Pusat Data Nasional Diserang Ransomware Gegara Salah Password

  • 03 Juli 2024 09:27:04
  • Views: 5

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah mengklaim telah mengendus penyebab gangguan pada sistem Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya. Mereka mengatakan, gangguan berupa serangan ransomware itu semua berawal dari salah kata sandi atau password.

Hal itu terungkap usai Rapat Koordinasi (Rakor) di kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) di Jakarta, Senin 1 Juli 2024. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto menyebut serangan ransomware itu bermula ketika salah tulis kata sandi ke dalam server, sehingga membuat layanan publik terganggu dan data hilang. ​

"Dari hasil forensik kami sudah bisa mengetahui bahwa siapa user yang selalu menggunakan password dan akhirnya terjadi permasalahan sangat serius ini," katanya.

Oleh karena itu, mantan Panglima TNI tersebut menyerahkan aparat penegak hukum dan pihak terkait lainnya dalam memberikan sanksi. Dengan harapan, seluruh petugas yang menjadi server PDNS kedepan lebih berhati-hati dalam menginput kata sandi.

"Penegakan hukum oleh BSSN nantinya oleh aparat, itu bisa dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku," tutur Hadi Tjahjanto.

Hacker Bakal Pulihkan Data

Hacker akan merilis kunci deskripsi yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Kominfo RI, agar sistem bisa kembali pulih. Peretas mengaku kasihan pada pemerintah Indonesia, sehingga memutuskan menarik balik program jahat tersebut secara cuma-cuma.

Kendati belum ada uang tebusan yang dikirim kepada mereka, peretas merasa iba dan tak akan memperpanjang gangguan. Lewat pengumuman kepada publik, peretas mengatakan bakal merilis kunci deskripsi besok, Rabu, 3 Juli 2024.

Untuk diketahui, ransomware merupakan program yang mengancam korban dengan menghancurkan atau memblokir akses ke data atau sistem penting, hingga tebusan yang diminta si peretas dibayarkan oleh korban.

Kepada Indonesia, peretas tak lagi berharap uang tebusan. Justru, dalam pernyataannya, mereka meminta maaf atas dampak yang kadung terjadi karena Ransomware Brain Cipher.

"Ransomware gang Brain Cipher announced they'll release decryption keys for free this Wednesday. They emphasized the need for cybersecurity funding and specialists. Apologies to Indonesia for the disruption. They request public acknowledgment of their decision.

(Geng Ransomware Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada hari Rabu ini. Mereka menekankan perlunya pendanaan dan spesialis keamanan siber. Mohon maaf kepada Indonesia atas gangguan ini. Mereka meminta pengakuan publik atas keputusan mereka," demikian keterangan takarir dari salah satu akun X (Twitter) yang mengunggah pernyataan si peretas, dilihat Selasa, 2 Juli 2024.

Isi Pesan Hacker untuk Pemerintah Indonesia

Si pengunggah lantas menyertakan gambar isi pernyataan pesan peretas yang ditujukan bagi Indonesia, berikut selengkapnya:

Brain Cipher

Yang lebih penting dari uang, adalah kehormatan.

Kami ingin membuat pernyataan publik.

Rabu ini, kami akan memberi Anda kunci deskripsi secara gratis. Kami berharap serangan kami mengirim pesan jelas kepada Anda betapa pentingnya membiayai industri dan merekrut spesialis yang punya kualifikasi.

Serangan kami tidak membawa konteks politik, hanya evaluasi keamanan dengan pasca bayar.

Warga negara Indonesia, kami mohon maaf karena hal ini berdampak pada semua orang.

Kami juga mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami telah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan independen.

Jika wakil rakyat menganggap salah mengucapkan terima kasih kepada hacker. Anda dapat melakukannya secara pribadi di kantor pos.

Kami meninggalkan dompet monero untuk sumbangan, kami berharap pada hari Rabu kami akan mendapatkan sesuatu. (Dan kami ulangi lagi: kami akan memberikan kuncinya secara gratis atas inisiatif kami sendiri)

Pada hari Rabu, kami akan membuktikan bahwa kami menepati janji kami.***


Sumber: https://dev.xcloud.id/pusat-data-nasional-diserang-ransomware-gegara-salah-password/
Tokoh



Graph

Extracted

persons Hadi Tjahjanto,
companies Twitter,
ministries BSSN, TNI,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA TIMUR,
cities Surabaya,