Anies Ditantang Demokrat Gabung Partai Supaya Tak Merasa Besar Sendiri

  • 01 Juli 2024 12:37:43
  • Views: 2

PIKIRAN RAKYAT - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ditantang masuk partai politik di Indonesia, dalam menjalankan karier politiknya. Permintaan itu datang dari Demokrat.

Tepatnya, tantangan diutarakan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat (PD), Syahrial Nasution kepada Anies, lewat akun X-nya (dulu Twitter).

Menurutnya, akan menarik jika Anies memutuskan untuk gabung ke dalam salah satu parpol. Syahrial bahkan menyebut nama Gubernur Jabar, Ridwan Kamil (RK), sebagai pembanding sekaligus contoh yang perlu ditiru Anies.

"Pak Anies @aniesbaswedan seru juga kalau masuk parpol," kata Syahrial di akun media sosial X, dilihat Senin, 1 Juli 2024.

Syahrial melanjutkan, Anies bakal tahu perjuangan politik para kader parpol jika menyaksikan dari dalam. Dengan begitu imbuhnya, Anies tak merasa namanya besar sendiri sebagai tokoh politik tanah air.

"Supaya ikut merasakan perjuangan politik lebih fundamental. Mewarnai partai dengan popularitasnya sehingga tidak merasa besar sendiri," ujarnya.

"Salut untuk Kang Emil @ridwankamil berani tampil sebagai kader partai tanpa merontokkan nama besarnya," tuturnya lagi.

Diketahui, Ridwan Kamil sudah menjadi bagian dari Partai Golkar usai lengser dari jabatan Gubernur Jabar. Nama RK yang tak lantas luntur menurut Syahrial patut menjadi teladan bagi Anies.

Baca Juga: Pemerintah Lemah, Tak Punya Kesiapan Hadapi Serangan Siber pada Pusat Data Nasional

PDIP Kaji Anies Lebih Dalam

PDIP mengaku sedang mengkaji sosok Anies Baswedan sebelum memutuskan untuk mendukungnya di Pilkada DKI Jakarta 2024. PDIP menyatakan tak ingin hanya bersandar pada elektabilitas Anies yang tinggi.

Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP, Adian Napitupulu mengungkap sikap PDIP terkait Anies. Ia mengatakan, banyak faktor yang hendak dijadikan pertimbangan partai.

"Menurut kita, kajiannya kita selesaikan. Apakah mungkin kita mengusung Anies ketika memang secara kajian ideologi, kajian politik, kajian terhadap pemikiran, program dan sebagainya memungkinkan, kenapa tidak?," kata Adian, di gedung The Tribrata, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Juni 2024.

"Tidak cuma persoalan 'Wah elektabilitasnya bagus'. Loh Jokowi dulu kalah kok elektabilitasnya waktu Pilgub DKI. Kerja kita yang kemudian membuat kerja kita bersama-sama yang membuat dia kemudian bisa menang," ujarnya.

Adian menjelaskan, orientasi PDIP dalam memilih kandidat pemimpin daerah ialah pemikirannya serta ide-idenya bagi kemaslahatan wilayah yang hendak dia pimpin.

"Artinya bahwa kita akan lebih berorientasi pada, oke, kamu mau menjadi kepala daerah, apa pemikiranmu tentang daerah ini? Bagaimana pandanganmu? Setahu apa kamu persoalan-persoalan rakyatnya?," tutur dia.

Sebagaimana penjelasan Adian Napitupulu, keterangan serupa juga datang dari Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah. Dia menegaskan bahwa PDIP tidak akan terburu-buru memutuskan sebab waktunya masih cukup luas menuju Pilkada. Terutama, karena kajian-kajian yang dilakukan belum selesai.

"Masih dalam pembahasan, masih kita kaji, nanti waktunya juga masih lama," kata Basarah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat, 28 Juni 2024. ****


Sumber: https://dev.xcloud.id/anies-ditantang-demokrat-gabung-partai-supaya-tak-merasa-besar-sendiri/
Tokoh













Graph