PKS 'Ngarep' Diajak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Jangan Cuma NasDem dan PKB

  • 29 April 2024 05:56:02
  • Views: 4

PIKIRAN RAKYAT - Anggota koalisi perubahan, NasDem dan PKB telah dikunjungi Prabowo Subianto dan diajak untuk bergabung ke dalam pemerintahan. PKS pun tampaknya berharap mendapatkan perlakuan yang sama seperti dua partai tersebut.

PKS berharap partainya didatangi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang. Tidak hanya PKB dan NasDem yang diajak oleh sang pemenang.

"Permasalahannya adalah kita ingin kebersamaan setelah NasDem dan PKB didatangi, mungkin juga PKS pasti akan didatangi, kita berharap gitu toh," kata Sekretaris Jenderal PKS, Aboe Bakar Al Habsyi pada Sabtu 27 April 2024.

Menurutnya, internal partai akan memutuskan sikap PKS akan berada di dalam atau luar lingkaran pemerintah. Selain keputusan internal, PKS juga berharap rencana itu disambut baik pemilik koalisi besar, yakni Prabowo Subianto.

"Ya kita dialoglah, masa main masuk aja, kayak diterima aja," ucap Aboe Bakar Al Habsyi.

Dia meyakini, keinginan PKS ini akan disambut baik Prabowo karena hubungan Ketua Umum Gerindra itu dengan jajaran pengurus PKS terjalin baik. Kedua belah pihak memang memiliki catatan hubungan baik, karena PKS selalu menjadi pendukung setia Prabowo Subianto ketika bertarung pada Pilpres 2014 dan 2019.

Aboe Bakar Al Habsyi pun memastikan dalam waktu dekat akan mengatur pertemuan silaturahmi antara PKS dengan Prabowo Subianto.

NasDem Gabung Prabowo

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menunjukkan minatnya untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Menurut Surya, pilihan untuk berkoalisi adalah yang terbaik untuk NasDem saat ini.

"Kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak, untuk bersama dengan pemerintahan saya pikir itu lebih baik," kata Surya di kediaman Prabowo, Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Meski lantang menyuarakan gerakan perubahan kala mengusung paslon 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Surya menyebut dia ingin berkontribusi membangun pemerintahan yang kuat demi menjaga kemajuan bangsa. Dia juga akan mendukung pembangunan berkelanjutan yang selama ini digaungkan Prabowo-Gibran.

Selain ingin berkontribusi, Surya Paloh menyebut masa-masa pascaputusan MK sangat penting untuk menjadi momentum persatuan yang dapat mengakhiri konflik di tengah masyarakat. Dia berharap seluruh masyarakat, termasuk pendukung paslon 01 dapat bersatu mendukung Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.

"Pemilu ini sudah selesai, sekarang tugas kita bersama bagaimana berjalan ke depan untuk membangun negeri ini," ujar Surya.

Sementara soal hak angket, Surya menyebut hal itu sudah tidak relevan dengan situasi politik saat ini, sehingga dia memutuskan untuk balik kanan. Namun, Surya menegaskan bahwa NasDem tidak akan menghalangi langkah-langkah DPR atau partai politik lainnya yang masih mau memperjuangkan hak angket.

“Progress perjalanan waktu sebetulnya menunjukkan hak angket sudah tidak up to date lagi untuk kondisi hari ini, itu menurut NasDem. Saya melihat esensi keberadaan hak angket sudah jauh dari harapan bersama,” kata Surya saat jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta.

“NasDem menyatakan timeframe-nya tidak tepat lagi. Saya harus katakan itu,” katanya menambahkan.

PKB Ikut Merapat

PKB saat ini sudah menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dan Gibran Rakabuming.

"Sudah barang jelas, jelas terpampang gitu masih ditanyakan lagi, itu namanya meragukan," ujar Cak Imin saat menjawab soal dukungan partainya terhadap Prabowo-Gibran.

Selain PKB, Nasdem pun menyatakan sikap serupa. Maka dari tiga partai politik yang mengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024, kini hanya PKS yang belum menentukan sikap.

Kabarnya, PKS akan mengundang Prabowo saat acara halalbihalal yang akan diselenggarakan di Kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024.

Meski sebelumnya mengaku teguh di jalan perubahan bersama Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tampaknya mulai gamang. Sebab, partai yang dipimpinnya, PKB memberikan sinyal bergabung ke kubu Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.

Kode-kode potensi bergabungnya PKB dan Cak Imin ke dalam koalisi Prabowo-Gibran ditunjukan oleh sang wakil ketua umum (Waketum), Jazilul Fawaid. Kepada awak media, dia mengungkapkan hubungan Cak Imin dengan Prabowo Subianto usai Pilpres 2024.

Dia juga mengklaim bahwa partainya, PKB, sampai saat ini tetap akrab dengan Gerindra. Meski, sebelumnya mereka keluar dari Koalisi Indonesia Maju dan bergabung dengan Koalisi Perubahan.

"Jadi, begini, Gerindra dengan PKB itu akrab, Pak Prabowo dan Pak Muhaimin akrab," ucap Jazilul Fawaid, Sabtu 6 April 2024.

Tidak hanya partai yang akrab, dia menyebut hubungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Cak Imin juga akrab. Meski begitu, dia menilai pertemuan antara Cak Imin dan Prabowo Subianto tidak perlu dilakukan di ruang publik, karena PKB dan Gerindra memiliki visi yang sama.

"Saya pikir kalau bertemu tidak usah di ruang publik, buat apa?" ujar Jazilul Fawaid.

Oleh karena itu, dia menegaskan hubungan Cak Imin dan Prabowo Subianto sampai saat ini tidak ada masalah.

"Kan karena nasib saja tidak jadi wakil Pak Prabowo. Sudah banyak yang dibicarakan waktu itu, sudah disusun visinya," tutur Jazilul Fawaid.

Tidak hanya membahas hubungan PKB dan Gerindra, Jazilul Fawaid juga memberikan kode dengan mengakui bahwa partainya belum memiliki pengalaman menjadi oposisi. Hal itu disampaikan sebagai merespons pertanyaan awak media terkait posisi partai berlambang bola dunia itu pada pemerintahan periode 2024-2029.

"PKB belum punya pengalaman di luar pemerintahan. Untuk itu nanti kita lihat, belajar dulu kan kalau kita ini," katanya.

Jazilul Fawaid juga pesimistis akan adanya ajakan untuk bergabung ke dalam pemerintahan baru. Meski begitu, dia menilai di Indonesia tak ada partai oposisi.

"Kan di Indonesia tak ada oposisi," ucapnya.

Oleh karena itu, PKB masih wait and see setelah Pilpres 2024. Sebab, PKB selalu menjadi bagian dari pemerintahan

"Maksud saya tunggu dulu, yang jelas selama ini PKB menjadi bagian dari pemerintahan," ujar Jazilul Fawaid.***


Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-018018400/pks-ngarep-diajak-gabung-koalisi-prabowo-gibran-jangan-cuma-nasdem-dan-pkb?page=all
Tokoh













Graph