Rumah untuk Peminat Puisi

  • 28 April 2024 03:15:43
  • Views: 3

Kelas penulisan puisi(Dok: Dasein Poetry Community)

KOMUNITAS Dasein Poetry Community merupakan salah satu wadah bagi orang-orang yang berminat pada penulisan puisi. Inisiator komunitas tersebut yakni seorang penyair dan penulis bernama AM Rakasya. Ia tergerak mendirikan komunitas tersebut pada Juni 2023 lantaran mendapati tingginya minat orang pada penulisan puisi.

“Awal terbentuknya karena saya sebagai penyair dan punya akun TikTok. Pada akhir 2022 dan awal 2023 memang banyak konten saya yang disukai. Beberapa dari teman-teman sering banget bertanya gimana sih cara menulis (puisi) dengan lebih baik, misalnya kayak mereka bertanya kira-kira ada tip untuk menulis (puisi) sampai akhirnya saya bentuk komunitas ini,” kata Rakasya kepada Media Indonesia, Kamis (25/4).

Pria yang sudah menelurkan tiga buku ini mengaku awalnya sekadar sharing tentang kecintaannya pada puisi dan sastra. Konten yang diunggah pada media sosialnya pun sebatas tulisan dan buku karyanya. Ia menganalisa mungkin tingginya minat pada puisi lantaran ingin bisa menerbitkan buku dan menulis dengan estetika yang sama.

Baca juga : Kreator Konten Indonesia Irene Suwandi Debut Grup Kpop TD, Siapakah Dia?

Sebelum membentuk komunitas ini, ia lebih dulu membangun usaha penerbitan, Dasein Publishing, kemudian menghadirkan satu program di bawahnya yakni Dasein Poetry Community.

“Kalau bicara soal market penyuka puisi atau sastra, bisa ambil dari data bestseller yang ada di toko buku. Banyak judul-judul buku puisi yang pada akhirnya masuk dalam jajaran bestseller. Misalnya buku puisi almarhum Pak Sapardi dan yang modern sekarang banyak, sudah integrasi dengan ilustrasi-ilustrasi misalnya seperti Rintik Sendu. Sebenarnya bisa disimpulkan kalau market peminat puisi dan sastra ini sebenarnya banyak, tetapi belum ada yang mengakomodir, belum ada rumahnya. Inisiatif saya membuat rumah itu, komunitas," ungkapnya.

Penulis buku Alegori ini menambahkan soal masih adanya anggapan puisi sulit untuk diciptakan sehingga memunculkan keraguan bagi sejumlah orang untuk mulai menulis puisi. Rakasya menyebut hal itu berkaitan dengan kepercayaan diri penulis dan merasa ada patokan serta struktur khusus dalam membuat puisi.

Baca juga : KB Bank Gelar Kompetisi A Day in My Life with KBstar    

"Bedanya puisi dengan novel, novel itu sifatnya narasi, yang bercerita secara detail tapi kalau puisi sifatnya seperti kita meraba lukisan. Kita melihat dan memahami lukisan ini sebenarnya tentang apa, menggunakan media apa dan sebagainya. Begitu juga puisi, jadi kita harus buat puisi ini menjadi aksesibel atau bisa dipahami sama orang awam. Komunitas ini terbentuk untuk mengakomodir keraguan orang awam terhadap puisi juga,” tuturnya.

Program Rakasya bersama komunitas ini rupanya bukan hanya memberikan kelas penulisan tetapi juga membuka kesempatan bagi yang telah menulis puisi untuk membacakan secara langsung di akun media sosial komunitas Dasein Poetry Community. Kegiatan live itu terjadwal setiap Selasa di akun TikTok, lalu Senin ada kegiatan bersastra dengan lebih dulu ditentukan topiknya. Setelah topik didapat, teman-teman bisa mengirimkan tulisan dan dilakukan voting bersama untuk menentukan tulisan yang terpilih.

“Tulisan yang terpilih itu kita posting di sosial media dan bisa dibacakan nanti di live TikTok, YouTube, atau Instagram komunitas kita,” tukasnya.(M-3)


Sumber: https://mediaindonesia.com/weekend/667679/rumah-untuk-peminat-puisi
Tokoh



Graph

Extracted

persons Suwandi,
companies Instagram, TikTok, YouTube,
nations Indonesia,