Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

  • 06 Mei 2024 06:00:00
  • Views: 3

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler yang banyak menarik perhatian pembaca adalah tentang perjalanan bisnis raksasa industri sepatu Bata yang sempat berjaya di Indonesia hingga akhirnya merugi dan terpaksa menutup pabriknya.

Berita lain yang juga banyak dibaca adalah tentang Koalisi organisasi masyarakat sipil yang terdiri dari Enter Nusantara, Greenpeace Indonesia, dan Market Forces mendesak kepada sejumlah bank untuk berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Lalu berita tentang perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink, yang mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Kemudian berita mengenai kawasan IKN di  Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang tergenang banjir.

Berikut rangkuman berita terpopuler Tempo.co:

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat resmi ditutup setelah 30 tahun beroperasi. Berhentinya aktivitas produksi diumumkan lewat keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia 2 Mei 2024.

PT Sepatu Bata Tbk. telah mendirikan pabrik di Purwakarta sejak 1994. Hasil produksi selama ini dijual di sekitar 400 ritel toko di Indonesia. Perusahaan ini memiliki sejarah panjang sebagai produsen alas kaki di Indonesia dan internasional. Bata berdiri sejak 1894 oleh pengusaha sepatu asal Cekoslowakia, Thomas Bata.

Dilansir dari laman resminya, kemunculan Bata di Indonesia dimulai pada 1931. Mulanya, Bata melakukan kerjasama dengan perusahaan kolonial, Netherlandsch-Indisch sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.

Enam tahun kemudian, pabrik pertama didirikan di tengah perkebunan karet di area Kalibata, Jakarta Selatan. Pada 1994 Bata membangun pabrik terbesar di Purwakarta. Sedangkan pabrik Bata di Kalibata saat ini sudah tidak ada.

Bata selama ini dikenal sebagai produsen sepatu sekolah dan sepatu pria dan perempuan dewasa. Bisnis perusahaan juga membawahi beberapa merek lainnya yakni Marie Claire, Comfit, Power, Bubblegummers, North Star, B-First, and Weinbrenner.

Di dunia, Bata mengoperasikan 27 fasilitas produksi di 20 negara dengan penjualan di 5.000 toko retail di lebih dari 90 negara. Namun di Indonesia, perusahaan mengalami kerugian. Pada 2021, perusahaan tersebut juga pernah mengumumkan penutupan 50 toko selama pandemi Covid-19.

Berita lengkap bisa dibaca di sini.

Selanjutnya: Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT...


Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1864340/terpopuler-perjalanan-bisnis-sepatu-bata-hingga-tutup-pabrik-kawasan-ikn-kebanjiran
Tokoh



Graph

Extracted

persons Elon Musk,
ministries Bursa Efek Indonesia,
ngos Greenpeace Indonesia,
topics Banjir,
products Batu Bara,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT, KALIMANTAN TIMUR,
cities Kalibata, Karet, Purwakarta, Tanjung Priok,
cases covid-19,