kembali memberikan peringatan. Namun, karena tidak juga digubris, anggota Brimob melakukan tindakan tegas dan terukur.

"Dikejar sama anggota kita tembak peringatan sekali gak mau berhenti ditembak di bagian kaki. Karena sasaran bergerak dan juga (anggota) bergerak kena pinggang tembus ke perut," ucapnya.

Baca Juga: Utamakan Kesehatan Anda dan Keluarga

Yustanto menambahkan, setiap anggota yang dibekali senpi sudah menempuh proses panjang. Anggota tersebut membawa senpi karena memiliki tugas yang cukup berisiko tinggi.

"Untuk mendapat senjata prosesnya panjang, jadi ada beberapa prosedur yang harus ditempuh. Tes psikolgi harus betul-betul lulus, narkoba kemudian yang bersangkutan tidak pernah melanggar atau kena tindakan disiplin atau kode etik termasuk persetujuan dari pihak keluarga. Kita inetrogasi keluarganya pernah enggak dia tempramen atau segala macem baru kita berikan senjata. Kita pegang senjata karena tugasnya berisiko. Jadi tugas intel kita di sini kan banyak yang dluar kemudian ancaman dan resiko cukup tinggi jangan sampai kita tidak bekali anggota dengan senjata malah anggota kenapa-kenapa," bebernya.

Terkait tindakan anggotanya, dinilai sebagai bentuk melindungi masyarakat dari ancaman. Sehingga, belum ada arah pemberian sanksi atau lainnya.

"Kita belum ke sana (sanksi), karena anggota kita bersifat melindungi masyarakat. Karena kalau kita mendapat situasi seperti itu ya kita akan melakukan apa kira-kira?. Pelaku awalnya mendatangi anggota kita, entah mau bacok atau tidak yang jelas pada saat anggota kita neriakin 'kamu lagi ngapain' mereka datangi anggota kita dan mendengar letusan (peringatan) 2 kali mereka baru kabur," tuturnya.

Sentimen: negatif (84.2%)