14 Okt 2022 : 20.51
Informasi Tambahan

Kasus: Narkoba

Akhirnya Istana Ungkap Alasan Pejabat Polri Tak Diizinkan Tongkat Komando dan Ponsel

14 Okt 2022 : 20.51 Views 7

Fin.co.id Fin.co.id Jenis Media: Nasional

Akhirnya Istana Ungkap Alasan Pejabat Polri Tak Diizinkan Tongkat Komando dan Ponsel

Reporter: Gatot Wahyu|

Editor: Gatot Wahyu|

Jumat 14-10-2022,16:49 WIB

Kasetpres Heru Budi Hartono.-Screenshot YouTube/Heru Budi Hartono-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebanyak 559 pejabat Polri diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara.

Para pejabat Polri tersebut tak diizinkan membawa topi, tongkat komanda dan handphone (HP).

Ratusan pejabat Polri tersebut hanya diperbolehkan membawa kertas dan pulpen.

BACA JUGA:8 Kapolda Positif Narkoba Sebelum ke Istana, Polri Langsung Beri Penjelasan

BACA JUGA:Siapa irjen Teddy Minahasa Putra? Jenderal Bintang Dua yang Punya Harta Rp 30 M dan 53 Rumah Ditangkap Narkoba

Apa alasan Presiden Jokowi melarang ratudan pejabat Polri membawa topi, tongkat komando dan HP?

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan alasan 559 pejabat Polri tidak perlu membawa topi, tongkat dan telepon selular.

"Ketika diskusi, di sini tidak ada tempat penyimpanan tongkat, (padahal) tongkat jumlahnya banyak, kedua, juga memperlama proses memasuki istana. Ketiga, kami minta tidak bawa HP (handphone) lagi-lagi untuk kenyamanan bapak-bapak pejabat lingkungan Polri," katanya, Jumat, 14 Oktober 2022.

Dijelaskannya, Presiden Jokowi bertemu dengan 559 personil Polri di Istana Negara pada Jumat siang, yang terdiri dari 24 orang pejabat utama Mabes Polri (3 orang diwakili karena keluar negeri), 33 orang kapolda (satu orang diwakili karena ada kegiatan) serta 490 kapolrestabes, kapolresta dan kapolres jajaran.

BACA JUGA:TGIPF Tragedi Kanjuruhan Rekomendasikan Jajaran Exco dan Ketua Umum PSSI Mundur

Para pejabat polisi itu diminta mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) tanpa dilengkapi topi dan tanpa membawa tongkat, mereka juga dilarang membawa ponsel.

Mereka hanya boleh membawa buku catatan dan pulpen serta tidak boleh mengajak ajudan atau yang sering disebut ADC (Aide de Camp).

"Untuk bisa masuk istana dengan cepat karena jumlahnya (hampir) 600 orang, jadi cukup banyak, jadi tidak perlu membawa tongkat, HP dan topi karena kan topi perlu tempat, tongkat perlu tempat tongkat, HP perlu tempat HP sehingga kami minta ke panitia untuk tiga benda itu disimpan di kursi bus masing-masing," ungkap Heru.

BACA JUGA:Waduh! Imigrasi Cekal Nikita Mirzani ke Luar Negeri

Sumber: