PWI Sambangi VJA, Diskusi Kebebasan Pers hingga Tantangan Media di Era Digital

  • 23 April 2024 05:45:01
  • Views: 3

PIKIRAN RAKYAT - Di era digital, media kini dihadapkan pada tuntutan untuk terus berinovasi dan melakukan transformasi digital agar bisa terus berkembang dan mempertahankan bisnisnya.

Penggunaan teknologi digital ternyata mampu mengubah strategi bisnis dan pelayanan media kepada masyarakat.

Pola konsumsi media terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi baru. Masyarakat cenderung mengonsumsi konten melalui platform digital, seperti media sosial, podcast hingga layanan streaming.

Di sisi lain, media di era digital juga memiliki kesempatan untuk berkembang dan menciptakan dampak positif yang besar. Dengan memanfaatkan teknologi secara kreatif, menjaga integritas, dan mendengarkan kebutuhan masyarakat, maka media dapat menjadi agen perubahan yang kuat bagi publik.

Kebebasan Pers

Selain itu, bicara soal kebebasan pers, tentunya hal tersebut menjadi elemen sangat penting dalam kehidupan demokrasi. Media dapat menyampaikan beragam informasi yang tentunya tetap dalam koridor yang benar.

Akan tetapi, kenyataan saat ini bertolak belakang dengan makna kebebasan pers. Di Indonesia khususnya justru malah melampaui batas sehingga akan berdampak pada eksistensi media.

"Karena kebebasan itu dibuka, di Indonesia itu kan kebebasannya malah kebebasan tidak bertanggung jawab," ujar Direktur Pers Pancasila PWI Pusat, Sihono HT saat pertemuan dengan Vietnam Journalist Association (VJA) di Vietnam pada Senin, 22 April 2024.

Lebih lanjut Sihono juga berharap pers di Indonesia bisa bertanggung jawab. Pasalnya, ketika kebebasan pers sudah mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka pers harus bergerak cepat.

Pertemuan PWI dengan Vietnam Journalist Association (VJA) di Vietnam pada Senin, 22 April 2024.

Tantangan Media

Revolusi teknologi informasi telah mengubah lanskap media secara drastis, memaksa industri media untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan cepat. Model bisnis media tradisional telah terguncang oleh kemunculan platform digital.

Tantangan bagi media tentunya harus menjadi perhatian bersama agar kedepanya pers bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Menghadapi tantangan di era digital, menurut Wakil Ketua Tetap VJA, Nguyen Duc Loi justru lembaga pers harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi. "Media siber menjadi tantangan tetapi menjadi kesempatan untuk berkembang," ujarnya.

Lebih lanjut, Nguyen Duc Loi menyinggung soal peran media sosial dalam penyebaran berita saat ini.

Menurutnya, media sosial kini sudah menjadi pondasi kuat untuk menyebarkan informasi. Bahkan, produksi konten berita sudah menggunakan berbagai platform. "Semua ragam berita kini sudah dimuat di media sosia termasuk video," ujarnya.

Tantangan lain bagi media yakni penyebaran hoaks. Dengan penyebaran cepat informasi melalui media sosial, munculnya berita palsu atau hoaks dapat dengan mudah mempengaruhi opini publik dan merusak kepercayaan terhadap media.

Selain itu, hoaks memiliki kekuatan untuk memicu ketegangan sosial dan politik. Berita palsu yang dirancang untuk memperkuat narasi tertentu dapat menciptakan konflik antarkelompok masyarakat, memperkeruh perpecahan, bahkan mengancam stabilitas politik suatu negara.***


Sumber: https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-017996470/pwi-sambangi-vja-diskusi-kebebasan-pers-hingga-tantangan-media-di-era-digital?page=all
Tokoh

Graph

Extracted

topics transformasi digital,
products Pancasila,
nations Indonesia, Vietnam,
musicclubs APRIL,