Kapolsek Ungkap Awal Keributan Warga dan Mahasiswa saat Doa Rosario

  • 06 Mei 2024 20:31:16
  • Views: 1


Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengungkap kronologi singkat peristiwa dugaan penggerudukan warga terhadap sekelompok mahasiswa yang menggelar ibadah Doa Rosario di Serpong, Tangerang Selatan.

Dhady mengatakan pada Minggu (5/5) malam sekitar pukul 21.00 WIB, ada umat Kristiani yang sedang mengadakan doa Rosario.

"Akhirnya sudah diingatkan sama tokoh sekitar, sama RT, untuk bubar karena sudah malam, ternyata belum bubar juga," kata Dhady saat ditemui di Kantor Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dhady menyebut situasi menjadi panas. Keributan tak terhindarkan hingga ada yang menggunakan kekerasan.

"Akhirnya timbul tuh sedikit kegaduhan, sehingga ada keributan. Dilerai sama warga, yang melerai tersebut ya kena pukul," sambung dia.

Dhady menjelaskan bahwa peristiwa ini sudah ditangani oleh Polres Tangerang Selatan. Ia mengakui ada mahasiswa perempuan yang terluka dalam peristiwa tersebut.

"Ada perempuan juga yang kegores itu. Itu perlu kita buktikan apa itu benar kena luka bacok atau kena goresan lain. Itu yang masih didalami ya," jelas Dhady.

"Ada goresan luka ringan gitu. Nanti pihak polres, penyidik, yang akan melihat visumnya seperti apa," kata dia.

Pengakuan mahasiswa

Perwakilan mahasiswa, Legy mengatakan mulanya kegiatan doa berjalan dengan diikuti 15 orang. Jelang kegiatan doa selesai, Ketua RT setempat datang ke lokasi seraya berucap kata-kata kasar.

"Kami selesai doa, pak RT datang, dia ngomong 'bangsat, anjing, tolol, jangan ibadah di sini'," ujar Legy saat ditemui di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin (6/5).

Kedatangan Ketua RT itu diiringi warga dalam jumlah yang banyak. Legy menyebut Ketua RT yang dimaksud juga meminta agar mereka berdoa di gereja.

"Pak RT datang duluan. Dia ngomongnya keras gitu. Keras, terus warga datang banyak-banyak. Warga yang pakai motor berhenti," ucap Legy.

Sementara itu, ketua RW 002 Marat menyebut selama ini sudah ada keluhan dari warga ke Ketua RT atas kegiatan mahasiswa di sana. Hingga kemudian Ketua RT bertindak.

Selain itu, Marat mengatakan warganya lebih dulu dipukul saat menggeruduk sekelompok mahasiswa itu. Hal itu berdasarkan pengakuan warga. Marat sendiri hadir di TKP saat perselisihan itu terjadi.

"Saya datang ke situ, 'Udah, udah, jangan pada emosi'. 'Bukan begitu, karena saya sudah kena pukul pak RW. Saya kepukul'," kata Marat saat ditemui di Kantor Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Senin (6/5).

Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan Dedi Mahfudin mengungkapkan proses mediasi antara warga dan mahasiswa sudah dilakukan pada Senin (6/5) pagi tadi.

Dedi mengklaim mediasi tersebut membuahkan hasil semua pihak sudah islah dan saling memaafkan satu sama lain.

"Alhamdulillah tapi semua sudah selesai tadi info saya Terima. Sudah dimediasi. Dilakukan islah. semua saling memaafkan," kata Dedi kepada CNNIndonesia.com, Senin.

"Dan dijamin mahasiswa yang ngekos di sana dijaga keamanannya," tambahnya.

Dedi menjelaskan mediasi tersebut diikuti bersama FKUB, tokoh masyarakat, kepolisian dan Kepala Kanwil Kemenag Banten. Ia memastikan persoalan tersebut sudah ditangani dan tak berlarut-larut.

"Tapi semuanya sudah menerima. Sudah saling memaafkan. Ini info sementara yang saya terima," kata dia.

(pop/rzr/bmw)

[Gambas:Video CNN]


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240506201159-12-1094685/kapolsek-ungkap-awal-keributan-warga-dan-mahasiswa-saat-doa-rosario
Tokoh

Graph

Extracted

ministries Kemenag, Polisi,
nations Indonesia,
places BANTEN, DKI Jakarta,
cities Setu, Tangerang,
brands BMW,
animals Anjing,