Wapres Soroti Penurunan Prevalensi Stunting yang Belum Sesuai Target: Lakukan Evaluasi Menyeluruh

  • 25 April 2024 22:58:02
  • Views: 3

PIKIRAN RAKYAT - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta agar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) mengevaluasi percepatan penurunan stunting yang hasilnya belum sesuai harapan. Ia meminta untuk segera mengetahui indikator penghambat percepatan penurunan prevalensi stunting tersebut.

Hal itu disampaikan Wapres pada Rapat Kerja Nasional Bangga Kencana yang digelar oleh BKKBN di Auditorium BKKBN, Kompleks Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis, 25 April 2024.

"Saya minta faktor-faktor yang menyebabkan capaian penurunan stunting semakin melambat dalam dua tahun terakhir ini agar diidentifikasi dan dinavigasi," ujarnya.

Dalam pandangannya, pencegahan stunting harus dimulai sejak awal di tingkat keluarga. Kepastian pemenuhan gizi rumah tangga harus diperhatikan. Pemberian ASI eksklusif terhadap bayi berusia 0-6 bulan hingga akses sanitasi dan air minum bersih. Di samping itu, Ma'ruf Amin menilai pentingnya peran keluarga dalam upaya menurunkan stunting.

"Keluarga juga harus lebih proaktif untuk mendapatkan akses layanan kesehatan, seperti pemeriksaan ibu hamil secara rutin, imunisasi, dan pemantauan tumbuh kembang bagi anak-anak secara berkala," ucapnya.

"Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap program yang sudah dilaksanakan, baik terkait capaian, pembelajaran, maupun rekomendasi. Evaluasi ini penting, agar program yang sudah kita lakukan dapat berlanjut dan menjadi prioritas pemerintahan selanjutnya," ucapnya.

Di sisi lain, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo memaparkan bahwa pihaknya telah mengevaluasi terkait langkah penanganan stunting dan akan berfokus pada tiga pendekatan dengan mempertimbangkan sasaran dan wilayah yang lebih berdampak.

"Pendekatan Keluarga Berisiko Stunting yang merupakan intervensi hulu, pendekatan multisektor dan multipihak atau pendekatan pentahelix, serta pendekatan intervensi gizi terpadu secara spesifik dan sensitif," kata Hasto.

Prevalensi stunting pada 2023 turun 0,1 persen menjadi sebesar 21,5 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 21,6 persen, berdasarkan data SKI. Adapun target penurunan stunting adalah 14 persen pada 2024.***


Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-018009219/wapres-soroti-penurunan-prevalensi-stunting-yang-belum-sesuai-target-lakukan-evaluasi-menyeluruh?page=all
Tokoh







Graph

Extracted

persons Hasto Kristiyanto, Hasto Wardoyo, Ma'ruf Amin,
ministries BKKBN, MA,
fasums Halim Perdanakusuma,
places DKI Jakarta,
cases stunting,
musicclubs APRIL,