Banjir Rob Kembali Rendam Sejumlah Daerah di Pantura Jawa Tengah

  • 05 Mei 2024 19:01:50
  • Views: 5

Semarang: Banjir air laut pasang (rob) kembali merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, rumah warga, jalan penghubung dan areal pertanian terendam bahkan kemacetan lalulintas terjadi hingga aktivitas warga terganggu. Pemantauan Minggu, 5 Mei 2024 banjir rob masih terlihat merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang dan Demak, sejak Sabtu sore, 4 Mei 2024 hingga malam rob kembali meningkat dengan ketinggian air 50-70 sentimeter mengakibatkan ribuan warga terganggu.   Meskipun tidak sampai terjadi gelombang pengungsian, namun dampak rob itu mengakibatkan kemacetan panjang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, jalur Pantura Semarang-Demak dan lahan pertanian terutama area pertambakan di sepanjang Pantura rusak dan petani alami kerugian akibat musnahnya budidaya. "Saya terpaksa berangkat dan pulang kerja di pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dengan jalan kaki hingga dua kilometer menembus rob, karena kendaraan tidak bisa masuk," ungkap Suryati, 28, seorang pekerja pabrik, di Semarang, Minggu, 5 Mei 2024. Hal serupa diungkapkan Sukoco,30, pekerja pabrik lainnya, bahkan kemacetan tidak dapat dihindarkan karena banyak kendaraan nekat menembus banjir mogok dan truk-truk besar tidak dapat keluar masuk kawasan. "Ratusan pekerja lainnya numpang truk kosong untuk keluar dari pabrik," imbuhnya. Sementara itu ketersendatan lalulintas juga terlihat di jalur Pantura Semarang-Demak akibat banjir rob hingga setinggi 20-50 sentimeter merendam di Pantura Sayung, Kabupaten Demak, sehingga pelintas harus ekstra hati-hati untuk mengantisipasi kecelakaan, bahkan sebagian besar memilih melalui jalur alternatif. Dampak paling terasa dirasakan warga di sejumlah kecamatan di Demak seperti Sayung, Wedung dan Karangtengah, karena tidak hanta jalan perkampungan terendam rob hingga kering 50-70 centimeter dan tidak dapat dilintasi, tetapi ribuan hektare tambak juga rusak dan kehilangan ikan budidaya. "Saya menabur hingga 150 ribu benih udang dan 10 ribu bandeng, semtanta hilang akibat rob tinggi dan air ditambak meluber ke sungai," ujar Nor Hasyim,45, warga Surodadi, Kecamatan Sayung, Demak. Hal serupa juga diungkapkan Bambang,40, petambak lain di Kecamatan Tugu, Sayung, bahkan tidak hanya kerugian hingga puluhan juta rupiah setiap petambak dengan oagan 0,5-1 hektare, tetapi juga warga kesulitan beraktivitas karena tidak dapat keluar keluar masuk desa, bahkan di ratusan keluarga di Desa Timbulsloko harus menggunakan perahu untuk transportasi.

Semarang: Banjir air laut pasang (rob) kembali merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, rumah warga, jalan penghubung dan areal pertanian terendam bahkan kemacetan lalulintas terjadi hingga aktivitas warga terganggu.
 
Pemantauan Minggu, 5 Mei 2024 banjir rob masih terlihat merendam sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Semarang dan Demak, sejak Sabtu sore, 4 Mei 2024 hingga malam rob kembali meningkat dengan ketinggian air 50-70 sentimeter mengakibatkan ribuan warga terganggu.
  Meskipun tidak sampai terjadi gelombang pengungsian, namun dampak rob itu mengakibatkan kemacetan panjang di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, jalur Pantura Semarang-Demak dan lahan pertanian terutama area pertambakan di sepanjang Pantura rusak dan petani alami kerugian akibat musnahnya budidaya.
 
"Saya terpaksa berangkat dan pulang kerja di pabrik di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas dengan jalan kaki hingga dua kilometer menembus rob, karena kendaraan tidak bisa masuk," ungkap Suryati, 28, seorang pekerja pabrik, di Semarang, Minggu, 5 Mei 2024.
Hal serupa diungkapkan Sukoco,30, pekerja pabrik lainnya, bahkan kemacetan tidak dapat dihindarkan karena banyak kendaraan nekat menembus banjir mogok dan truk-truk besar tidak dapat keluar masuk kawasan.
 
"Ratusan pekerja lainnya numpang truk kosong untuk keluar dari pabrik," imbuhnya.
 
Sementara itu ketersendatan lalulintas juga terlihat di jalur Pantura Semarang-Demak akibat banjir rob hingga setinggi 20-50 sentimeter merendam di Pantura Sayung, Kabupaten Demak, sehingga pelintas harus ekstra hati-hati untuk mengantisipasi kecelakaan, bahkan sebagian besar memilih melalui jalur alternatif.
 
Dampak paling terasa dirasakan warga di sejumlah kecamatan di Demak seperti Sayung, Wedung dan Karangtengah, karena tidak hanta jalan perkampungan terendam rob hingga kering 50-70 centimeter dan tidak dapat dilintasi, tetapi ribuan hektare tambak juga rusak dan kehilangan ikan budidaya.
 
"Saya menabur hingga 150 ribu benih udang dan 10 ribu bandeng, semtanta hilang akibat rob tinggi dan air ditambak meluber ke sungai," ujar Nor Hasyim,45, warga Surodadi, Kecamatan Sayung, Demak.
 
Hal serupa juga diungkapkan Bambang,40, petambak lain di Kecamatan Tugu, Sayung, bahkan tidak hanya kerugian hingga puluhan juta rupiah setiap petambak dengan oagan 0,5-1 hektare, tetapi juga warga kesulitan beraktivitas karena tidak dapat keluar keluar masuk desa, bahkan di ratusan keluarga di Desa Timbulsloko harus menggunakan perahu untuk transportasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(DEN)


Sumber: https://www.medcom.id/nasional/daerah/0kpPyGDk-banjir-rob-kembali-rendam-sejumlah-daerah-di-pantura-jawa-tengah
Tokoh

Graph

Extracted

companies Google,
topics Banjir, Banjir ob,
products emas,
places JAWA TENGAH, rupiah,
cities Demak, Pekalongan, Semarang,
cases kecelakaan, Kemacetan,