Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

  • 05 Mei 2024 11:13:00
  • Views: 3

TEMPO.CO, Jakarta - Prabowo Subianto, Presiden terpilih periode 2024-2029 mengungkapkan keinginannya untuk membentuk sebuah klub kepresidenan atau “Presidential Club”. Perkumpulan itu disebut akan rutin mengadakan pertemuan dengan para mantan presiden Republik Indonesia.

Menurut Peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, gagasan Prabowo itu dapat diterjemahkan sebagai keinginan untuk memiliki hubungan harmonis dengan para mantan presiden. Dia menyoroti bahwa Prabowo mungkin melihat adanya ketegangan dalam transisi kepemimpinan sebelumnya. 

“Prabowo mungkin melihat selama ini transisi kepemimpinan di Indonesia kurang berjalan smooth (lancar),” ujar Bawono kepada Tempo, Sabtu, 4 Mei 2024.

Upaya Prabowo untuk membentuk Presidential Club patut diapresiasi meskipun tantangannya besar. Menurut Bawono, untuk mewujudkannya mungkin juga tidak mudah. “Bahkan di dalam beberapa kasus cenderung terjadi ketegangan seperti transisi dari Megawati kepada SBY,” imbuh dia.

Sebelumnya, juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan bahwa esensi dari keinginan Prabowo adalah agar mantan presiden dapat secara teratur bertemu dan berdiskusi mengenai masalah-masalah strategis kebangsaan. 

“Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan,” ujar Dahnil pada Jumat, 3 Mei 2024.

Menurut dia, melalui pertemuan tersebut, Prabowo ingin memelihara silaturahmi kebangsaan dan memberikan contoh teladan bagi pemimpin bangsa. 

Iklan

Dahnil kemudian menegaskan bahwa semua presiden dan mantan presiden yang masih hidup diundang untuk bergabung dalam klub tersebut, yang saat ini diisi Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara itu, Joko Widodo yang sedang menjabat akan segera digantikan oleh Prabowo pada Oktober 2024.

Dahnil menyatakan bahwa keinginan ini merupakan harapan Prabowo agar pemimpin bangsa dapat bersatu dan bekerja untuk kepentingan rakyat, tanpa memandang perbedaan pandangan politik. Namun, dia menekankan bahwa Presidential Club bukanlah sebuah institusi resmi, melainkan istilah yang digunakan untuk menyebut pertemuan tersebut.

“Guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik,” imbuh dia.

SULTAN ABDURRAHMAN | DEFARA DHANYA PARAMITHA

Pilihan Editor: Peserta UTBK SNBT 2024 di Unej Dilarikan ke RS, Pingsan Akibat Asam Lambung


Sumber: https://nasional.tempo.co/read/1864154/prabowo-bentuk-presidential-club-pengamat-sebut-ada-ketegangan-dalam-transisi-kepemimpinan
Tokoh











Graph