Nilai Tukar Rupiah Melemah terhadap Dolar AS, Ekonom Beberkan Sejumlah Dampak, dari Impor hingga Utang

  • 30 April 2024 12:05:21
  • Views: 2

SURABAYA, suaramerdeka.com - Pada pertengahan April 2024, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat, naik menjadi Rp 16.250.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat itu dinilai bakal berpengaruh signifikan terhadap aktivitas ekonomi nasional.

Pakar Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Rudi Purwono SE MSE menilai pelemahan nilai tukar rupiah pada dolar Amerika akan berdampak pada bidang impor dan utang luar negeri.

Baca Juga: Akhir Bulan, Intip Prakiraan Cuaca Kota Semarang, Selasa 30 April 2024, Begini Prediksi dari BMKG

"Harga impor seperti minyak naik akan mempengaruhi kebijakan subsidi BBM."

"Jika subsidi tak ditingkatkan, harga BBM melonjak dan mendorong kenaikan biaya transportasi dan produk-produk yang menggunakan bahan bakar minyak lainnya," katanya, dalam keterangan resmi yang diterima.

Dampak lainnya akan terasa pada hutang luar negeri yang menjadi lebih mahal untuk dibayar.

Baca Juga: Detik Detik Gol Muhammad Ferrari Dianulir VAR, Timnas Indonesia vs Uzbekistan, Semifinal Piala Asia U23

Itu tentu berimbas pada penekanan APBN dan perusahaan swasta.

Di sektor keuangan, inflasi yang tinggi bisa memicu kenaikan suku bunga. Dampaknya, meningkatkan biaya modal bagi industri.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAR itu menyoroti, fenomena fluktuasi nilai tukar mata uang terjadi melalui beberapa tahapan mekanisme.

Baca Juga: Cara Modifikasi Server Minecraft Java Edition di PC Agar Bisa Mabar Tanpa Internet

Pertama, melalui impor minyak.

Seperti yang kita ketahui Indonesia masih banyak mengimpor minyak dari luar negeri.

Kedua, melalui biaya bahan baku karena banyaknya industri yang mengimpor bahan baku.

Baca Juga: Kebun Sumber Pelangi, Berawal dari Hobi Kini Kebun Kelengkeng Disulap Menjadi Tempat Wisata yang Menarik untuk Dikunjungi

“Ini menyebabkan biaya produksi meningkat. Yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga secara umum di pasar, yang dikenal sebagai inflasi."

"Dengan demikian, kenaikan nilai dolar dapat mempengaruhi inflasi dengan meningkatkan biaya impor, bahan baku, dan produksi,” paparnya.

Untuk mengatasi kenaikan nilai dolar dan melindungi ekonomi domestik, Prof Rudi menyarankan beberapa langkah.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Selasa, 30 April 2024: Deretan Film Menghibur Mulai Colic, Josh, Sesepuh Majapahit, Sangkuriang hingga Jampang 2

Pertama, pemerintah harus memastikan pertumbuhan ekonomi terus berjalan sesuai target yang telah ditetapkan.

Kedua, pemerintah harus siap menghadapi perubahan harga minyak dengan menyesuaikan APBN.

Tak lupa yang harus diperhatikan kondisi global yang mempengaruhi harga minyak dan nilai tukar.

Baca Juga: Banyak Kesamaan Antara Argentina di Piala Dunia dengan Timnas Indonesia U23 di Piala Asia U23, Akhirnya Bakal Senasib?

Keempat, perempuan Indonesia perlu waspada dan berpartisipasi dalam menjaga nilai tukar rupiah dan stabilitas ekonomi.

Kelima, bank sentral dan otoritas keuangan harus berperan aktif dalam menjaga stabilitas ekonomi.

“Fluktuasi nilai tukar antara dolar Amerika Serikat dan rupiah Indonesia memiliki dampak yang kompleks dan luas pada berbagai sektor ekonomi."

"Untuk menghadapi tantangan ini, koordinasi antara pemerintah, Bank Indonesia, dan sektor swasta diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi kepentingan ekonomi domestik,” tutupnya.***


Sumber: https://www.suaramerdeka.com/ekonomi/0412547112/nilai-tukar-rupiah-melemah-terhadap-dolar-as-ekonom-beberkan-sejumlah-dampak-dari-impor-hingga-utang?page=all
Tokoh

Graph

Extracted

ministries BI, BMKG,
institutions UNAIR, Universitas Airlangga,
topics APBN, Subsisdi BBM,
products dolar AS,
nations Amerika Serikat, Argentina, Indonesia, Uzbekistan,
places JAWA TENGAH, JAWA TIMUR, rupiah,
cities Semarang, Surabaya,
brands Ferrari,
musicclubs APRIL,