Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

  • 02 Mei 2024 06:10:51
  • Views: 13

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Mahkamah Agung (MA) dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY) atas dugaan pelanggaran kode etik karena ditraktir makan malam oleh seorang pengacara di sebuah restoran di Surabaya, Jawa Timur. 

"Sudah ada pelaporan yang resmi, KY akan memverifikasi terlebih dahulu,” kata juru bicara Komisi Yudisial Mukti Fajar, Rabu, 1 Mei 2024.

Mukti menjelaskan KY menerima laporan dugaan pelanggaran etik pimpinan Mahkamah Agung tersebut pada Jumat, 19 April 2024.

Menurut Mukti, saat ini Komisi Yudisial masih melakukan pengecekan atas laporan tersebut, mulai dari kelengkapan persyaratan administrasi dan substansi agar bisa teregistrasi. 

Ia menyatakan Komisi Yudisial akan menindaklanjuti dan melakukan pendalaman terkait laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan MA. “Seperti menerjunkan tim investigasi,” kata Mukti. 

Namun, perihal siapa saja pimpinan MA yang dilaporkan, Mukti enggan menjelaskan lebih detail. “Tunggu info selanjutnya,” ucap dia. 

 

Iklan

Tanggapan dari Mahkamah Agung Soal Pelaporan Dugaan Pelanggaran Kode Etik 

Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Nonyudisial, Suharto, mengaku belum tahu soal laporan dugaan pelanggaran etik tersebut.

“Kami di MA belum tahu terkait hal tersebut kapan peristiwanya dan siapa yang diduga pimpinan itu,” kata Suharto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, rabu malam. 

Suharto mengarahkan agar bisa bertanya langsung ke Komisi Yudisial, terkait detail peristiwa, dan pihak yang diduga mentlaktir. “Karena yang menerima pengaduan KY, jadi sebaiknya ditanyakan saja ke KY,” ucapnya. 

Pilihan Editor: Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda


Sumber: https://metro.tempo.co/read/1862993/pimpinan-mahkamah-agung-diduga-ditraktir-pengacara-komisi-yudisial-terjunkan-tim-investigasi
Tokoh

Graph

Extracted

ministries Komisi Yudisial, KPK, MA,
bumns Garuda Indonesia,
nations Indonesia, Inggris,
places DKI Jakarta, JAWA TIMUR,
cities Surabaya,
cases kasus suap,
musicclubs APRIL,