Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

  • 21 April 2024 15:26:46
  • Views: 3

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan, pemerintah harus sigap mengatasi imbas konflik Iran-Israel. Menurut dia, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif dan berdampak jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi. 

"Perijinan dipercepat, kemudian diberi insentif untuk ekspor, biaya logistik untuk ekspor diberi subsidi dan lain-lain. Bukan belanja yang sifatnya konsumtif seperti makan siang gratis," kata Esther kepada Tempo pada Ahad, 21 April 2024.

Dia mengungkapkan, gejolak geopolitik antara Iran dan Israel membawa sejumlah efek negatif yang saling berkaitan bagi perekonomian Indonesia. Pertama, berimbas ke harga minyak dunia yang melambung naik. Mengingat bahwa Timur Tengah merupakan produsen minyak terbesar di dunia. 

"Perang mengakibatkan pengiriman minyak terhambat sehingga suplai minyak terbatas dan biaya logistik naik. Akibatnya, harga minyak naik," 

Kenaikan harga minyak ini, kata Esther akan mengerek kenaikan harga komoditas lain. Salah satunya pada harga emas.

"Biasanya harga emas tinggi ketika perang terjadi," ujar Esther. 

Per hari ini, harga emas batangan cetakan Antam mencapai Rp 1.347.000 per gram. Pada pekan lalu, 14 April 2024, harga emas batangan Antam per gram berada pada level Rp 1.310.000.

Iklan

Imbas lainnya, akan terjadi pembengkakan anggaran di APBN RI seperti anggaran subsidi energi atau BBM. Terakhir, ketegangan geopolitik ini juga akan berimbas pada pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Menurut dia, efek ini akan terjadi cukup lama, mengingat perang baru dimulai.

Esther menilai, Indonesia harus memperkuat fundamental ekonomi agar tetap kokoh mesti ada global shock seperti perang.

"Caranya meningkatkan devisa negara melalui peningkatan ekspor dan mengurangi ketergantungan dari negara lain," ujar Esther. 

Dolar Amerika Serikat menguat dalam perdagangan akhir pekan, Jumat, 19 April 2024. Nilai tukar rupiah ditutup melemah 81 poin ke level Rp 16.260 per dolar AS. Pada perdagangan hari sebelumnya, rupiah ditutup pada level Rp 16.179 per dolar AS. Pelemahan rupiah secara terus-menerus ini diyakini sebagai imbas dari konflik Iran-Israel yang kini sudah saling serang. 

Pilihan Editor: Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau


Sumber: https://bisnis.tempo.co/read/1858925/antisipasi-dampak-konflik-iran-israel-ekonom-prioritaskan-anggaran-untuk-sektor-produktif
Tokoh

Graph

Extracted

ngos INDEF,
topics APBN, ekspor, Harga minyak dunia, Harga Minyak Naik,
products dolar AS, emas,
nations Amerika Serikat, Indonesia, Iran, Israel,
places BANTEN, DKI Jakarta, MALUKU UTARA, rupiah,
cities Manado, Serang,
musicclubs APRIL,