Terkuak Biang Kerok Keramik Impor China Banjiri RI

  • 27 Juni 2024 20:30:10
  • Views: 3

Jakarta -

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) mengungkap deretan penyebab banjirnya impor keramik. Ketua Umum Asaki Edy Suyanto menyebut impor keramik tersebut banyak datang dari China.

Banjirnya keramik dari China ke Indonesia disebabkan oleh melebihnya produksi di negara tersebut. Selain itu, pasar ekspor China yang selama ini ke Uni Eropa hingga Amerika Serikat telah dialihkan ke Indonesia.

"Unfair trade yang telah terbukti berupa subsidi pemerintah Tiongkok, praktek dumping akibat overcapacity dan oversupply produk keramik Tiongkok serta pengalihan pasar export utama Tiongkok yg selama ini ditujukan untuk negara Uni Eropa, Timur Tengah, USA dan Amerika Utara telah dialihkan ke Indonesia pasca negara-negara tersebut menerapkan anti dumping terhadap produk dari Tiongkok," kata dia dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).

Selain itu, para importir juga disebut menerapkan predatory pricing atau sengaja menjual produk impor jauh di bawah biaya produksi keramik nasional. Hal ini menurunkan daya saing keramik nasional.

"Dampak kerugian terhadap Industri Keramik Nasional jelas terbukti dengan penurunan tingkat utilisasi produksi dan yang paling disayangkan adalah defisit transaksi export import produk Keramik senilai lebih dari US$ 1,3 miliar dalam kurun waktu lima terakhir, yang seharusnya tidak perlu terjadi," ungkapnya.

Edy mengatakan defisit itu tidak perlu terjadi karena semua kebutuhan atau permintaan keramik nasional baik dari sisi volume kebutuhan dan jenis keramik bisa terpenuhi oleh industri keramik nasional.

"Selain itu harusnya menjadi perhatian khusus pemerintah bahwa Industri Keramik Nasional telah memberikan multiplier effects yang besar terkait produk bersertifikasi tingkat komponen dalam negeri rata-rata di atas 80% telah mendukung keberlangsungan hidup dari ribuan perusahaan kecil dan menengah yg selama ini menjadi bagian supply chain dari Industri Keramik," jelas dia.

Ia pun meminta agar ada hasil akhir penyidikan terhadap anti dumping terkait produk keramik China dalam Juni ini dengan besaran di atas 100%.

Selain itu Edy mengapresiasi perhatian dan arahan tegas dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal pembatasan impor saat ratas beberapa hari yg lalu, di mana produk keramik juga termasuk salah satu komoditas yang dibahas.

"Pembahasan Ratas tersebut menjadi angin perubahan yang membawa optimisme baru dan keberpihakan serta kehadiran pemerintah terhadap eksistensi industri keramik nasional setelah beberapa thn terakhir babak belur diganggu oleh gempuran produk import dari Tiongkok," tuturnya.

Asaki juga mengapresiasi dan mendukung penuh atas usulan agar regulasi soal Impor Permendag nomor 8 tahun 2024 tentang kebijakan impor ditinjau ulang dan direvisi.

Selain itu, pengusaha keramik juga menilai bahwa akan ada tarif pajak besar dalam Bea Masuk Imbalan (BMI), Bea Masuk. Tindakan Pengamanan (BMTP)untuk produk keramik impor merupakan angin segar.

"Acungan jempol dan salut atas kolaborasi yang luar biasa dari Menperin dan Mendag yang mana dalam waktu dekat ini akan mengenakan BMAD untuk produk keramik import dari Tiongkok. Semoga semangat keberpihakan terhadap industri keramik dalam negeri juga mendapatkan atensi dan dukungan penuh dari Menkeu dengan mengeluarkan PMK (Peraturan Menteri Keuangan) yang cepat setelah mendapatkan usulan BMAD & BMTP untuk produk keramik," pungkasnya.

(ada/das)
Sumber: https://finance.detik.com/industri/d-7412160/terkuak-biang-kerok-keramik-impor-china-banjiri-ri
Tokoh



Graph

Extracted

persons joko widodo,
ministries Kemendag, Kemenkeu,
topics ekspor, produk impor,
nations Amerika Serikat, Indonesia, Republik Rakyat Cina, Uni Eropa,
places DKI Jakarta,
cities Tiongkok,