Yuk Cari Tahu Kegiatan World Water Forum ke -10 di Bali Seperti Apa?

  • 05 Mei 2024 16:11:54
  • Views: 10

Jakarta, CNBC Indonesia - World Water Forum menjadi sebuah pertemuan yang bertujuan menyatukan komunitas dan pemangku kepentingan dalam mengembangkan rencana jangka panjang untuk memecahkan tantangan global di sumber daya air. Adapun pada World Water Forum ke -10, Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah.

Seperti diketahui, World Water Forum ke -10 akan diadakan di Bali, pada 18 hingga 25 Mei 2024, dengan mengusung tema "Water for Shared Prosperity". Lalu bagaimana mekanisme pertemuan ini?

World Water Forum ke -10 nantinya akan terbagi dalam tiga proses yang saling berkaitan, yaitu political process, thematic process, dan regional process. Ketiga proses ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemimpin negara, menteri, pemimpin daerah, akademisi, peneliti, hingga generasi muda yang akan saling bertukar pikiran.

-

-

Sementara Political Process akan terbagi dalam lima segmen, yaitu head of states/government, ministerial, parliamentarian, local authorities, serta basin authorities. Seluruh proses di tahap ini akan menghasilkan Ministerial Declaration yang merefleksikan masukan substansi dari proses tematik dan regional.

Selain itu, terdapat 280 sesi dalam World Water Forum ke-10, termasuk 55 side events, serta 10 special sessions. Rangkaian acara akan dibuka dengan Balinese Water Purification Ceremony yang merupakan salah satu ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.

Rencananya untuk Opening Ceremony dan High-Level Meeting akan dilaksanakan di BICC, Nusa Dua, 20 Mei 2024. Dilanjutkan dengan interface meetings bersama penanggung jawab proses politik, tematik, dan regional, serta pertemuan bilateral beberapa kepala negara. Masih di hari yang sama akan digelar pembukaan Fair and Expo bertempat di Nusa Dua Hall BNDCC.

Untuk lokasi Fair and Expoini akan tersebar di BNDCC, BICC, dan Pantai Kuta. Sedangkan sesi proses politik, tematik, dan regional akan dilaksanakan pada 20 hingga 25 Mei 2024. Sementara khusus untuk High-Level Meeting dan Ministerial Meeting dilaksanakan pada 20 hingga 21 Mei 2024.

Selanjutnya terdapat juga agenda Cultural Night (Farewell) di Taman Bhagawan pada 24 Mei 2024. Para tamu akan disuguhi makanan khas, tarian daerah, serta pertunjukan kebudayaan Indonesia.

Sementara penutupan acara akan berlangsung pada 24 Mei 2024. Setelah rangkaian kegiatan World Water Forum selesai, para peserta juga akan diajak field trip menikmati keindahan Bali seperti Museum Air di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Cultural Village Ubud.

Untuk diketahui, World Water Forum pertama kali digelar pada 1997 di Marrakesh, Maroko, sebagai tuan rumah dan World Water Council (WWC) selaku co-host. Pertemuan selanjutnya kemudian dilakukan setiap 3 tahun sekali dengan mengundang peserta dari berbagai sektor, baik pemerintahan, akademisi, NGO, swasta maupun water communities lainnya.

Kemudian berturut-turut WWF digelar di Den Haag, Belanda pada 2000, Jepang pada 2003, Meksiko 2006. Menyusul adalah Istanbul, Turki menjadi tuan rumah pada 2009, Marseille. Perancis pada 2012, Korea Selatan 2015, Brazil 2018, dan Senegal pada 2022.

Tahun ini, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pun terus mematangkan persiapan gelaran World Water Forum. Pertama dengan mendorong upaya pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa wisata Jatiluwih, Bali, sebagai salah satu percontohan peralihan quantity tourism ke quality tourism.

Hal ini dilakukan mengingat World Water Forum ke-10 menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperkenalkan keragaman budaya dan pariwisata, khususnya Bali kepada dunia, serta bagaimana Indonesia menjaga dan merawat sumber daya alam sebagai bagian dari budaya dan sumber kehidupan.

Di samping itu, Dinas Pariwisata Bali juga memastikan kesiapan tiga lokasi obyek wisata melukat bagi para delegasi, yaitu Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Penglukatan Mumbul di Abiansemal, dan Penglukatan di Jatiluwih Tabanan. Nantinya sejumlah delegasi utama atau kategori VVIPakan terbebas dari pungutan wisatawan mancanegara (wisman).

Pemprov Bali dan jajaran terkait di daerah bergotong royong menyiapkan fasilitas karyawisata dan titik pertemuan. Termasuk mengerjakan pembagian tugas pemasangan penjor atau bambu berbalut janur di sepanjang jalur yang akan dilewati puluhan ribu delegasi sebagai bentuk penyambutan.

Sedangkan untuk persiapan keamanan, TNI menurunkan sebanyak 12.000 personel gabungan dari AD, AU, dan AL. Personel gabungan tersebut bertugas untuk melakukan pengamanan hingga penanganan kesehatan di acara Forum Air Dunia ke-10, bahkan sejak satu minggu sebelum acara berlangsung.

Hal tersebut dilakukan agar personel TNI yang bertugas bisa melakukan pengawasan dan pemetaan lokasi yang harus dijaga dengan ketat. Personel TNI tidak hanya berjaga di darat saja, melainkan juga di wilayah udara dan laut di sekitar Pulau Dewata.

Sedangkan untuk sosialisasi, kementerian dan lembaga mengintensifkan komunikasi publik dan mempromosikan World Water Forum ke-10. Komunikasi publik World Water Forum ke-10 dilakukan secara masif baik di dalam maupun luar negeri.


[-]

-

Siap Digelar, World Water Forum Cari Solusi Masalah Air Dunia
(dpu/dpu)
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240505123059-4-535844/yuk-cari-tahu-kegiatan-world-water-forum-ke-10-di-bali-seperti-apa
Tokoh

Graph

Extracted

ministries TNI,
fasums museum,
products emas,
nations Belanda, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Maroko, Meksiko, Perancis, Senegal, Turki,
places DKI Jakarta,