Optimisme Dunia untuk Kemerdekaan Palestina

• 20 Mei 2024 06:29:23

• Views: 8

AKURAT.CO Dunia mengutuk keras ulah ekstremis Israel yang mencegat, merusak dan menginjak-injak bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina.

"Yang mereka lakukan sungguh biadab, tidak berperikemanusiaan. Dan semakin menunjukkan kepada dunia bahwa Israel sedang melakukan pembunuhan massal atau genosida terhadap rakyat Palestina," kata Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, kepada wartawan, Minggu (19/5/2024).

"Dengan mencegat dan merusak bantuan kemanusiaan, mereka ingin rakyat Palestina semakin kelaparan dan kesakitan tanpa perawatan medis. Hingga perlahan semua rakyat Palestina musnah dari muka bumi," sambungnya.

Baca Juga: VIRAL Warga Israel Tega Injak-injak Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza, Netizen: Jahat Banget!

Menurut Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia ini, semua aturan hukum kemanusiaan, hukum internasional hingga resolusi PBB tidak ada yang diindahkan oleh zionis Israel.

Mereka menginjak-injak hak asasi manusia, melecehkan negara-negara dan organisasi internasional, bahkan merobek Piagam PBB di muka Sidang Majelis Umum PBB.

Jazuli berharap negara-negara di dunia tidak lagi tinggal diam.

Faktanya memang masyarakat dunia hari ini sudah muak dan hilang batas toleransi dengan kelakuan Israel yang begitu biadab dan di luar batas kemanusiaan.

"Dunia muak, dunia mengutuk. Dan tidak berhenti di situ, kita melihat gelombang demonstrasi di berbagai negara di dunia, di kampus-kampus elite, di kota-kota besar dunia. Bahkan di PBB, dukungan kemerdekaan Palestina semakin kuat dan kecaman kepada Israel berada pada titik nadir," terangnya.

Baca Juga: Indonesia Kutuk Aksi Blokade Bantuan Kemanusiaan Oleh Ekstremis Israel, Tuntut PBB Bertindak

Menurut Jazuli, masyarakat dunia juga berharap Mahkamah Pidana Internasional (ICC) segera menangkap Benjamin Netanyahu dan seluruh pejabat Israel untuk mempertanggungjawabkan kejahatan kemanusiaan dan genosida yang dilakukan.

"Kita optimis Palestina akan segera merdeka dan penjajahan Israel berakhir," pungkasnya.