Pemkab Agam Relokasi 114 Rumah Korban Banjir Lahar Gunung Marapi

  • 11 Juni 2024 21:51:23
  • Views: 6

RADARBANGSA.COM - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat bakal merelokasi 114 rumah korban banjir lahar hujan Gunung Marapi dan longsor ke daerah lebih aman dari bencana alam. 

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman (Perkim) Agam Rinaldi di Lubuk Basung, Selasa, 11 Juni 2024, mengatakan 114 rumah itu tersebar di Kecamatan Ampek Angkek 35 unit, Banuhampu dua unit, Canduang 42 unit, Sungai Pua 29 unit, dan Malalak enam unit.

"Sebanyak 114 unit rumah tersebut berada di daerah zona merah atau lokasi rawan bencana yang berada di sepanjang aliran sungai, longsor, dan lainnya yang tidak bisa ditempati," katanya.

Ia mengatakan 114 rumah itu bakal direlokasi di Balingka, Kecamatan Ampek Koto, tanah milik pemkab di Kecamatan Lubuk Basung, dan tanah milik PT Inang Sari di Lubuk Basung.

Sebanyak tiga lokasi merupakan alternatif tempat untuk pelaksanaan program itu, sedangkan Perkim Agam telah meninjau lokasi tersebut bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agam. 

Apabila lahan sudah final, kata dia, maka pembangunan rumah dilakukan pada 2024 menggunakan dana dari pemerintah pusat. Lokasi tersebut juga dibangun fasilitas umum, antara lain berupa jalan dan drainase.

"Mereka kita minta membuat surat pernyataan bersedia direlokasi ke lokasi yang telah kita sediakan," ucapnya. 

Ia mengatakan untuk program relokasi mandiri atau pembangunan rumah di lahan milik sendiri di luar zona merah ada 47 unit tersebar di Kecamatan Ampek Angkek 18 unit, Banuhampu dua unit, Canduang 18 unit, Sungai Pua satu unit, dan Malalak delapan unit.

Nantinya, Pemkab Agam bakal membangun rumah dengan tipe 36 di lokasi tanah mereka. "Untuk total dana pembangunan belum diketahui, karena anggaran merupakan dari pusat," tukasnya.


Sumber: https://www.radarbangsa.com/news/49154/pemkab-agam-relokasi-114-rumah-korban-banjir-lahar-gunung-marapi
Tokoh

Graph

Extracted

companies Dana,
topics Banjir, longsor,
places SUMATERA BARAT,
cities Gunung,
cases zona merah,