Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: covid-19, bullying
Tokoh Terkait
Ketum PWI Pusat Atal S Depari Ditunjuk Jadi Presiden CAJ
Detik.com
Ketua Umum Persatuan Wartawan (PWI) pusat Atal S Depari ditunjuk sebagai President of the Confederation of ASEAN Journalist (CAJ). Atal menggantikan President CAJ sebelumnya, yakni Tep Chai Yong.
Pemilihan Atal sebagai President CAJ digelar dalam Sidang Umum Konfederasi Wartawan ASEAN. Sidang dilaksanakan oleh PWI di Bali, Selasa (12/10).
"Saya bersyukur bisa menggantikan Tep Chai Yong sebagai Presiden CAJ. Ini tentu berkat kerja sama serta dukungan semua, serta berkat dukungan Bapak Gubernur dan jajaran sehingga General Assembly ke-20 CAJ bisa berjalan lancar dan sukses," kata Atal S Depari melalui keterangan tertulis, Kamis (13/10/2022).
Atal berharap, dengan ditunjuknya ia sebagai Presiden CAJ, kehidupan jurnalisme dan pers semakin meningkat serta bertanggungjawab. Selain itu, Atal berharap ke depan CAJ bisa mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang akan menjabat Ketua ASEAN.
"Dengan diselenggarakannya kegiatan General Assembly CAJ di Bali dan saya memegang tongkat komando sebagai Presiden CAJ ini, diharapkan dapat ikut mendukung Presiden Joko Widodo yang tahun depan akan menjabat sebagai Ketua ASEAN sehingga dapat memajukan kehidupan jurnalisme serta meningkatkan kehidupan pers yang bebas dan bertanggung jawab," ujarnya.
Gubernur Bali Wayan Koster menjamu makan malam seluruh anggota delegasi CAJ dan para Ketua PWI dari berbagai provinsi di Indonesia usai penetapan Atal sebagai presiden CAJ. Atal, melalui CAJ, ingin mempererat hubungan internal para wartawan ASEAN dan antara wartawan ASEAN dengan organisasi wartawan di seluruh dunia.
Atal dalam pidato pertamanya ingin meningkatkan saling pengertian dan kerjasama antar warga ASEAN demi terwujudnya kesejahteraan, keadilan sosial, dan perdamaian serta memperjuangkan aspirasi dan kepentingan warga ASEAN sehingga terjalin saling pengertian dan penghargaan yang lebih baik oleh masyarakat dunia.
Dengan dukungan semua anggota CAJ, Atal yakin ke depan akan mampu melahirkan program yang benar-benar menjawab tantangan yang muncul di kawasan ASEAN maupun secara global, baik di bidang pers maupun di bidang sosial-kemanusiaan secara lebih luas.
"Dua tahun belakangan ini, dunia pers secara global dihadapkan pada tekanan ganda. Pertama, tekanan akibat disrupsi digital. Kedua, tekanan ekonomi akibat COVID-19. Kedua tekanan ini benar-benar memukul keberlangsungan media, baik secara jurnalistik maupun secara ekonomi," kata Atal.
Dari pulau Bali, Atal mengajak mencanangkan spirit untuk bersama-sama bangkit dari krisis kehidupan pers yang lebih baik dan berwibawa. Dan dalam dua tahun ke depan, dia ingin terus bertukar informasi, gagasan, dan perspektif.
"Mari bersama-sama memikirkan bagaimana membangun model jurnalisme dan pendekatan bermedia yang berkelanjutan demi tetap tegaknya fungsi pers sebagai kekuatan keempat demokrasi," tegas nya.
Atal menyoroti pentingnya perlindungan bagi wartawan dari berbagai ancaman. Dia menyebut perlu ada langkah antisipasi agar tidak ada lagi ancaman seperti doxing yang diterima wartawan.
"Yang tak kalah penting, bagaimana terus melindungi profesi wartawan dari kemungkinan ancaman dari mana pun. Sebagamana diketahui bersama, belakangan ini, para wartawan dihadapkan pada jenis ancaman baru: doxing, bullying, hacking. Perlu langkah-langkah antisipasi agar ancaman jenis baru ini tidak semakin membesar dan sistemik. Solidaritas ASEAN mesti menjadi perhatian kita semua," jelasnya.
Atal berharap bisa melaksanakan Fellowship Jurnslisme ASEAN. Melalui program ini, dia mendorong para wartawan di setiap negara atas pentingnya semangat persaudaraan dan kemitraan ASEAN dalam pemberitaan mereka.
"Kita pilih tiga wartawan dari masing-masing negara, lalu kita beri kesempatan mereka untuk mengunjungi salah-satu negara ASEAN selama 1 bulan. Mereka melakukan internship ke salah-satu media nasional di negara tujuan, dan memiliki tanggung-jawab untuk secara rutin menulis tentang negara tujuan tersebut, tentu dengan perspektif solidaritas ASEAN," kata Atal.
Atal menambahkan hasil karya mereka lalu dilombakan dan dipilih lima karya terbaik untuk diberikan penghargaan. Atal mengatakan perlunya usulan lain.
"Sekali lagi, mari berkegiatan bersama-sama, mari membangun ASEAN Community di bidang pers yang produktif dan inovatif," ucapnya.
(dek/imk)Sentimen: positif (100%)