Informasi Tambahan
Agama: Islam
BUMN: PT Jasa Marga
Tokoh Terkait
Profil Zulfan Lindan, Politisi Senior NasDem yang Dinonaktifkan Surya Paloh
Bisnis.com Jenis Media: Nasional
Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh resmi menonaktifkan salah satu elite partainya, Zulfan Lindan, dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem pada hari ini, Kamis (13/10/2022).
Surya mengatakan, Zulfan banyak memberi pernyataan kepada media massa yang tak produktif. Pernyatan-pernyataan Zulfan dinilai cenderung menurunkan elektabilitas NasDem.
“Partai NasDem memberi peringatan keras kepada saudara Zulfan Lindan. Pertama, menonaktifkan dari kepengurusan DPP Partai NasDem. Kedua, melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsional Partai NasDem,” ujar Surya lewat keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).
Dihimpun dari berbagai sumber, Zulfan merupakan pria kelahiran 1 Oktober 1956. Dia adalah sarjana ilmu politik dari Universitas Jayabaya.
Zulfan merupakan salah satu politisi senior NasDem. Sejak 2010, Zulfan tercatat sudah menjadi Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) NasDem. Saat itu, NasDem memang belum resmi menjadi partai politik (parpol), melainkan masih ormas.
Sebelum itu, dia sempat menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta. Lalu, diangkat menjadi Pengurus Besar (PB) HMI pada 1983.
Sebelum bergabung dengan NasDem, Zulfan pernah menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP). Bahkan, pada periode 1999-2004 dirinya menjadi anggota DPR dari fraksi PDIP.
Dia kemudian kembali menjadi anggota DPR pada periode 2014-2019. Saat itu, dia menjadi kader Partai NasDem dan memperoleh 23.748 suara dari Daerah Pemilihan Nanggroe Aceh Darussalam II.
Selesai dari DPR, Zulfan sempat menjadi Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Jonny G. Plate.
Selain itu, Zulfan sempat menjadi ketua teritorial pemenangan Pemilu Sumatera 1 (Aceh dan Sumatera Utara) NasDem. Bahkan, dia diangkat ketua bidang energi, sumber daya alam, dan lingkungan hidup DPP Partai NasDem.
Meski begitu, Zulfan mengaku tak lagi menjadi jajaran pengurus di DPP NasDem sejak dua tahun lalu, ketika dirinya diangkat menjadi wakil komisaris Jasa Marga.
Belakangan, Zulfan kerap memberi pernyataan-pernyataan ke media, terutama terkait pengusungan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dari NasDem untuk Pilpres 2024. Bahkan, Zulfan sempat mengatakan Anies merupakan antitesa atau kebalikan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akibatnya, Surya Paloh memutuskan menonaktifkan Zulfan dari kepengurusan DPP NasDem. Zulfan mengaku tahu kabar penonaktifan dirinya dari media, bukan dari surat yang dikirim oleh NasDem. Oleh sebab itu, dia menganggap cara penonaktifan dirinya tak beretika.
Bahkan, Zulfan mengatakan penonaktifan dirinya tak sesuai citra Partai NasDem yang modern. Dia mengatakan penonaktifan dirinya masih menggunakan gaya kekuasaan lama.
“Makanya secara etika tanpa info ke saya. Saya tahu dari media. Ini menandakan bahwa ini bukan ciri-ciri partai modern, masih pakai gaya lama, gaya kekuasaan, dan menurut saya kampungan sekali,” ujar Zulfan saat dihubungi Bisnis, Kamis (13/10/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam Masuk / Daftar