Doktor Universitas Jember Puji Pencalonan Jaddin-Arismaya Via Jalur Independen

  • 15 Mei 2024 03:40:21
  • Views: 8

Jember (beritajatim.com) – Pencalonan bupati dan wakil bupati melalui jalur perseorangan atau independen oleh pasangan Muhammad Jaddin Wajad dan Arismaya Parahita telah mewarnai demokrasi secara sehat di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

“Keputusan Gus Jaddin dan Pak Arismaya untuk tidak bergantung pada rekom partai merupakan edukasi politik yang baik. Kita berharap calon-calon yang diusung partai politik juga mampu mengimbangi dalam kontestasi pilkada pada November 2024,” kata Muhammad Iqbal, doktor ilmu komunikasi politik Universitas Jember, Selasa (14/5/2024).

Minimnya jumlah calon perseorangan, menurut Iqbal, tak lepas dari besarnya jumlah dukungan awal yang menjadi syarat pendaftaran. “Di tingkat kabupaten harus ada dukungan 6,5 persen. Ini bukan berarti calon perseorangan dibatasi. Tapi ini untuk menunjukkan mereka memiliki modal legitimasi yang cukup sebagai awal untuk berkontestasi,” katanya.

Minimnya jumlah calon perseorangan juga menunjukkan bahwa pilkada tidak mudah. “Butuh banyak kekuatan, bukan cuma politik, tapi juga logistik. Terlebih lagi menghadapi petahana, tentu jadi kalkulasi utama apakah calon perseorangan itu punya modal awal yang cukup dalam hal basis legitimasi, basis elektoral, dan basis kapital. Basis kapital di sini adalah bagaimana mereka membangun alat peraga kampanye dan sosialisasi sampai memperkuat jaringan saksi dan relawan,” kata Iqbal.

Iqbal mendukung kemudahan dibukanya peluang bagi calon dari jalur perseorangan mulai dari pemilihan kepala daerah hingga pemilihan presiden. “Karena memang hakikatnya setiap warga negara dijamin haknya untuk memilih dan dipilih. Saya adalah bagian dari orang yang mengampanyekan presidential threshold nol persen supaya jalan demokrasi berkualitas untuk menjamin hak calon perseorangan,” katanya.

Dengan kemudahan yang diberikan untuk calon perseorangan atau independen, menurut Iqbal, para tokoh berkualitas memiliki kesempatan yang sama dengan calon-calon yang diusung parpol. “Pilpres harus berkaca pada pilkada. Mengapa di pilkada bisa, di pilpres tidak bisa,” katanya.

Gus Jaddin-Arismaya membawa bukti dukungan dari 142 ribu warga Jember yang tersebar di 31 kecamatan. “Mengapa calon perseorangan menjadi pilihan yang menarik, karena tidak ada beban psikologis dan politik bahwa mereka bisa maju karena berkat rekomendasi partai misalnya,” katanya.

Namun Gus Jaddin-Arismaya harus bersiap menghadapi koalisi partai politik. “Kita tahu mesin partai sudah punya modal sosial sangat lama dalam merawat basis konstituen hingga tingkatan pelosok,” kata Iqbal.

Iqbal tak bermaksud meruntuhkan harapan Gus Jaddin-Arismaya. “Tidak banyak calon perseorangan yang memenangi pilkada di Indonesia. Tidak sampai sepuluh jari, mulai dari pilkada pertama pada 2005 sampai sekarang,” katanya.

“Tapi pilkada Jember ini semakin menarik jika ada calon dari jalur perseorangan. Ini akan jadi tantangan tersendiri untuk calon-calon yang diusung partai politik,” kata Iqbal.

Menurut catatan Beritajatim.com, pasangan calon independen muncul pertama kali di Jember dalam pemilihan kepala daerah pada 2010, yakni pasangan Mohamad Soleh dan Dedy Iskandar. Mereka menyerahkan bukti dukungan awal dari 72.251 orang. Namun di kotak suara mereka kalah dan hanya mendulang dukungan 40.912 pemilih atau 4,21 persen.

Satu dasawarsa kemudian giliran pasangan Faida dan Dwi Arya Nugraha Oktavianto mencalonkan diri melalui jalur nonparpol. Faida adalah bupati petahana saat itu.

Mereka menyerahkan bukti dukungan dari 146.687 warga. Saat Hari-H pemungutan suara, duet tersebut gagal mendapatkan dukungan 328.729 suara (31,27 persen).

Kendati gagal menang, Faida dan Oktavianto berhasil mengalahkan perolehan suara pasangan Abdus Salam dan Ifan Ariadna yang dicalonkan koalisi enam partai politik di parlemen. [wir]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Sumber: https://beritajatim.com/politik-pemerintahan/doktor-universitas-jember-puji-pencalonan-jaddin-arismaya-via-jalur-independen/
Tokoh





Graph

Extracted

persons Faida, Muhammad Iqbal,
companies Google,
institutions Universitas Jember,
events Pilkada Serentak,
products Presidential threshold,
nations Indonesia,
places JAWA TIMUR,
cities Jember,