OJK Blokir Lebih dari 5.000 Entitas Pinjaman Online Ilegal di Indonesia, Agusman Sebut Langkah Pencegahan Terus Dilakukan

• 29 Juni 2024 01:15:28

• Views: 2

---

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agusman, mengumumkan bahwa OJK telah berhasil memblokir lebih dari 5.000 entitas pinjaman online ilegal di Indonesia sebagai bagian dari upaya pencegahan terhadap praktik pinjol ilegal yang meresahkan masyarakat.

"Sekitar 5.000 lebih sudah kami blokir, ada di website kami. Blokir ini semaksimal mungkin kami lakukan, kami tidak pakai target. Kita harus terus melakukan pencegahan itu. Kasihan masyarakat selalu jadi korban," ujar Agusman usai menghadiri acara pengukuhan Kepala OJK Provinsi Kepri 2024, dikutip dari ANTARA.

Agusman menjelaskan bahwa langkah-langkah ini dilakukan tanpa target khusus namun semaksimal mungkin untuk melindungi masyarakat dari penipuan dan praktik ilegal yang sering kali merugikan banyak orang.

Blokir ini juga didukung oleh tim pengawasan lintas kelembagaan dan instansi, menunjukkan kerja sama dalam mengatasi masalah ini secara nasional.

Menurut Agusman, kebijakan terbaru OJK mengenai batasan platform layanan pinjaman keuangan, yang ditegaskan dalam surat edaran tahun 2023, bertujuan untuk mengatur dan mengontrol praktik pinjol agar tidak menimbulkan masalah utang yang berlebihan bagi masyarakat.

Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), data menunjukkan bahwa jumlah transaksi pinjol mencapai Rp500 miliar, yang mencerminkan pentingnya pengaturan dalam akses keuangan untuk menghindari dampak negatif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Agusman menyerukan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat dan pemangku kebijakan, untuk membangun ekosistem sektor jasa keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi regional tetapi juga nasional. (*)

---

Sumber: https://fajar.co.id/2024/06/28/ojk-blokir-lebih-dari-5-000-entitas-pinjaman-online-ilegal-di-indonesia-agusman-sebut-langkah-pencegahan-terus-dilakukan/?page=all