BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

  • 23 April 2024 05:57:01
  • Views: 4

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, mengatakan gempa yang mengguncang Pacitan, Jawa Timur, Senin sore, 22 April 2024, pukul 18.10.47 WIB, tidak berbahaya dan merusak.

"Gempa ini tidak merusak dan tidak berpotensi tsunami. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan jangan terpengaruh isu yang belum tentu kebenarannya," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, dari pesan singkatnya di WhatsApp, Senin, 22 April 2024.

Wilayah Pacitan memang memiliki rekam jejak kegempaan yang menimbulkan korban jiwa pada September 1937. Ribuan orang tercatat meninggal dunia akibat insiden bencana ini. Merujuk pada fenomena kegempaan, BMKG kerap meninjau dampak kegempaan yang terjadi di masa kini dengan kejadian di masa lampau.

Pada dasarnya, pemahaman kesejarahan bencana diperlukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mitigasi dampaknya. Namun, pada kasus gempa yang terasa di Pacitan saat waktu magrib tadi, BMKG memastikan tidak berbahaya.

"Gempa itu dipicu oleh sesat aktif dasar laut," ujar Daryono, sembari menjelaskan kekuatannya mencapai Magnitudo 5,1 yang berpusat di Samudera Hindia pada arah 109 kilometer dari tenggara Pacitan, dengan pusat kedalaman 50 kilometer.

Iklan

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," ucap Daryono.

Daryono menyebutkan, selain di Pacitan, gempa itu juga dirasakan di sejumlah daerah lainnya di Jawa Timur, DIY, dan Jawa Tengah pada skala intensitas II-III MMI. Daerah ini di antaranya mencakup Trenggalek, Gunungkidul, Wonogiri, Tulungagung, Sukoharjo, Karangkates, dan Kepanjen.

Lebih lanjut, getaran yang lebih lemah dirasakan di Bantul, Kota Yogyakarta, Kulon Progo, Blitar, Sleman, dan Wlingi pada skala intensitas II MMI. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

Pilihan Editor: Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?


Sumber: https://tekno.tempo.co/read/1859534/bmkg-sebut-gempa-m51-pacitan-tidak-merusak-dan-berbahaya
Tokoh



Graph