Netanyahu Stres Diburu ICC, Israel Ancam Balas ke Pemerintah Palestina

  • 03 Mei 2024 07:59:18
  • Views: 3


Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Israel memperingatkan pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terkait kemungkinan keluarnya surat penangkapan terhadap PM Benjamin Netanyahu oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Tel Aviv bahkan mengancam akan mengambil langkah pembalasan terhadap pemerintah Palestina yang dapat menyebabkan "keruntuhan" negeri itu.

Dilaporkan Axios, Jumat (3/5/2024), bagaimana para pejabat Israel sebenarnya telah khawatir selama dua pekan terakhir. Surat penangkapan itu disebut akan dirilis secara diam-diam dan menargetkan Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan kepala staf Angkatan Pertahanan Israel Herzi Halevi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Para pejabat AS dan Israel mengatakan Israel mengatakan kepada pemerintahan Biden bahwa jika surat perintah penangkapan dikeluarkan, maka mereka akan menganggap Otoritas Palestina bertanggung jawab dan akan membalas dengan tindakan keras yang dapat menyebabkan keruntuhannya," muat laman media AS itu, mengutip narasumber anonim dari Israel.

"Salah satu tindakan yang mungkin dilakukan adalah membekukan transfer pendapatan pajak yang dikumpulkan Israel untuk Otoritas Palestina," tambahnya.

"Tanpa dana ini, Otoritas Palestina akan bangkrut," ujar media itu lagi.

Israel mengklaim Otoritas Palestina sebenarnya berada dibalik surat penangkapan ICC. Palestina disebut menekan mahkamah itu.

ICC, yang berbasis di Den Haag, Belanda, diketahui sudah sejak tahun 2021 menyelidiki kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Israel dan milisi Palestina di perang Israel-Hamas tahun 2014. Investigasi tersebut telah diperluas hingga serangan 7 Oktober dan perang yang telah berkecamuk di Gaza sejak saat itu.

Sebelumnya dalam laporan media yang sama, dua pejabat AS sempat berujar Netanyahu telah menelepon Biden karena ancaman surat penangkapan ICC, pekan lalu. Dilaporkan media Israel Channel 12, Israel mengklarisikasi ke biden pernyataan bahwa "AS telah memberi lampu hijau ke ICC" untuk mengeluarkan surat penangkapan.

"Biden menekankan dalam panggilan telepon tersebut bahwa AS menentang penyelidikan ICC terhadap Israel," katanya.

"Kami diam-diam mendorong ICC untuk tidak melakukan hal itu. Ini akan meledakkan segalanya. Israel akan membalas terhadap Otoritas Palestina," kata seorang pejabat AS dikutip Axios.

Respons Terbaru Netanyahu

Sementara itu dalam respons terbarunya Rabu, Netayahu menuduh ICC sengaja ingin melumpuhkan dan mencegah Israel membela diri melawan terorisme dengan cara ingin mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk beberapa pejabat tinggi Tel Aviv, termasuk dirinya. Ia pun menyindir soal Holocaust, peristiwa bagaimana Yahudi menjadi target genosida NAZI di Perang Dunia II.

"(Setelah) 80 tahun Holocaust, badan-badan internasional yang didirikan untuk mencegah Holocaust lainnya sedang mempertimbangkan untuk menolak hak negara Yahudi (Israel) untuk membela diri dari mereka yang datang untuk melakukan genosida (pembunuhan besar-besaran terencana) terhadap kami, dan masih secara aktif berupaya untuk melakukannya," klaimnya dikutip dari Times of Israel.

"Sungguh sebuah absurditas, sebuah distorsi terhadap keadilan dan sejarah," katanya menyebut jika surat penangkapan benar-benar keluar, hal itu akan menjadi skandal besar dalam sejarah.

"Ini menjadi noda yang tidak dapat dihapuskan bagi seluruh umat manusia dan kejahatan kebencian antisemit yang belum pernah terjadi sebelumnya," tudingnya.

Ia juga bersumpah tak akan ada perubahan yang dilakukan Israel untuk Hamas dan Gaza. Dalam pernyataan terbarunya di AFP Kamis, ia pun berujar "orang-orang Yahudi akan berdiri sendiri" jika mereka harus melakukannya.

"Jika kita harus berdiri sendiri, kita berdiri sendiri," katanya.

"Jika memungkinkan untuk merekrut orang non-Yahudi, itu bagus. Tapi jika kita tidak melindungi diri kita sendiri, tidak ada yang akan melindungi kita," ujarnya lagi.

Serangan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 34.596 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan dilakukan sejak Oktober 2023.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Netanyahu Bersumpah Mau Kuasai Perbatasan Gaza di Mesir
(sef/sef)
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240503074938-4-535401/netanyahu-stres-diburu-icc-israel-ancam-balas-ke-pemerintah-palestina
Tokoh





Graph