Testimoni tentang Kombes Agus Setiyawan Tolak Diintervensi saat Tangani Korupsi

  • 29 April 2024 10:21:27
  • Views: 6

Jakarta -

Widyaiswara Muda Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Lembaga Pendidikan dan Latihan (Sespimmen Lemdiklat) Polri, Kombes Agus Setiyawan, diusulkan sebagai kandidat Hoegeng Awards 2024 oleh pembaca detikcom, Andri Susano. Agus dinilai polisi yang memiliki integritas dalam dirinya.

Andri mengusulkan Agus melalui formulir online Hoegeng Awards 2024 di tautan ini. Andri merupakan seorang pengacara.

Berikut cerita singkat Andri soal Kombes Agus, Jumat (22/3/2024):

-

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sosok Kombes Agus Setiyawan adalah sosok pemimpin yang berintegritas sangat baik, karena Kombes Agus Setiyawan membangun integritas yang dilandasi elemen nilai kepemimpinan, koherensi dan menjunjung komitmen.

Kepada detikcom, melalui sambungan telepon, Andri mengaku kenal Kombes Agus saat perwira melati tiga tersebut menjabat Kapolres Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Andri mengaku kala itu di polres sedang ramai karena penanganan kasus dugaan korupsi cetak sawah.

"Beliau waktu itu mimpin Kapolres di Banyuasin. Yang saya ingat ada kasus besar yang dia tangani, waktu itu kalau nggak salah dugaan korupsi cetak sawah Memang kerugian negaranya nggak sampai miliaran, karena kabupaten kan. Saya tahu karena waktu itu juga sering ke Polres, damping klien," jelas Andri.

Andri menyebut kala itu banyak pihak yang mencoba mengintervensi kasus korupsi cetak sawah. Namun dia mendengar Agus tak merespons.

"Waktu kasus cetak sawah, banyak itu intervensi. Tahulah kalau sudah kasus korupsi kan. Nah Pak Agus nggak bergeming soal itu. Dia on the track saja," ujar Andri.

Berdasarkan pengalamannya sebagai advokat, Andri menuturkan biasanya temuan dugaan korupsi tingkat kabupaten rawan diintervensi penanganannya. Umumnya, karena dianggap jauh dari pengawasan pemerintah pusat.

"Ginilah ya, kalau sudah menyangkut yang seperti itu (kasus korupsi-red), apalagi tingkat kabupaten, paling dianggap kurang dimonitor orang," ucap Andri.

Dia menceritakan satu waktu saat sedang mengurus kasus kliennya di Polres Banyuasin. Kala itu, tutur Andri, ada orang yang hendak menghadap Kombes Agus, namun ditolak. Orang itu mengendarai mobil pelat merah.

"Saya memang tidak bisa memastikan orang apakah mau ngasih dia atau gimana. Yang jelas pada saat itu yang mau menghadap dia banyak. Waktu itu karena saya kebetulan ada di sana, nah yang mau menghadap dari instansi karena pelatnya merah, itu beliau tolak," ungkap Andri.

Andri menyebut apa yang didengar dan dilihatnya tentang Kombes Agus selaras dengan yang dirasakannya saat mengurus perkara kliennya. Sengketa kliennya pun berakhir dengan kesepakatan dengan perusahaan.

"Di kasus saya pun, nggak ada kendala, prosesnya jalan. Tapi memang disampaikan kalau dari masyarakat mau menerima penawaran perusahaan, nggak ada masalah. Yang penting sepakat karena ini kan masuk sengketa keperdataan. Jadi humanislah, enak kok," terang Andri.

"Klien saya waktu itu masyarakat biasa, ada dugaan penyerobotan lahan dari perusahaan. Dan beliau tidak membedakan saya sebagai kuasa masyarakat miskin, dengan kuasa dari perusahaan besar, beliau nggak bedakan. Itu yang buat saya angkat topi. Apa yang dia ucapkan, apa yang dia lakukan itu sama. Inti dari integritas kan itu," imbuh dia.

Andri menyebut Kombes Asep juga membuka diri. Bahkan Andri mengingat Kombes Asep pernah bertukar pikiran dan meminta saran, pendapat dari Andri soal penyidikan kasus cetak sawah.

Andri menyebut Kombes Agus ingin kasus ini berjalan sesuai aturan, serta tidak ada celah bagi terduga pelaku menggugat balik proses penyelidikan dan penyidikan di kepolisian.

"Jadi kadang beliau juga cerita, diskusi sama saya karena kita sama-sama background-nya hukum. Jadi memang kasus itu bukan kasus saya, tapi beliau hanya sharing ke saya. Ngobrol, membuka diri menjelaskan kasus yang sedang ditanganinya. Lalu minta pendapat agar penanganan yang mereka lakukan jangan sampai ada celah atau kelemahan dari sisi penyidikan," jelas Andri.

Simak juga 'Road To Hoegeng Awards 2024':

[-]

(aud/fjp)
Sumber: https://news.detik.com/berita/d-7315514/testimoni-tentang-kombes-agus-setiyawan-tolak-diintervensi-saat-tangani-korupsi
Tokoh

Graph

Extracted

ministries Polisi,
places DKI Jakarta, SUMATERA SELATAN,
cases korupsi,