Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Produsen Gula di Jawa Timur

  • 01 Mei 2024 09:53:18
  • Views: 4

Jakarta -

Tim Satgas Pangan Polri melakukan pengecekan terhadap stok dan pendistribusian komoditi gula di PT. Kebun Tebu Mas, Jawa Timur. Hal itu dalam rangka mencegah terjadinya penyalahgunaan dari pihak produsen.

Kanit III Subdit I Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, AKBP Adithia Bagus menjelaskan PT. Kebun Tebu Mas (KTM) bergerak dalam memproduksi gula kristal mentah menjadi gula kristal putih (GKP) dan gula kristal rafinasi (GKR).

"Stok yang dimiliki PT. Kebun Tebu Mas yaitu stok GKP sebanyak 6.040 ton (28 April 2024), dan stok GKR sebanyak 25.082,4 ton (28 April 2024)," kata Adithia dalam keterangannya dikutip Rabu (1/5/2024).

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia Adithia importasi produksi dan distribusi gula di perusahaan tersebut sebanyak 55.000 ton gula mentah atau raw sugar. Adapun rinciannya kapal satu itu sebanyak 29.858.230 ton (26 Februari 2024-MV Yasa Enirhan), dan kapal dua sebanyak 24.972.730 ton (25 Maret 2024-MV Red Orchid), sehingga, totalnya mencapai 54.830,96 ton.

"Produksi raw sugar ke GKP sebesar 29.003 ton atau 52,92 persen dari total realisasi raw sugar, penggilingan tebu tahun 2023 sebanyak 953.214 ton diambil dari tebu milik petani dengan menghasilkan GKP sebanyak 71.849 ton," rincianya.

"Target penggilingan tebu tahun 2024, sebanyak 1 juta ton dengan harapan menghasilkan GKP sebanyak 80 ribu ton satu musim giling," tambah Adithia.

Dia menyebut musim penggilingan atau panen raya diperkirakan akan berlangsung pada pertengahan bulan Mei hingga November 2024.

Kemudian, Adithia menjelaskan, PT. KTM mendapatkan bahan baku produksi GKR dari raw sugar yang diimport dari Thailand, Brazil, dan Australia. Sedangkan, dalam memproduksi GKP menggunakan bahan baku yang diimport dan tebu lokal.

"Bahwa kapasitas produksi PT. Kebun Tebu Mas sebesar GKP 12.000 ton per hari, dan GKR 3.000 ton per hari. Adapun, terkait dengan produksi GKR merupakan fasilitas kemudahan import tujuan eksport (KITE), seluruh hasil produksi GKR dikhususkan untuk tujuan ekspor," jelasnya.

Selanjutnya, Adithia mengatakan harga pendistribusian dari PT. KTM ke distributor untuk gula kristal putih 50 kilogram (kg) sebesar Rp16.300/kg. Sementara jika pembelian per kg sebesar Rp16.700.

Adapun sistem penyerapan tebu PT. KTM adalah dengan sistem pembelian tebu (SPT). Dimana pihak petani menawarkan hasil tebu dan dibeli langsung oleh PT KTM.

"Jumlah petani yang diserap oleh PT. KTM 2.315 orang. Terdapat 18 perusahaan distributor dari PT.KTM dengan wilayah pemasaran Sulawesi, NTT, NTB, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Jawa Timur, Kalsel, Kaltim dan Kalteng," terang Adithia.

Lebih jauh, dia mengatakan rencana tindaklanjut yang dilakukan Satgas Pangan Polri bersama stakeholder terkait yakni mendorong kelancaran sistem pendistribusian GKP dari produsen ke pembeli. Satgas Pangan Polri, lanjutnya, memastikan tidak ada penyalahgunaan dari pihak produsen.

"Serta melakukan monitoring di tahap distributor, untuk memastikan ketersediaan di retail modern dan pasar tradisional," tegas Adithia.

(ond/yld)
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-7319207/satgas-pangan-polri-awasi-distribusi-produsen-gula-di-jawa-timur
Tokoh

Graph