Potensi Banjir Lahar Gunung Marapi Susulan Lebih Besar, BMKG Imbau Masyarakat Meningkatkan Kewaspadaan

  • 14 Mei 2024 13:13:14
  • Views: 7

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya potensi banjir lahar hujan susulan di Gunung Marapi, Sumatera Barat, dengan dampak yang lebih besar dibanding sebelumnya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dikutip dari ANTARA, mengimbau masyarakat dan tim gabungan penanganan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat potensi hujan berintensitas sedang hingga sangat lebat diperkirakan akan berlangsung hingga 22 Mei 2024.

Menurut Dwikorita, meski hujan yang turun tidak terlalu lebat, intensitas sedang pun bisa memicu banjir lahar yang berbahaya karena material lahar sisa erupsi sebelumnya masih tebal.

Hujan yang bercampur dengan partikel pasir halus dapat menciptakan aliran pekat yang mampu mengangkut bebatuan besar dan bahkan kendaraan truk dari puncak gunung ke daerah yang lebih rendah.

BMKG khawatir material besar yang terbawa oleh banjir lahar tersebut bisa mencapai pemukiman penduduk di sekitar lereng perbukitan dan aliran sungai.

Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terdapat 28 jalur aliran lahar Gunung Marapi yang berhulu ke sungai di sisi utara, selatan, dan timur gunung, termasuk wilayah Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang.

Permukaan sungai yang sudah penuh oleh endapan dari banjir lahar fase sebelumnya menambah risiko banjir lahar menjangkau pemukiman.

BMKG berkomitmen untuk selalu melaporkan kondisi cuaca harian dan menerbitkan informasi peringatan dini bencana dengan ketepatan tiga jam sebelum kejadian, agar masyarakat dan petugas gabungan dapat melakukan evakuasi diri dengan cepat.

Dwikorita merekomendasikan agar zona-zona rawan di wilayah pemukiman, jalan, dan jembatan segera diamankan karena bencana susulan sangat mungkin terjadi jika hujan terus berlanjut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa sejumlah kecamatan di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang dilanda banjir bandang bercampur material lahar pada Sabtu (11/5) malam.

Bencana tersebut menyebabkan kerusakan yang cukup serius. Data dari Kantor SAR Sumatera Barat pada Senin (14/5) pukul 13.00 WIB mencatat ada 15 korban hilang akibat banjir lahar hujan ini.

Di Kabupaten Tanah Datar, terdapat 12 orang korban hilang dengan nama Sukmi Cai Nova, Nurbaidar, Rusdi, Nurbaini, Dahniar, Baherma, Alimudin, Rona Susansti, Adiwarman, Yusuf, dan dua orang lainnya yang masih dalam pendataan.

Di Kabupaten Agam, terdapat tiga korban hilang dengan nama Sahar, Am, dan Halimahtusadiah, warga Kecamatan Candung.

Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana ini mencapai 44 orang dari Kabupaten Agam, Tanah Datar, Kota Padang Panjang, dan Padang Pariaman, bertambah satu orang dari jumlah sebelumnya.


Sumber: https://fajar.co.id/2024/05/14/potensi-banjir-lahar-gunung-marapi-susulan-lebih-besar-bmkg-imbau-masyarakat-meningkatkan-kewaspadaan/?page=all
Tokoh



Graph

Extracted

persons Dwikorita Karnawati,
ministries BMKG, BNPB, PVMBG,
topics Banjir, Banjir Bandang,
places KALIMANTAN UTARA, SUMATERA BARAT,
cities Gunung, Tanah Datar,