Jokowi Tak Cawe-cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran, Setuju dengan Luhut Soal Hal Ini

  • 09 Mei 2024 05:12:37
  • Views: 3

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak cawe-cawe dalam penyusunan kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Jokowi mengatakan bahwa ia tak memberikan masukan apa pun soal itu.

Hal tersebut disampaikannya di sela-sela agenda peresmian Indonesia Digital Test House di Depok, Jawa Barat pada Selasa, 7 Mei 2024.

“Oh nggak ada, nggak ada,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Rabu, 8 Mei 2024.

Ketika disinggung soal wacana penambahan nomenklatur kementerian menjadi 40 pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Jokowi pun enggan memberikan komentar.

“(Soal) kabinet yang akan datang ditanyakan dong kepada presiden terpilih,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengaku setuju dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut bahwa orang toxic tak boleh gabung ke dalam pemerintahan.

"Sudah bener dong. Bener, bener," ucapnya.

Jokowi Sering Diminta Pendapatnya oleh Prabowo

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan bahwa Jokowi merupakan sosok yang paling sering dimintai pendapatnya oleh Prabowo Subianto soal kabinet pemerintahan 2024-2029. Namun, hal itu bukan berarti Jokowi cawe-cawe.

"Bukan cawe-cawe. Pastinya, akan dimintai pendapat oleh Pak Prabowo," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa Prabowo Subianto menjadikan Jokowi sebagai mentor dalam kepemimpinan, kerja keras hingga pengambilan keputusan.

Terkait penambahan nomenklatur kementerian, Habiburokhman menilai hal itu merupakan sesuatu yang bagus.

"Kalau memang ingin melibatkan banyak orang, menurut saya juga enggak ada masalah. Justru semakin banyak, semakin bagus kalau saya pribadi," katanya.

Menurutnya, Indonesia memang memerlukan banyak tenaga. Mengingat, Indonesia merupakan negara yang besar.

"Kalau gemuk dalam konteks fisik seorang per orang itu kan tidak sehat, tapi dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar. Negara kita kan negara besar. Tantangan kita besar, target-target kita besar. Wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang, berkumpul dalam pemerintahan, sehingga jadi besar," ujarnya.

Ia menilai penambahan jumlah kementerian itu bukan ditujukan untuk mengakomodasi kepentingan politik.***


Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-018060049/jokowi-tak-cawe-cawe-urusan-kabinet-prabowo-gibran-setuju-dengan-luhut-soal-hal-ini?page=all
Tokoh











Graph