Alasan Bahlil Beri Izin Pengelolaan Tambang untuk Ormas Dikritk, Dinilai Bisa Jadi Sandera Politik Ketika Pemilu

• 02 Mei 2024 17:40:37

• Views: 4

---

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Rencana pemerintah memberikan izin pengelolaan tambang untuk Organisasi Masyarakat atau Ormas menuai kritik. Diprediksi bisa jadi alat untuk menyandera.

“Ijin mengelola tambang bagi Ormas hanya akan jadi sandera politik ketika Pemilu,” kata Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi melalui unggahannya di X, Kamis (2/5/2024).

Islah memberikan analogi, jika dua Ormas Islam terbesar di Indonesia diberi izin tersebut. Menurutnya, itu seperti sapi glonggongan.

“Saya hanya bisa bayangkan jika Ormas sebesar NU dan Muhammadiyah malah dijadikan seperti "sapi glonggongan" yang dicekoki air supaya kelihatan gemuk sebelum disembelih dalam setiap 5 tahun,” ujarnya.

Lebih jauh, ia membayangkan jika para Ormas yang diberi izin tersebut melakukan forum yang besar semacam kongres.

“Jika Bahlil melaksanakan ini, kongres pemilihan ketua Ormas tidak akan lagi saling lempar kursi, tapi akan saling bacok,” ucapnya.

“Jangankan pejuang negara, pengurus Ormas keagamaan pun kelak akan dipenuhi oleh formatur berjiwa preman dan para pencari cuan "berlilit sorban”,” tambahnya.

Diketahui, rencana membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke Ormas melalui revisi Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, alasan pemberian IUP itu karena para Ormas punya kontribusi sehingga Indonesia merdeka.

"Di saat Indonesia belum merdeka, memang siapa yang merdekakan bangsa ini? Di saat agresi militer tahun 48 yang membuat fatwa jihad memang siapa? Konglomerat? Perusahaan?" ucapnya.

“Kita kok malah enggak senang ya kalau negara hadir untuk membantu mereka? Tapi kok ada yang senang kalau investor yang kita kasih terus," imbuhnya.
(Arya/Fajar)

---

Sumber: https://fajar.co.id/2024/05/02/alasan-bahlil-beri-izin-pengelolaan-tambang-untuk-ormas-dikritk-dinilai-bisa-jadi-sandera-politik-ketika-pemilu/?page=all