Wajar jika Kader Minta Mardiono Mundur

  • 27 Mei 2024 06:55:12
  • Views: 10

Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal menempatkan wakilnya di DPR karena perolehan suaranya tidak mampu memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Suara meminta Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mundur mulai mengemuka. "Wajar bila banyak kader PPP yang mulai gelisah dan meminta Mardiono mundur," kata Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada Media Indonesia, Minggu, 26 Mei 2024.  Sejumlah gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) legislatif yang diajukan PPP ke Mahkamah Konstitusi (MK) kandas. Ini merupakan kali pertama sejak 1971 PPP tidak memiliki wakil di DPR RI. Kegagalan ini dinilai jadi kesedihan bagi kader partai Islam yang legendaris dan bersejarah. "PPP tidak mampu mempertahankan kursinya di parlemen. Ini sebuah evaluasi dan kritikan dari publik yang dianggap PPP kurang mampu bersaing di pemilu silam," ungkapnya.   Menurut Ujang, hal lumrah jika sejumlah kader PPP meminta pertanggungjawaban Mardiono atas hasil yang didapat di Pileg 2024. Sebab, partai berlambang kakbah nyatanya tak mampu bersaing di Pemilu 2024. "Dalam konteks itu sesuatu yang umum saja, jika para kader meminta Mardiono mundur. Karena memang Mardiono dianggap gagal untuk bisa menjaga eksistensi partai di parlemen. Tidak bisa meloloskan PPP di parlemen," bebernya. Ujang menuturkan Pemilu 2024 jadi sejarah pahit untuk PPP. Menurut PPP, hasil pemilu kali ini harus benar-benar jadi pembelajaran bagi PPP. "Mudah-mudahan ke depan mengevaluasi dan intropeksi diri agar mereka tidak berkonflik, agar mereka juga mampu memenangkan pilpres dengan tidak memilih pasangan capres yang tidak didukung oleh kader-kader PPP," ungkap dia.

Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) gagal menempatkan wakilnya di DPR karena perolehan suaranya tidak mampu memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Suara meminta Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono mundur mulai mengemuka.
 
"Wajar bila banyak kader PPP yang mulai gelisah dan meminta Mardiono mundur," kata Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada Media Indonesia, Minggu, 26 Mei 2024. 
 
Sejumlah gugatan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) legislatif yang diajukan PPP ke Mahkamah Konstitusi (MK) kandas. Ini merupakan kali pertama sejak 1971 PPP tidak memiliki wakil di DPR RI. Kegagalan ini dinilai jadi kesedihan bagi kader partai Islam yang legendaris dan bersejarah.
"PPP tidak mampu mempertahankan kursinya di parlemen. Ini sebuah evaluasi dan kritikan dari publik yang dianggap PPP kurang mampu bersaing di pemilu silam," ungkapnya.
 
Menurut Ujang, hal lumrah jika sejumlah kader PPP meminta pertanggungjawaban Mardiono atas hasil yang didapat di Pileg 2024. Sebab, partai berlambang kakbah nyatanya tak mampu bersaing di Pemilu 2024.
 
"Dalam konteks itu sesuatu yang umum saja, jika para kader meminta Mardiono mundur. Karena memang Mardiono dianggap gagal untuk bisa menjaga eksistensi partai di parlemen. Tidak bisa meloloskan PPP di parlemen," bebernya.
 
Ujang menuturkan Pemilu 2024 jadi sejarah pahit untuk PPP. Menurut PPP, hasil pemilu kali ini harus benar-benar jadi pembelajaran bagi PPP.
 
"Mudah-mudahan ke depan mengevaluasi dan intropeksi diri agar mereka tidak berkonflik, agar mereka juga mampu memenangkan pilpres dengan tidak memilih pasangan capres yang tidak didukung oleh kader-kader PPP," ungkap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(AGA)


Sumber: https://www.medcom.id/nasional/politik/Dkq09z4b-ppp-gagal-ke-senayan-pengamat-wajar-jika-kader-minta-mardiono-mundur
Tokoh





Graph

Extracted

persons Mardiono, Ujang Komarudin,
companies Google,
ministries DPR RI, MK,
institutions Universitas Al Azhar Indonesia,
religions Islam,
parties PPP,
topics Pemilu 2024,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,