Menag Sebut Program Merdeka Belajar Relevan Wujudkan Amanat UUD

  • 03 Mei 2024 08:31:17
  • Views: 1

Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut Program Merdeka Belajar dinilai sangat relevan dalam mewujudkan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa. Pesan ini disampaikan bersamaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei. Penetapan Hardiknas berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.  "Setiap orang berhak mendapat pendidikan. Sudah seharusnya semua pihak bergerak bersama untuk melanjutkan merdeka belajar yang telah digagas pemerintah," kata Yaqut saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 2 Mei 2024. Menurut dia, Program Merdeka Belajar memberi kesempatan yang lebih luas bagi siswa dalam mengeksplorasi minat dan bakat. Mereka dapat memilih jalur pendidikan yang sesuai.  "Ini diharapkan menumbuhkan semangat belajar dan mengakselerasi kemajuan bangsa," ungkap dia.   Eks Wakil Ketua Komisi II DPR itu mendukung Program Merdeka Belajar dilanjutkan. Sebab, semangat program ini adalah memanusiakan manusia karena memberi ruang pembelajaran sesuai keragaman karakter siswa. "Merdeka Belajar berangkat dari semangat memanusiakan manusia. Saya mendukung program ini untuk dilanjutkan," sebut dia. Yaqut menyampaikan Kementerian Agama (Kemenag) dinilai memiliki peran dalam menjalankan Program Merdeka Belajar. Sebab, tugas Kemenag tidak hanya mengurusi keagamaan. Kemenag juga mengemban tugas pendidikan agama dan keagamaan. Data per Desember 2023, Kemenag membina sekitar 86.343 madrasah negeri dan swasta. Total ada 10.462.392 siswa dari jenjang dasar hingga menengah. Kemenag juga membina Pendidikan Diniyah Formal, Pendidikan Kesetaraan, dan Pendidikan Muadalah di  pondok pesantren. Diperkirakan, jumlah muridnya mencapai ratusan ribu. "Ini belum termasuk siswa pada lembaga pendidikan agama dan keagamaan Kristen. Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu yang juga dibina Kemenag," ujar dia. (MI/Despian)

Jakarta: Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebut Program Merdeka Belajar dinilai sangat relevan dalam mewujudkan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Yakni, mencerdaskan kehidupan bangsa.
 
Pesan ini disampaikan bersamaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei. Penetapan Hardiknas berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 67 Tahun 1961 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. 
 
"Setiap orang berhak mendapat pendidikan. Sudah seharusnya semua pihak bergerak bersama untuk melanjutkan merdeka belajar yang telah digagas pemerintah," kata Yaqut saat dikutip dari Media Indonesia, Kamis, 2 Mei 2024.
Menurut dia, Program Merdeka Belajar memberi kesempatan yang lebih luas bagi siswa dalam mengeksplorasi minat dan bakat. Mereka dapat memilih jalur pendidikan yang sesuai. 
 
"Ini diharapkan menumbuhkan semangat belajar dan mengakselerasi kemajuan bangsa," ungkap dia.
 
Eks Wakil Ketua Komisi II DPR itu mendukung Program Merdeka Belajar dilanjutkan. Sebab, semangat program ini adalah memanusiakan manusia karena memberi ruang pembelajaran sesuai keragaman karakter siswa.
 
"Merdeka Belajar berangkat dari semangat memanusiakan manusia. Saya mendukung program ini untuk dilanjutkan," sebut dia.
 
Yaqut menyampaikan Kementerian Agama (Kemenag) dinilai memiliki peran dalam menjalankan Program Merdeka Belajar. Sebab, tugas Kemenag tidak hanya mengurusi keagamaan.
 
Kemenag juga mengemban tugas pendidikan agama dan keagamaan. Data per Desember 2023, Kemenag membina sekitar 86.343 madrasah negeri dan swasta. Total ada 10.462.392 siswa dari jenjang dasar hingga menengah.
 
Kemenag juga membina Pendidikan Diniyah Formal, Pendidikan Kesetaraan, dan Pendidikan Muadalah di  pondok pesantren. Diperkirakan, jumlah muridnya mencapai ratusan ribu.
 
"Ini belum termasuk siswa pada lembaga pendidikan agama dan keagamaan Kristen. Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu yang juga dibina Kemenag," ujar dia. (MI/Despian)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(ABK)


Sumber: https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/GNG1e6Ak-menag-sebut-program-merdeka-belajar-relevan-wujudkan-amanat-uud
Tokoh





Graph

Extracted

persons Fachrul Razi, Yaqut Cholil Qoumas,
companies Google,
ministries DPR RI, Kemenag, Komisi II DPR,
religions Hindu, Katolik, Kristen,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta,