Pakai Kertas Merusak Hutan Alam Dinilai Pikiran Jadul, Kok Bisa?

  • 26 Juni 2024 10:15:46
  • Views: 3

Jakarta -

Penggunaan kertas kerap disebut-sebut sebagai alasan hutan alam rusak dan tak terawat. Namun, Perwakilan Asia Pulp and Paper (APP) Group mengatakan hal tersebut merupakan pikiran jadul (zaman dulu), kenapa?

Melalui siaran detikPagi bertajuk 'Komitmen APP Mendukung Ekonomi Berkelanjutan', Chief Sustainability Officer APP Elim Sritaba mengungkapkan kini industri pulp and paper seperti APP tak lagi menggunakan praktik jadul yang merusak hutan alam dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya APP, selaku bagian dari Sinar Mas Group, untuk menjalankan bisnis yang sustainable (berkelanjutan).

Ia menerangkan zaman dulu, pabrik kertas memang menggunakan tanaman atau pepohonan dari hutan alam sebagai bahan baku. Namun sejak tahun 2013, APP pun melakukan perubahan dengan komitmen mengambil bahan baku pembuatan kertas dari hutan tanaman industri saja.

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi (kita) menanam dan tebang sendiri, ada cyclenya setiap 5 tahun. Kita memastikan bahan baku dari hutan tanaman industri itu berjalan secara sustainable. Tanam-tebang, R&D, nursery, pembibitan, semuanya dipastikan dengan baik untuk memastikan kualitas pohon yang tumbuh di hutan tanaman industri ini memasok (bahan baku) secara bertanggung jawab," jelas Elim dalam detikPagi, Rabu (26/6/2024).

"(Ada) pikiran pakai kertas itu merusak hutan? Itu dulu. Tetapi sekarang di Indonesia dan negara-negara maju juga sama mereka sudah pakai hutan tanaman industri," tambahnya.

Tak sekadar mengubah sumber bahan bakunya, kata Elim, APP juga memastikan manajemen hutan tanaman industri ini dilakukan secara berkelanjutan. Salah satunya dengan memikirkan dampaknya di sisi lingkungan, sosial, maupun governance.

"Motivasi membangun bisnis itu kan pasti ingin bisnisnya jangka panjang. 50 tahun lalu mungkin istilah sustainability belum ada, tapi keinginan untuk sustain pasti ada," terangnya.

"Kita spesifik bahas environment division yang fokus soal forestry dan melihat secara management system itu sudah dibangun di APP mulai 2005. Namun, dengan serius ada satu divisi yang melihat dan memperbaiki manajemen sistem itu sejak 2006 lalu dirapihkan semua pakai ISO," imbuhnya.

Sebagai informasi, APP Group memproduksi produk seperti tisu, alat kemasan, dan kertas dengan total 12 mills di Tanah Air. Diketahui, kapasitas produksi dan konversi APP Group mencapai lebih dari 19 juta ton per tahun dengan market produk yang mencapai lebih dari 150 negara di enam benua.

(ega/ega)
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-7408983/pakai-kertas-merusak-hutan-alam-dinilai-pikiran-jadul-kok-bisa
Tokoh

Graph

Extracted

nations Indonesia,
places DKI Jakarta,