Lengkap! Kunci Jawaban Modul 3.1 - 3.10 Pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik, Pintar Kemenag

  • 06 Mei 2024 01:10:13
  • Views: 8

JAKARTA, suaramerdeka.com - Berikut referensi kunci jawaban pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik modul 3.1 - 3.10 di platform Pintar Kemenag.

Pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik di Pintar Kemenag akan digelar secara daring dari tanggal 6 Mei 2024 - 10 Mei 2024.

Bagi Anda yang mengikuti pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik dan mencari referensi kunci jawaban modul 3.1 - 3.10, berikut ulasan selengkapnya.

Baca Juga: Apakah Game Minecraft Classic Bisa Dimainkan Gratis? Simak Penjelasan Berikut

Petunjuk Pengisian: - Soal dalam pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik di platform Pintar Kemenag tersusun secara acak, sehingga urutannya akan berbeda antara peserta satu dengan lainnya. Jadi, harap lebih teliti saat mengerjakan.

- Pilihan ganda yang disertai tanda (V) adalah jawabannya

Kunci Jawaban Modul 3.1 Dimensi dan Indikator Konflik Sosial

1. Apa saja permasalahan yang termasuk dalam persoalan Dimensi Kebangsaan yang menjadi variabel pemantauan dalam Religiosity Index 2023:

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV Senin, 6 Mei 2024: Ikuti Keseruan Bioskop Trans TV Jolt dan Trauma Center

A. Politik Identitas (V)

B. Konflik sosial antarumat beragama

C. Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan ibadah agama lain

D. Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan ibadah dalam satu agama

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas Pengurus Muhammadiyah, PCM Kutasari Gelar Pelatihan Keorganisasian

2. Pada tahun 2022, telah terjadi penolakan seorang pendeta di Gereja HKBP Pabrik Tenun di kota Medan, Sumatera Utara. Penolakan tersebut bahkan mengakibatkan puluhan jemaat gereja diamankan oleh Polisi. Kasus ini termasuk dalam kasus Dimensi dan Variabel apa menurut Religisity Index 2023:

A. Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan ibadah dalam satu agama

B. Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan ibadah agama lain

C. Konflik sosial interumat beragama (V)

D. Konflik sosial antar umat beragama

Baca Juga: Bioskop Trans TV! Sinopsis Film Shadow in the Cloud: Sabotase dan Serangan Makhluk tak Dikenal

3. Apa saja permasalahan yang termasuk dalam persoalan Dimensi Keagamaan yang menjadi variabel pemantauan dalam Religiosity Index 2023:

A. Politik Identitas

B. Separatisme

C. Konflik sosial interumat beragama (V)

D. Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme

Baca Juga: Dolan Bareng, Alumni SMP-SMA Wonosobo Angkatan 72-75 Bersihkan Pantai Karangbolong

4. Pada tahun 2021, ada video seorang biksu yang harus membacakan surat bahwa dia siap pergi pergi meninggalkan tempat tinggal sendiri dan berjanji untuk tidak melakukan peribadatan bersama Umat Budha di kediamannya d Tangerang Selatan.

Menurut Anda, kasus tersebut masuk dalam dimensi dan variabel dalam Religiosity Index 2023:

A. Dimensi Kebangsaan, variabel Politik Kebangsaan

B. Dimensi Kebangsaan, variabel Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme

C. Dimensi Keagamaan, variabel Separatisme

D. Dimensi Keagamaan, variabel Penolakan Tempat Ibadah dan/atau Kegiatan Ibadah Agama Lain (V)

Baca Juga: Jakarta Pertamina Pertamax Tutup Proliga 2024 di GOR Jatidiri Semarang dengan Kemenangan, Hasil Lengkap dan Klasemen Sementara

5. Pembangunan masjid Muhammadiyah di Bireuen, Aceh oleh masyarakat lokal di tahun 2022 termasuk dalam kasus Dimensi dan Variabel apa menurut Religiosity Index 2023:

A. Dimensi Keagamaan, variabel Penolakan tempat ibadah dan/atau kegiatan dalam suatu agama (V)

B. Dimensi Keagamaan, variabel Separatisme

C. Dimensi Kebangsaan, variabel Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme

D. Dimensi Kebangsaan, variabel Politik Kebangsaan

Baca Juga: KH Muslikh Pimpin NU Kota Salatiga, bersama Rois Syuriah KH Maslikhudin Yazid, Diharapkan Memajukan NU Melalui Penguatan Literasi di Era Disrupsi

Kunci Jawaban Modul 3.2 Skema Analisis Konteks Konflik Sosial

1. Apa yang menjadi tujuan utama dari negosiasi dalam mitigasi konflik sosial?

A. Memburuknya konflik

B. Mencapai pemahaman dan rekonsiliasi (V)

C. Menjadi pemenang mutlak dalam konflik

D. Menunda konflik

2. Apa yang dimaksud dengan Rencana Taktis skema Negosiasi Konflik Sosial?

A. Kesepakatan terakhir yang dapat diterima

B. Pilihan terbaik yang tersedia jika negosiasi gagal mencapai kesepakatan

C. Langkah dan strategi untuk mendapatkan kesepakatan para pihak yang berkonflik (V)

D. Skema Plan B apabila negosiasi mengalami jalan buntu

3. Mengapa pemahaman kepentingan para pihak yang sedang berkonflik itu penting dalam negosiasi?

A. Untuk mengidentifikasi titik lemah

B. Untuk menciptakan kesempatan kolaborasi dan solusi yang berkelanjutan (V)

C. Untuk menekan pihak lain

D. Untuk mengetahui siapa yang harus dihindari

4. Apa yang dilakukan mediator dalam proses negosiasi?

A. Memihak pada satu pihak

B. Mengadakan pembicaraan secara terpisah dengan masing-masing pihak

C. Mengabaikan kepentingan kedua belah pihak

D. Menjembatani kedua belah pihak (V)

5. Apa yang dimaksud dengan negosiasi dalam konflik sosial?

A. Penyelesaian konflik tanpa intervensi mediator

B. Proses mencapai persetujuan melalui kompromi (V)

C. Proses konflik tanpa resolusi

D. Proses mencari akar permasalahan dalam konflik

Kunci Jawaban Modul 3.3 Analisis Kualitas Informasi Konflik

1. Informasi yang tidak berkualitas akan berakibat pada analisa konflik yang keliru. Apa saja indikator yang membuat informasi tersebut tidak layak dijadikan acuan?

A. Narasumber yang menjadi saksi langsung kejadian

B. Ada dokumentasi

C. Fakta dan bukti yang jelas

D. Inkonsistensi kronologi (V)

2. Sumber informasi sekunder yang dapat dijadikan sumber analisa sebuah konflik adalah:

A. Dokumentasi langsung kejadian

B. Artikel berita yang kredibel (V)

C. Data Pemerintah

D. Data Survey

3. Sumber informasi primer yang dapat dijadikan sumber utama analisa sebuah konflik adalah:

A. Jurnal Ilmiah

B. Data wawancara

C. Artikel berita

D. Laporan penelitian sebelumnya (V)

4. Dalam menganalisa kualitas informasi, ada empat variabel utama yang harus dinilai. Apa saja variabel tersebut, kecuali?

A. Data Pemerintah (V)

B. Kualitas informan

C. Kronologi dan dokumentasi

D. Kejelasan informasi

5. Seorang informan dinilai layak dijadikan acuan dalam memperoleh informasi yang baik apabila dia memiliki indikator sebagai berikut, kecuali:

A. Kredibilitas dan pengetahuan yang mendalam

B. Konsisten dengan kronologi kejadian

C. Dapat berkomunikasi dengan jelas

D. Subjektif (V)

Kunci Jawaban Modul 3.4 Analisis Fakta dan Norma Konflik

1. Salah satu bagian yang harus menjadi ruang kesepakatan antara kedua belah pihak yang bertikai adalah Fakta yang Disepakati. Apa yang dimaksud dengan Fakta yang Disepakati tersebut?

A. Norma-norma yang berbeda antar pihak yang perlu dinegosiasikan

B. Informasi yang perlu diklarifikasi terlebih dahulu dengan bukti faktual di lapangan

C. Poin-poin kesepakatan yang dapat diangkat bersama untuk memulai dialog dalam mencari solusi

D. Sekumpulan norma yang harus digarisbawahi sebagai nilai bersama yang dimiliki oleh kedua belah pihak (V)

2. Salah satu norma yang harus dicari dan sama-sama dimiliki para pihak yang berkonflik adalah Norma Konvergen. Apa yang dimaksud dengan Norma Konvergen tersebut?

A. Poin-poin kesepakatan yang dapat diangkat bersama untuk dialog dalam mencari solusi

B. Informasi yang perlu diklarifikasi terlebih dahulu dengan bukti faktual di lapangan

C. Nilai dan norma yang sama-sama dimiliki oleh pihak yang bertikai (V)

D. Norma-norma yang berbeda antar pihak yang perlu dinegosiasikan

3. Dalam konflik akan selalu ada fakta-fakta yang saling berbeda antara pihak-pihak yang bertikai. Lalu apa definisi dari fakta yang diperdebatkan tersebut?

A. Poin-poin kesepakatan yang dapat diangkat bersama untuk memulai dialog dalam mencari solusi

B. Norma-norma yang harus digarisbawahi sebagai nilai konvergen atau nilai dan norma yang sama-sama dimiliki oleh pihak yang bertikai

C. Norma-norma yang berbeda antar pihak yang perlu dinegosiasikan (V)

D. Informasi yang perlu diklarifikasi terlebih dahulu dengan bukti faktual di lapangan

4. Dari keempat variabel dalam Island of Agreement, variabel mana saja yang harus ditemukan dan wajib dijadikan sebagai alat negosiasi dalam mengupayakan perdamaian antara pihak yang bertikai?

A. Fakta yang Disepakati dan Norma Konvergen (V)

B. Fakta yang Diperdebatkan dan Fakta yang disepakati

C. Norma Divergen dan Norma Konvergen

D. Fakta yang Diperdebatkan dan Norma Divergen

5. Dalam menganalisis Island of Agreement, ada yang dinamakan dengan Norma Divergen. Apa yang dimaksud dengan Norma Divergen tersebut?

A. Norma-norma yang harus digarisbawahi sebagai nilai konvergen, atau nilai dan norma yang sama-sama dimiliki oleh pihak yang bertikai

B. Poin-poin kesepakatan yang dapat diangkat bersama untuk memulai dialog dalam mencari solusi

C. Sekumpulan informasi yang perlu diklarifikasi terlebih dahulu dengan bukti faktual di lapangan

D. Norma-norma yang berbeda antar pihak yang perlu dinegosiasikan (V)

Kunci Jawaban Modul 3.5 Analisis Pemetaan Risiko Konflik

1. Indikator di bawah ini merupakan indikator positive peace dalam dimensi keagamaan Religiosity Index, kecuali:

A. Adanya kemampuan dan kemauan dari aparat penegak hukum dalam menangani konflik sosial berdimensi keagamaan

B. Adanya pranata adat dan sosial yang memitigasi konflik sosial berdimensi keagamaan

C. Adanya kegiatan organisasi keagamaan dalam memitigasi persoalan konflik sosial berdimensi keagamaan

D. Adanya sidus konflik sosial berdimensi keagamaan yang berulang (V)

2. Risk Map atau Peta Risiko dalam Religiosity Index dibangun dari dua dimensi besar, yaitu Dimensi Agama dan Dimensi Kebangsaan. Indikator pembangun kedua dimensi tersebut adalah Negative Peace dan Positive Peace. Indikator Negative Peace apa yang termasuk dalam Dimensi Keagamaan?

A. Adanya pranata adat dan sosial yang memitigasi konflik sosial berdimensi keagamaan

B. Adanya diskriminasi oleh pemerintah daerah (V)

C. Adanya kemampuan dan kemauan dari aparat penegak hukum dalam menangani konflik sosial berdimensi keagamaan

D. Adanya khotbah/pengajian / pendidikan keagamaan yang mengajarkan penghormatan dan perlindungan antarumat beragama

3. Dalam mengukur Likelihood atau kemungkinan terjadinya sebuah konflik dalam Religiosity Index, ada variabel yang bernama Factual Trend. Berikut di bawah ini salah satu indikator yang termasuk Factual Trend:

A. Keterlibatan armas agama dalam menjaga kerukunan semakin kuat dan berpengaruh

B. Kondisi terkini para pihak yang pernah bertikai semakin membaik, dan rekonsiliasi berjalan lancar (V)

C. Adanya Pelajaran agama tentang toleransi agama yang berbeda

D. Adanya Pelajaran agama tentang menghormati aliran yang berbeda

4. Dibawah ini adalah indikator Positive Peace dalam Dimensi Kebangsaan. Kecuali:

A. Adanya masyarakat / Ormas yang bekerja sama dengan kelompok radikal, ekstrimis, teroris, separatis, anti-pemerintah atau pengusung politik identitas (V)

B. Adanya khotbah/pengajian / pendidikan keagamaan yang mengajarkan cinta tanah air, memperkuat komitmen kebangsaan dan persaudaraan sesama anak bangsa

C. Adanya pranata adat dan sosial yang memitigasi konflik sosial berdimensi kebangsaan

D. Adanya kegiatan organisasi keagamaan dalam memitigasi persoalan konflik sosial berdimensi kebangsaan

5. Berikut di bawah ini yang termasuk Indikator Negative Peace pembangun Dimensi Kebangsaan dalam Religiosity Index:

A. Adanya diskriminasi oleh masyarakat terhadap penganut agama tertentu

B. Adanya khotbah/pengajian/pendidikan keagamaan yang mengajarkan cinta tanah air, memperkuat komitmen kebangsaan dan persaudaraan sesama anak bangsa

C. Adanya pembiaran dan/atau ketidakberdayaan aparat negara dan/atau masyarakat dalam menghadapi kelompok radikal, ekstrimis, teroris, separatis, anti-pemerintah atau pengusung politik identitas (V)

D. Adanya khotbah/pengajian/pendidikan keagamaan yang mengajarkan penghormatan dan perlindungan antarumat

Kunci Jawaban Modul 3.6 Analisis Pemangku Kepentingan Konflik

1. Stakeholder Map atau Peta Pemangku Kepentingan disusun dari dua variabel utama yaitu Level Kepentingan (Level of Interest) dan Level Pengaruh (Level of Influence). Apa yang dimaksud dengan Level Kepentingan?:

A. Sebuah rangkaian analisa dari mulai identifikasi, pemetaan, dan penentuan klasifikasi stakeholder dalam sebuah konflik.

B. Penilaian dari berapa besar keterlibatan, dan ketertarikan dari seorang individu dalam perselisihan / konflik yang sedang terjadi. Semakin tinggi ketertarikannya, maka semakin sering stakeholder tersebut terlibat dalam berbagai event di perselisihan tersebut (V)

C. Level mana terdapat ketidaksesuaian sasaran antara dua pihak atau lebih, sehingga timbul konflik Mungkin terdapat ketegangan hubungan di antara beberapa pihak dan/atau keinginan untuk menghindari kontak satu sama lain pada tahap ini.

D. Level kemampuan stakeholder dalam mengubah atau bahkan menghentikan konflik apabila telah terjadi. Level tersebut bisa dilihat dari kewenangan kewibawaan sosial dan modal sosial yang mereka miliki

2. Dalam menganalisa Stakeholder Map, atau pemangku kepentingan dalam konflik di suatu daerah, diperlukan pemahaman yang jelas tentang klasifikasi Stakeholder. Dalam UU No.7 Tahun 2012 klasifikasi pemangku kepentingan dibagi menjadi dua klasifikasi. Berikut di bawah ini pemangku kepentingan yang termasuk dalam klasifikasi Unsur masyarakat:

A. Komandan Satuan Unsur TNI

B. Tokoh dari pihak yang berkonflik (V)

C. Kementerian/Lembaga terkait

D. Gubernur/walikota /Bupati

3. Berikut dibawah ini yang termasuk unsur pemerintah yang harus dilibatkan dalam mitigasi konflik di suatu daerah:

A. Pegiat Perdamaian

B. Tokoh dari pihak yang berkonflik

C. Unsur Pemda Satgas penyelesaian konflik (V)

D. Tokoh Agama

4. Stakeholder Map terdiri dari empat kuadran, yaitu: Kuadran Tokoh Utama; kuadran Tokoh Berpengaruh; Kuadran Tokoh Rujukan; dan Kuadran Dalam Pantauan. Stakeholder seperti apa yang masuk dalam kategori Tokoh Dalam Pantauan:

A. Adalah individu yang memiliki kepentingan tinggi dalam konflik, namun tidak memberi pengaruh besar dalam siklus konflik.Umumnya mereka tidak memiliki otoritas besar, dan modal sosial yang rendah di masyarakat. Biasanya mereka paling berisik karena berusaha meningkatkan pengaruhnya.

B. Adalah individu yang tidak terpengaruh / tidak berkepentingan dalam konflik, namun memiliki pengaruh besar dalam deeskalasi / eskalasi konflik. Tim Negosiator umumnya membutuhkan usaha lebih besar guna menarik mereka untuk terlibat dalam mitigasi konflik. Karena itu penting untuk menemukan cara yang efisien supaya membuat mereka tertarik

C. Adalah individu yang tidak terpengaruh / punya kepentingan dalam konflik, dan juga tidak punya kekuatan dan kontrol dalam menyelesaikannya (V)

D. Adalah individu yang terpengaruh (Langsung, maupun tidak langsung) dengan konflik. Umumnya mereka mudah diidentifikasi karena individu tersebut bisa jadi memiliki jabatan dan kewenangan dalam mengambil keputusan, dan/atau memiliki wibawa / modal sosial yang tinggi di masyarakat.

5. Variabel kedua penyusun Stakeholder Map adalah Level Pengaruh (Level of Influence) Apa definisi dari Level tersebut?:

A. Penilaian dari berapa besar keterlibatan, ketertarikan, kepentingan dari seorang individu dalam perselisihan / konflik yang sedang terjadi. Semakin tinggi kepentingannya, maka semakin sering stakeholder tersebut terlibat dalam berbagai event dalam perselisihan tersebut.

B. Sebuah rangkaian analisa dari mulai identifikasi, pemetaan, dan penentuan klasifikasi stakeholder dalam sebuah konflik.

C. Level kemampuan stakeholder dalam mengubah atau bahkan menghentikan konflik apabila telah terjadi. Level pengaruh tersebut bisa dilihat dari kewenangan, kewibawaan sosial, dan modal sosial yang mereka miliki di masyarakat (V)

D. Level mana terdapat ketidaksesuaian sasaran antara dua pihak atau lebih, sehingga timbul kontlik Mungkin terdapat ketegangan hubungan di antara beberapa pihak dan/atau keinginan untuk menghindari kontak satu sama lain dalam tahap ini

Kunci Jawaban Modul 3.7 Analisis Jejaring Pemangku Kepentingan Konflik

1. Ada beberapa matriks yang dihitung dalam Social Network Analysis. Berikut di bawah ini matriks tersebut kecuali:

A. Edge Centrality (V)

B. Betweeness Centrality

C. Closeness Centrality

D. Degree Centrality

2. Ada salah satu aplikasi dalam memvisualisasikan Stakeholder Network yang menggunakan Social Network Analysis. Aplikasi apakah yang dimaksud?:

A. Gephi (V)

B. HTML

C. DNS

D. Power Point

3. Stakeholder Network menggunakan Social Network Analysis (SNA) sebagai teknis analisis data. Dalam SNA terdapat tiga matriks dalam menghitung derajat hubungan antar stakeholder. Salah satu matriks tersebut mengukur jarak antar stakeholder dalam suatu jaringan. Semakin kecil jarak tersebut maka semakin tinggi nilai matriksnya. Matriks apakah yang dimaksud?

A. Closeness Centrality (V)

B. Betweeness Centrality

C. Degree Centrality

D. Eigenvector Centrality

4. Stakeholder Network atau Jejaring Pemangku Kepentingan dalam konflik sosial di suatu daerah mutlak dilakukan agar mitigasi konflik dapat dilakukan secara efisien dan tepat. Definisi seperti apa yang tepat dalam menjelaskan konsep Stakeholder Network tersebut?:

A. Adalah Metriks ini mengukur seberapa penting atau berpengaruh suatu stakeholder dalam jaringan. Metrik ini mengukur jumlah hubungan atau koneksi (degree) yang dimiliki oleh stakeholder dalam jaringan. Semakin banyak stakeholder yang terhubung dengan stakeholder lainnya, maka semakin tinggi pula nilai Degree Centrality-nya.

B. Jaringan hubungan atau interaksi antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholder) dalam sebuah organisasi atau sebuah kasus. Pihak-pihak tersebut dapat berupa individu, kelompok, atau entitas seperti perusahaan, lembaga pemerintah, atau masyarakat (V)

C. Metrik yang mengukur seberapa cepat atau mudah suatu stakeholder dapat mencapaistakeholder lainnya dalam Jaringan. Semakin kecil jarak antara stakeholder, maka semakin tinggi nilai Closeness Centrality-nya.

D. Metrik yang mengukur seberapa banyak suatu stakeholder berada pada jalur komunikasi atau interaksi antara stakeholder lain dalam jaringan Suatu stakeholder dengan nilai Betweenness Centrality yang tinggi dianggap sebagai mediator atau penghubung antara stakeholder lain dalam jaringan

5. Salah satu matriks dalam Social Network Analysis adalah mengukur seberapa banyak satu stakeholder terhubung pada jalur komunikasi atau interaksi antara dua stakeholder atau lebih dalam satu jaringan. Matriks apakah yang dimaksud?:

A. Betweeness Centrality (V)

B. Degree Centrality

C. Closeness Centrality

D. Eigenvector Centrality

Kunci Jawaban Modul 3.8 Analisis Negosiasi Konflik

1. Ada beberapa tipe negosiasi konflik sosial yang dapat dilakukan untuk meredakan ketegangan antara para pihak yang bertikai. Negosiasi tipe apakah yang dapat digunakan untuk mengakhiri kekerasan yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak yang lain?

A. Transactional Negotiation

B. Adversarial Negotiation (V)

C. Relational Negotiation

D. Distributive Negotiation

2. Tipe Isu Negosiasi apa yang merundingkan Nilai, Prinsip, dan Norma yang bisa disepakati bersama, dan menemukan konsensus antara kedua belah pihak yang bertikai?

A. Negosiasi Teknis

B. Negosiasi Transaksional

C. Negosiasi Profesional

D. Negosiasi Politik (V)

3. Tipe negosiasi apa yang tujuannya untuk membangun dan memelihara hubungan baik antara para pihak yang bertikai? Tipe ini memandang negosiasi sebagai kesempatan untuk memperkuat ikatan antara pihak-pihak yang terlibat, bukan sekadar mencapai kesepakatan damai dalam satu kesempatan.

A. Adversarial Negotiation

B. Transactional Negotiation

C. Distributive Negotiation

D. Relational Negotiation (V)

4. Tipe negosiasi apa yang digunakan dalam memitigasi konflik sosial untuk menemukan solusi win-win solution untuk para pihak yang bertikai?:

A. Relational Negotiation

B. Transactional Negotiation (V)

C. Adversarial Negotiation

D. Distributive Negotiation

5. Legitimasi negosiator adalah konsep yang penting dalam konteks mitigasi konflik sosial, terutama dalam hal pengakuan atau keabsahan kehadiran dan otoritas seorang individu atau kelompok untuk mewakili pihak pendamai dalam proses negosiasi. Agar negosiator dapat diterima dan dihormati oleh para pihak yang bertikai, negosiator yang berkualitas sangat diperlukan. Berikut di bawah ini indikator yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan negosiator menurut CCHN, kecuali:

A. Preferensi politik (V)

B. Koneksi negosiator dengan stakeholder berpengaruh

C. Kompetensi negosiator terkait topik / konteks tertentu

D. Kemampuan negosiator dalam beradaptasi

Kunci Jawaban Modul 3.9 Analisis Posisi, Kepentingan dan Nilai

1. Berdasarkan konsep tahapan konstruksi narasi kekerasan, tanda-tanda militansi adalah:

A. Mengandung narasi intoleransi, anti sistem, menginginkan perubahan yang cepat (Revolusioner), mengajak pada kekerasan, dan berujung pada tindakan teror

B. Mengandung narasi intoleransi, anti sistem, menginginkan perubahan yang cepat (Revolusioner), dan mengajak pada kekerasan

C. Mengandung narasi intoleransi, anti sistem, dan menginginkan perubahan yang cepat (Revolusioner)

D. Mengandung narasi intoleransi, dan anti sistem (V)

2. Dalam konteks radikalisme, narasi yang dibangun selalu memiliki ciri khas sebagai berikut, kecuali:

A. Narasi yang disusun berisikan tentang Penolakan yang didasari dengan sentimen ideologi yang mendasari ideologi tersebut. Setahap kemudian, orang-orang tertentu akan percaya tentang keharusan perubahan sistem atau menolak orang-orang yang berbeda dengan mereka

B. Narasi yang dibangun cenderung mengajak untuk merasakan penderitaan orang lain yang berbeda ideologi dan identitas (V)

C. Narasi yang dibangun tentang pembedaan antara "kami" dengan "mereka". Identitas berbeda mulai ditampakkan, bersamaan dengan penolakan terhadap nilai-nilai yang berbeda dengan ideologi dibalik narasi tersebut.

D. Narasi yang dibangun adalah tentang dunia ini sedang kacau, dan sistem yang berlaku di masyarakat sangat buruk dan jauh dari kata ideal

3. Penerimaan seseorang terhadap sebuah ideologi dan gerakan tidak selalu diawali dengan penerimaan secara rasional. Seringkali ketertarikan tersebut muncul diawali oleh apa?

A. Data

B. Visual

C. Narasi (V)

D. Finansial

4. Salah satu aspek penting dalam melakukan deteksi awal adalah mengidentifikasi posisi, kepentingan, dan nilai yang dipegang oleh kelompok-kelompok yang bertikai. Aspek ini sangat berguna sebagai langkah awal untuk melihat apakah terdapat kelompok yang memiliki posisi, kepentingan dan nilai yang saling mengancam satu sama lainnya. Lalu dalam konsep Puncak Gunung Es (Iceberg) yang dikembangkan oleh CCHN, motif dan nilai yang dianut oleh masing-masing pihak tersebut berada di bagian mana dari segitiga Puncak Gunung Es tersebut

A. Dasar (V)

B. Tengah

C. Permukaan

D. Semuanya tidak benar

5. Apa yang mempengaruhi motif dan nilai yang dianut oleh masing-masing pihak yang bertikai, kecuali?

A. Agama

B. Ideologi

C. Adat istiadat / budaya

D. Kemanusiaan (V)

Kunci Jawaban Modul 3.10 Analisis Ruang Bersama dalam Konflik

1. Konsep Island Of Agreement (Ruang Kesepakatan) yang dikembangkan oleh CCHN merupakan konsep yang memadukan Puncak Gunung Es dari masing-masing pihak yang bertikai. Konsep ini bertujuan mencari area-area dimana pihak-pihak yang bertikai dapat mencari persamaan, dan kesepakatan bersama untuk meredakan ketegangan. Area apa yang memiliki ruang persamaan paling besar dalam Island of Agreement?

A. Motif dan nilai dari masing-masing pihak yang bertikal

B. Negosiasi yang antara pihak-pihak yang bertikai

C. Pemikiran dan taktis dari masing-masing pihak yang bertikai

D. Posisi masing-masing pihak yang bertikai (V)

2. Bagaimana konsep Iceberg terkait dengan Island of Agreement?

A. Tidak ada hubungan

B. Konsep Iceberg membantu menggambarkan bahwa Island of Agreement hanyalah bagian kecil dari gambaran keseluruhan konflik (V)

C. Konsep Iceberg menjadi bentuk final dari Island of Agreement

D. Konsep Iceberg adalah konsep yang sama dengan Island of Agreement

3. Apa tujuan utama dari Island of Agreement dalam penyelesaian konflik?

A. Membangun dinding untuk memisahkan pihak-pihak yang bertikai

B. Membentuk gugus tugas untuk menindaklanjuti konflik

C. Mengerahkan sumber daya gugus tugas secara efisien dalam menyelesaikan konflik

D. Membangun kepercayaan dan meredakan ketegangan di antara pihak-pihak yang bertikai (V)

4. Apa yang dimaksud dengan "Surface" dalam konsep Iceberg?

A. Bagian konflik yang tidak terlihat secara langsung

B. Bagian konflik yang terlihat secara langsung (V)

C. Bagian konflik yang menjadi alasan utama mengapa para pihak bertikai

D. Bagian konflik yang mempengaruhi struktur

5. Apa yang dimaksud dengan konsep "Island of Agreement"?

A. Sebuah proyek pembersihan pantai yang dilakukan oleh organisasi lingkungan

B. Sebuah konsep untuk memahami bagaimana sebuah kelompok melihat kelompok lain

C. Sebuah negara pulau yang berada di tengah-tengah samudra

D. Sebuah konsep yang mengacu pada titik kesepakatan di tengah konflik (V)

Demikian kunci jawaban modul 3.1 - 3.10 pelatihan Pelatihan Deteksi Dini 2: Metodologi Deteksi Dini Potensi Konflik di platform Pintar Kemenag seperti dilansir dari kanal YouTUbe Betric Feriandika.

Disclaimer: Kebenaran atas kunci jawaban ini bersifat tidak mutlak. Anda dapat menjadikannya sebagai alternatif referensi.***


Sumber: https://www.suaramerdeka.com/nasional/0412595504/lengkap-kunci-jawaban-modul-31-310-pelatihan-deteksi-dini-2-metodologi-deteksi-dini-potensi-konflik-pintar-kemenag?page=all
Tokoh

Graph

Extracted

companies Trans TV, YouTube,
ministries gugus tugas, Kemenag, Polisi, TNI,
bumns PT Pertamina,
organizations Muhammadiyah, NU,
religions Budha,
places Aceh, BANTEN, DKI Jakarta, JAWA TENGAH, Sumatera Utara,
cities Bireuen, Gunung, Salatiga, Semarang, Tangerang, Wonosobo,
cases teror, Teroris,