Rupiah Anjlok, Dolar AS Meroket hingga Tembus Rp 16.000: BI Bandingkan dengan Kondisi Tahun 1998, Apa Artinya?

  • 28 April 2024 22:45:17
  • Views: 5

SUARAMERDEKA.COM - Bank Indonesia (BI) memberikan gambaran bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih dalam kendali meskipun nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS telah mencapai Rp 16.000.

BI menegaskan bahwa situasi ekonomi saat ini jauh berbeda dengan masa krisis tahun 1998 atau pun saat krisis keuangan global pada 2008.

"Dalam kondisi saat ini, orang-orang cenderung membandingkan kondisi 2008 dan 1998, ini ada indikator yang biasanya kita bantu untuk menunjukan," ujar Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, dalam diskusi  Minggu (28/4/2024).

Baca Juga: Menyelamatkan Danau untuk Masa Depan, Indonesia Mendorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum ke-10

Menurut Juli, salah satu indikator utama yang membedakan adalah tingkat inflasi.

Pada tahun 1998, inflasi melonjak hingga 82,4%, sedangkan pada 2008 mencapai 12,1%.

Namun, pada Maret 2024, tingkat inflasi masih tetap dalam rentang target, yakni 3,05%.

Juli juga menyoroti perbedaan dalam rentang depresiasi Rupiah.

Baca Juga: Meski Tidak Picu Tsunami dan Likuifaksi, Badan Geologi Catat Sejarah Gempa Garut

Pada 1998, Rupiah mengalami depresiasi hingga 197%, sedangkan pada 2008 mencapai 35%.

Namun, pada 2024 ini, depresiasi Rupiah terhadap Dolar AS hanya mencapai 5,07%.

"Ini tentunya tidak lepas dari apa yang ditempuh oleh Bank Indonesia sehingga potret indikator ini bisa terus terjaga," kata Juli.

Baca Juga: 53 Kelompok Meriahkan Kirab Budaya HUT Ke-503 Kabupaten Semarang

Selain itu, indikator lainnya adalah cadangan devisa. Pada Maret 2024, cadangan devisa yang dimiliki BI mencapai US$ 140,4 miliar.

Itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 1998 yang hanya US$ 17,4 miliar dan tahun 2008 sebesar US$ 50,2 miliar.

Demikian juga dengan Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang saat ini masih di bawah batas minimum 5%, yakni 2,35%.

Baca Juga: Perekonomian Membaik, Wisata Halal Diminati

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 1998 yang mencapai 30% dan tahun 2008 sebesar 3,8%.

Dengan mempertimbangkan berbagai indikator ini, BI menegaskan bahwa meskipun Rupiah melemah, kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih kokoh dan stabil dibandingkan dengan masa krisis sebelumnya.


Sumber: https://www.suaramerdeka.com/ekonomi/0412536618/rupiah-anjlok-dolar-as-meroket-hingga-tembus-rp-16000-bi-bandingkan-dengan-kondisi-tahun-1998-apa-artinya?page=all
Tokoh

Graph

Extracted

ministries BI,
topics Gempa, Tsunami, wisata halal,
products dolar AS,
nations Indonesia,
places JAWA BARAT, JAWA TENGAH, rupiah,
cities Garut, Semarang,