Indonesia Tak Perlu Malu Nyatakan Berpihak kepada Palestina

  • 24 Mei 2024 04:45:31
  • Views: 6

Aliyudin Sofyan | Kamis, 23/05/2024 10:27 WIB

Gelora Talks bertajuk Dunia Dukung Palestina di PBB: Israel dan Amerika Meradang Rabu (22/5/2024) sore. Foto: tangkapan layar

JAKARTA, Jurnas.com - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan, Indonesia tidak perlu malu-malu lagi soal keberpihakannya kepada Palestina.

"Amerika dan Israel sudah tahu posisi Indonesia, sehingga kita tidak perlu malu-malu lagi, karena Indonesia tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Karena Indonesia berpihak pada rakyat Palestina, berpihak pada kemanusiaan, " kata Hikmahanto dalam diskusi Gelora Talks bertajuk `Dunia Dukung Palestina di PBB: Israel dan Amerika Meradang` yang ditayangkan dikanal YouTube Gelora TV, Rabu (22/5/2024) sore.

"Masalah kemanusiaan inilah yang kemudian membakar semangat mahasiswa-mahasiswa dan profesor-profesor Amerika Serikat (AS) mau berdiri tegak, meskipun dia menghadapi berbagai tantangan dan ditangkap polisi dan lain sebagainya," katanya.

Menurut Rektor Universitas Jenderal Ahmad YanIndonesia perlu melakukan pendekatan baru dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina, yakni mendorong masalah kemanusiaan.i ini, Indonesia harus terus membuat opini masalah kemanusiaan Palestina di Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB seperti yang sudah dilakukan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Sehingga dengan opini tersebut, diharapkan akan tercipta generasi-generasi baru yang mempunyai kesadaran masalah Palestina dari sisi kemanusian.

Harapanya, mereka akan segera melakukan perubahan di lembaga tersebut, maupun di AS, Israel, Eropa, negara Islam dan belahan dunia lainnya.

"Jadi bukan mustahil, Indonesia akan memimpin 143 negara yang mendukung Palestina. Kita berharap nanti Pak Prabowo dipemerintahan selanjutnya, tidak sekedar mencari popularitas saja, tapi bisa membuat rakyat Palestina mendapatkan kembali tanahnya," tandas Hikmahanto.

Hal senada juga disampaikan pengamat geopolitik Tengku Zulkifli Usman, narasumber lainnya dalam diskusi tersebut.

"Kita memang butuh pendekatan baru. Generasi baru pasti punya paradigma dan perspektif baru soal Palestina. Nah, sekarang yang terjadi secara global sudah positif, dan semangatnya perlu terus dijaga," kata Tengku Zulkifli Usman.

TZU, sapaan akrab Tengku Zulkifli Usman menegaskan, apa yang terjadi sekarang di Palestina, bukan persoalan agama, tapi sudah menyangkut soal kemanusiaan, genosida dan pelanggaran HAM berat.

Pengajar University Sains Islam Malaysia Dr Abdulrahman Ibrahim yang juga hadir dalam diskusi tersebut, mengatakan, bahwa AS dan Israel adalah negara yang tidak menghormati demokrasi, sementara Palestina adalah negara yang mematuhi demokrasi.

"Sebagai orang Palestina kita hormat di PBB untuk menjadi ahli (anggota penuh), tapi kita masih terus berjuang, sehingga dapat kemerdekaan negera kita agar tidak diveto 5 negara," kata Abdulrahman.

Palestina, lanjutnya, saat ini mendapatkan dukungan gen-Z seluruh dunia dan kampus-kampus terkenal di AS dalam mendapatkan kemerdekaan.

"Gen Z saat ini yang berani melawan Amerika dan rezim Tel Aviv (Israel). Warga Amerika banyak yang cakap, kenapa cukai kita dibuat beli senjata untuk Israel," katanya.

Karena itu, ia yakin pada akhirnya, AS nanti akan mendukung kemerdekaan Palestina, seperti yang terjadi di Afghanistan, mereka kalah dari Taliban.

KEYWORD :

Indonesia Palestina Gelora Talk Israel


Sumber: https://www.jurnas.com/artikel/156138/Guru-Besar-UI-Indonesia-Tak-Perlu-Malu-Nyatakan-Berpihak-kepada-Palestina/
Tokoh







Graph

Extracted

persons Prabowo, Retno Lestari Priansari Marsudi, Sofyan,
companies YouTube,
ministries Polisi,
institutions Universitas Indonesia,
religions Islam,
parties Gelora, PBB,
topics Pelanggaran HAM,
nations Amerika Serikat, Indonesia, Israel, Malaysia, Palestina,
places DKI Jakarta,
cities Tel Aviv,
cases HAM,