Viral Chat Game Online Mengarah ke Kekerasan Seksual Anak, Kemen PPPA Angkat Bicara

  • 03 Mei 2024 19:22:51
  • Views: 11

JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) terus memberi perhatian pada kasus child grooming yang belakangan marak terjadi di Indonesia.

Salah satu kasus terbaru, yakni dugaan kasus child grooming yang sempat heboh dibicarakan netizen di media sosial X (Twitter).

Sebelumnya, akun X atas nama @olafaa_ mengunggah utas (thread) berisi foto-foto cuplikan layar (screenshot) dari teks yang berkonotasi seksual antara seorang pria dan korban.

Akun @olafaa_ dalam salah satu unggahannya menyatakan bahwa korban adalah pelajar Sekolah Dasar usia 12 tahun, adik dari pelapor yang adalah teman @olafaa_.

Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA, Ratna Susianawati memastikan, pihaknya dalam waktu belakangan ini terus gencar berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberantas kasus child grooming di Tanah Air.

Pasalnya, ia menilai, kasus ini dipicu dengan kebiasaan masyarakat terutama anak-anak yang kini sudah tidak bisa jauh dari penggunaan dan pengaruh gadget.

“Ini terus menerus dalam waktu sebulan terakhir ini komitmen semua pihak terus dibangun. Terutama, maraknya pornografi anak yang kemudian juga menjadi salah satu penyebab dan sekarang ini pelaku sudah mengincarnya menggunakan media sosial,” ujar Ratna, saat diwawancara di Kantor Kementerian PPPA, Jakarta, Jumat, (3/5/2024).

“Karena semua orang kan tidak bisa dipisahkan dari penggunaan gadget. Ini menjadi metode sekarang ini menjadi modus operandi yang digunakan oleh orang tidak bertanggung jawab untuk bisa melakukan kejahatannya dengan berbagai ragam varian,” sambungnya.

Bahkan, ia memastikan Kementerian PPPA bersama kementerian terkait lainnya telah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto untuk membahas masalah ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Nah ini yang kemudian memastikan setiap kolaborasi ini sudah dilakukan pertemuan koordinasi sekitar tiga mingga yang lalu, ini dipimpin oleh pak Menkopolhukam, jadi bisa memastikan pembagian peran,” ungkap Ratna.

Selain berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Ratna juga menyebut pihaknya turut bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek).

Salah satunya untuk semakin gencar memberantas situs-situs pornografi hingga memberikan edukasi terhadap masyarakat, terutama di kalangan anak-anak terkait penggunaan media sosial yang bijak dan benar.

“Terutama dari teman-teman Kominfo, untuk bisa memutus situs-situs yang berbahaya, situs-situs pornografi yang kemudian ini juga menjadi concern dari teman-teman kepolisian, terutama di Direktorat Cyber kemarin,” bebernya.

“Jadi pak Menko mengumpulkan kita semua dan termasuk Kemendikbud-Ristek, karena itu menjadi pendidikan literasi untuk penggunaan media sosial yang benar, terutama terhadap anak,” pungkasnya.

Sebelumnya, Deputi Perlindungan Khusus Anak Kemen PPPA, Nahar mengaku sangat prihatin melihat percakapan di ruang publik yang mengarah pada kekerasan seksual pada anak yang sangat membahayakan korban dan langsung mengkonfirmasi lokasi dan waktu kejadian dari berbagai sumber yang dianggap mengetahui kejadian tersebut.

“Saya memperhatikan sungguh-sungguh akun @olafaa_ yang menyuarakan dugaan adanya kekerasan seksual terhadap korban usia anak.

Proses child grooming saat ini semakin mengkhawatirkan,” katanya.

Grooming adalah proses manipulasi seksual orang dewasa terhadap calon korban usia anak. Proses child grooming bisa jadi sudah berlangsung cukup lama mengingat kedekatan korban dengan terduga pelaku.

“Dalam kasus ini Kemen PPPA melalui Tim Layanan SAPA telah berupaya juga melakukan kontak akun @olafaa_ untuk menawarkan pelayanan pendampingan psikologis bagi korban. Hal ini kami lakukan untuk perlindungan terbaik bagi korban,” tegas Nahar.

Nahar memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah sungguh-sungguh membantu dalam pelacakan dan penyelamatan anak korban.

“Terimakasih untuk jajaran Polres Serdang Bedagai yang telah tanggap menangkap terduga pelaku YPS yang kini sudah dalam tahanan,” ungkapnya.

Nahar juga meminta para orangtua untuk mengawasi aktifitas dan pergaulan anak di internet yaitu dengan diskusi terhadap anak untuk menjaga data pribadi anak, meminta anak mengubah akun media sosial anak menjadi akun private.

Sehingga, akun media sosial anak hanya diakses oleh orang terdekat. Kenali lingkungan anak, ajak anak berkomunikasi secara terbuka serta melatih anak bersikap secara asertif.


Sumber: https://nasional.okezone.com/read/2024/05/03/337/3004090/viral-chat-game-online-mengarah-ke-kekerasan-seksual-anak-kemen-pppa-angkat-bicara
Tokoh



Graph