Butuh Rp24,98 Triliun, Investor Ogah Biayai Proyek Tol Terpanjang di Jawa dan Bali Ini

  • 21 April 2024 19:13:28
  • Views: 5

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Pemerintah terus mengembangkan infrastruktur jalan tol di Indonesia untuk memfasilitasi mobilitas masyarakat.

Namun, di tengah upaya tersebut, tidak jarang proyek-proyek pembangunan tol menghadapi kendala, terutama terkait dengan masalah pembiayaan atau financial close.

Salah satu proyek tol yang tengah menjadi sorotan adalah pembangunan Tol Gilimanuk - Mengwi di Bali.

Proyek ini sempat terhenti sejak 2022 setelah PT Jagat Kerti Bali, yang merupakan badan usaha pelaksana proyek tersebut, mundur dengan alasan kesulitan dalam pembiayaan atau financial close.

Rencananya pemerintah melanjutkan proyek tersebut pada 2024 karena dari data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jalan Tol Gilimanuk - Mengwi terbagi menjadi 3 Seksi yakni:

Seksi 1 Gilimanuk - Pekutatan sepanjang 53,6 Km

Baca Juga: Tunjangan Beras Pensiunan PNS 2024 Terbaru Dapat Segini, Jangan Kaget Ya!

Seksi 2 Pekutatan - Soka sepanjang 24,3 Km

Seksi 3 Soka - Mengwi sepanjang 18,9 Km

"Tol Gilimanuk - Mengwi saat ini statusnya masuk PSN dan solicited atau pemprakasa oleh pemerintah sedangkan sebelumnya unsolicited. Posisi sekarang sudah masuk proses pra kualifikasi dan mudah-mudahan Mei sudah bisa masuk proses pelelangan dan diharapkan bulan Oktober sudah dapat ditetapkan investornya dalam bentuk penandatangan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT)," ungkap anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR dari unsur profesi Sony Sulaksono Wibowo pada Rabu, 17 April 2024.

Tol Gilimanuk - Mengwi memiliki panjang total sekitar 96,84 kilometer dan membutuhkan investasi sekitar Rp24,98 triliun.

Diharapkan, tol ini dapat menjadi solusi atas permasalahan kemacetan di Bali, serta meningkatkan distribusi transportasi dan meratakan perekonomian di pulau tersebut.

Pemerintah disebut akan mengganti rugi investasi yang sudah dikeluarkan PT Jagat Kerti Bali.

Baca Juga: Gelontorkan Dana Rp56 Miliar, Infrastruktur di Jakarta Era Anies Baswedan Ini Tak Gunakan APBD Melainkan Bersumber dari Sini

Namun, dengan catatan tidak mencapai keseluruhan dan akan melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam memverifikasi nilai investasi sebenarnya dari perusahaan pemrakarsa.

Selain itu, proyek Tol Gedebage - Tasikmalaya - Ciamis (Getaci) juga tengah mengalami kendala serupa terkait dengan keberlanjutan pembiayaan.

Proyek ini memiliki panjang total lebih dari 200 kilometer dan diharapkan menjadi salah satu jalur tol terpanjang di Indonesia.

Jalan tol ini terbagi atas empat seksi, antara lain :

Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 Km

Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 Km

Baca Juga: Diduga Palak Mantan Menteri Rp 50 Miliar, Mantan Ketua KPK Ini Jadi Tersangka

Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 Km

Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 Km

Meskipun demikian, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus membuka tender untuk proyek-proyek tersebut, dengan harapan menemukan investor yang sesuai.

Semua langkah tersebut diambil dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan tol di Indonesia, serta mendukung mobilitas masyarakat secara lebih efisien.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memimpin konsorsium pembangunan tol ini dengan memiliki porsi saham sebesar 32,5 persen.

Disusul oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan porsi 20 persen, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan porsi 10 persen. Sementara itu, sisanya terbagi antara PT Gama Grup (13,38 persen), PT Jasa Sarana (0,75 persen), dan PT Wijaya Karya (Persero) dengan porsi 10 persen. ***


Sumber: https://www.ayobandung.com/umum/7912472970/butuh-rp2498-triliun-investor-ogah-biayai-proyek-tol-terpanjang-di-jawa-dan-bali-ini?page=all
Tokoh



Graph

Extracted

persons Anies Baswedan,
companies Dana, PT Waskita Karya, Sony,
ministries Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), BPK, KPK,
bumns PT Jasa Marga,
products Beras,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT, JAWA TENGAH,
cities Cilacap, Garut, Tasikmalaya,
cases Kemacetan,
musicclubs APRIL,