UKT Selangit, Generasi Muda Dihadapkan Beban Berat

  • 22 Mei 2024 14:45:18
  • Views: 5

AJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat Media Sosial (Medsos) Ardianto Satriawan, ikut memberikan komentarnya terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ramai dibicarakan belakangan ini.

Dikatakan Ardi, generasi muda saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih berat dari generasi sebelumnya. 

"Lulus SMA dihadapkan dengan kenyataan UKT dan IPI selangit," ujar Ardi dalam keterangannya di aplikasi X @ardisatriawan, kemarin. 

Lanjutnya, saat memasuki waktu ujian tes masuk Perguruan Tinggi, bukan hanya belajar ekstra yang mesti dilakukan. Namun, juga mesti menyiapkan uang.

"Kalau gak ada uang ya terpaksa utang," ucapnya. 

Selama kuliah, kata Ardi, mahasiswa dituntut untuk mencari uang demi bertahan hidup, bayar UKT, dan pengalaman kerja. 

"Kalau gak punya pengalaman kerja kefilter duluan," sebutnya. 

Tidak berhenti di situ, diungkapkan Ardi ketika mahasiswa memasuki fase akhir, terkadang diperhadapkan dengan Dosen yang killer.

"Harus lulus sebelum umur 25, kalau nggak nanti kefilter sama saringan umur maksimum lowongan kerja," tukasnya.

Tambahnya, dalam mencari pekerjaan keuntungan juga menjadi faktor penentu kesejahteraan. 

"Soalnya banyak perusahaan yang ngakal-ngakalin aturan ketenagakerjaan. Banyak yang gajinya di bawah UMR, hak-hak gak dipenuhi, tapi mau lapor juga susah," Ardi menuturkan.

Dibeberkan Ardi, anak muda pada generasi saat ini, jika ingin memiliki rumah sendiri, mesti menabung terlebih dahulu. Karena bank tidak menyetujui KPR pada awal karir. 

"Belum lagi kalau masih ada tanggungan utang UKT. Sewa rumah, gak ada aturan yang jelas yang melindungi penyewa di Indonesia. Landlord bisa-bisa aja berbuat semaunya. Usir penyewa besok juga gak ada aturan yang ngelarang," imbuhnya. 

Kalaupun berhasil dapat rumah yang KPR-nya terjangkau, kata Ardi, lokasinya di ujung dunia. Dan, tidak ada transportasi umum yang bisa diandalkan untuk commuting.

"Akhirnya ojek online tiap hari buat kerja, terus karena tekor, menyerah. Jadi kredit kendaraan. Nambah lagi utangnya," cetusnya. 

"Mau nikah ada tekanan sosial buat pesta besar-besaran, resepsi jadi kewajiban, nambah lagi pengeluaran," sambung Ardi. 

Tantangan itu tak berhenti sampai fase menikah, Ardi menuturkan, setelah memiliki anak akan diperhadapkan kembali dengan sistem pendidikan yang mahal. 

"Kalau mau yang berkualitas daycare mahal, TK mahal, SD mahal, SMP mahal, SMA mahal. Setelah itu nguliahin anak, cuma ngulang poin 1-10," kuncinya. 

Sebelumnya, DPR RI meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim merevisi Peraturan Mendikbudristek (Permendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SBOPT).

Permintaan itu dilakukan DPR dalam rapat kerja (raker) bersama Nadiem dan jajaran Kemendikbudristek di ruang rapat Komisi X DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).

Sementara itu, Nadiem Anwar Makarim menyatakan aturan terkait kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) hanya berlaku untuk mahasiswa baru. Bagi mahasiswa lama, ia memastikan, tak akan dikenakan UKT.

"Peraturan Kemdikbud ini menjelaskan bahwa aturan UKT baru ini hanya berlaku pada mahasiswa baru tidak berlaku untuk mahasiswa yang sudah belajar di perguruan tinggi," ucap Nadiem dalam raker bersama Komisi X DPR RI, Selasa (21/5/2024).

Nadiem menjelaskan hal itu lantaran masih ada mispersepsi di masyarakat terkait UKT. Ia pun membantah bahwa mahasiswa lama juga turut dikenakan UKT.

Kendati demikian, Nadiem menilai, kebijakan UKT ini tak akan memghambat para mahasiswa yang hendak menempuh pendidikan tinggi. 

"Tidak ada mahasiswa yang seharusnya gagal kuliah atau tiba-tiba harus membayar lebih banyak akibat daripada kebijakan ini," tandasnya.

(Muhsin/fajar)


Sumber: https://fajar.co.id/2024/05/22/ukt-selangit-generasi-muda-dihadapkan-beban-berat/?page=all
Tokoh



Graph

Extracted

persons Nadiem Makarim,
ministries DPR RI, Kemdikbud,
topics Uang Kuliah Tunggal,
fasums Kompleks Parlemen Senayan,
products KPR, ojol,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,
cities Senayan,