Balai Perkeretapian Cek Viral Tanah Bergerak Dekat Rel KA Bogor-Sukabumi
Detik.com Jenis Media: News
Kondisi tanah bergerak diikuti retakan pada tembok penahan tanah (TPT) terjadi di sekitar perlintasan rel kereta api Bogor-Sukabumi antara Stasiun Batutulis dan Stasiun Maseng. Informasi ini juga viral di media sosial (medsos).
Pihak Balai Perkeretaapian Jawa Barat merespons informasi tersebut dan meninjau serta kajian bersama terkait dampak tanah bergerak dan keretakan TPT itu. Mereka mengecek lokasi tersebut bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjen KA).
"Betul, teman-teman dari balai sedang di lokasi, sedang tinjau lokasi. Masih dikaji (dampak tanah bergerak)," kata pejabat Humas Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jabar Anne Rufaidah kepada detikcom, Kamis (13/10/2022).
"Sekarang teman-teman dari Balai Perkeretapian dan Dirjen KA sedang peninjauan ke lokasi. Kalau soal pelayanan kereta, operasional, langsung ke PT KAI saja ya," tambahnya.
Anne menyebut kondisi tanah bergerak di sekitar rel kereta api belum mengganggu perjalanan kereta api Bogor-Sukabumi.
"Informasi teman-teman yang di lokasi masih aman (jika dilintasi kereta api), masih bisa melintas, gitu," kata Anne.
"Iya, menurut teman-teman masih aman (dilintasi kereta api). Tapi untuk selanjutnya kita tunggu hasil kajian final teman-teman yang di sana ya," tambah Anne.
Fenomena tanah bergerak itu berimbas keretakan di TPT. Rel kereta api Bogor-Sukabumi tak jauh dari lokasi tembok penahan tanah yang retak tersebut.
Disebutkan TPT tersebut bergeser lebih dari 50 cm. Dari foto yang beredar di medsos, tampak tembok pembatas tanah tersebut melengkung dan retak.
(jbr/jbr)Sentimen: negatif (99.9%)