7 Fakta Pilu Kebakaran Ruko Pigura yang Tewaskan 7 Orang di Mampang, Penyebab hingga Pesan Terakhir Korban kepada Ibunya

  • 20 April 2024 08:45:59
  • Views: 3

Jakarta, tvOnenews.com - Insiden kebakaran yang terjadi di ruko pigura atau bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis 18 April 2024 menyisakan sejumlah fakta pilu.

Ketujuh korban jiwa merupakan keluarga dan karyawan pemilik rumah toko 3 lantai yang hangus tersebut. Mirisnya, 2 di antaranya adalah anak berusia 8 tahun dan balita yang baru berusia 2 tahun. 

Berikut ini adalah sederet fakta yang dirangkum mengenai kebakaran di Jalan Mampang Prapatan Raya RT 01 RW 03, Mampang Prapatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan:

1. Penyebab Kebakaran

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, penyebab kebakaran diduga akibat percikan api dari pemotong kayu.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, Yossi mengungkapkan bahwa sebelumnya juga ada seorang karyawan menyiram bensin ke kayu untuk menghilangkan rayap. Hal itulah yang diduga kuat menjadi penyebab api menjalar dengan cepat.

"Yang didapatkan dari saksi-saksi memang ada yang menyatakan terdapat percikan api pada saat aktivitas pemotongan kayu dan kemudian menjalar menjadi kebakaran," kata Yossi di Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Selain itu, besarnya kobaran api juga terjadi akibat adanya kompresor yang meledak. 

Namun, Puslabfor Polri saat ini masih  memastikan betul mengenai hal tersebut.

"Apakah memang percikan itu memang kemudian mengakibatkan ledakan, atau ledakan itu benar-benar ada atau tidak," katanya.

2. 7 Orang Meninggal dalam Satu Ruangan

Kapolsek Mampang Prapatan Polres Metro Jakarta Selatan Kompol David Yunior Kanitero menyebut, 7 korban meninggal dunia akibat terpanggang hidup-hidup di dalam satu ruangan.

Ketujuh korban tersebut seluruhnya ditemukan di lantai dua ruko pigura 'Saudara Frame dan Gallery' Mampang Prapatan.

"Semua korban sudah ditemukan di dalam satu ruangan di lantai dua," kata David di Jakarta, mengutip Antara pada Sabtu(19/4/2024).

3. 5 Orang Mengalami Luka Bakar

Kebakaran tersebut mengakibatkan setidaknya 5 orang selamat mengalami luka-luka. Kompol David menyatakan, kelima korban selamat saat ini tengah perawatan di rumah sakit.

"Korban mengalami luka bakar di beberapa bagian seperti kepala, tangan, dan kaki," ujarnya.

4. Kondisi Mengenaskan Korban Tewas

Polisi mengatakan bahwa tujuh korban tewas dalam kebakaran toko mengalami luka bakar berat hingga 90 persen. Hal itu disampaikan Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jumat (19/4/2024).

"Luka bakarnya sampai 90 persen dan luka bakarnya sampai tingkat empat (luka bakar paling berat)," kata Brigjen Hariyanto.

Akibatnya, identifikasi harus dilakukan menggunakan metode identifikasi korban bencana (disaster victim identification/DVI). 

Metode tersebut dilakukan dengan cara pencocokan data sebelum kematian (antemortem) berupa sidik jari, rekam medis gigi dan sampel "deoxyribo nucleic acid" (DNA) dari keluarga korban dengan sesudah kematian (postmortem) dari jenazah korban.

5. Identitas 7 Korban Meninggal Dunia dan 5 Korban Luka

Melalui rilis resminya, Polri mengumumkan identitas 7 korban tewas dan 5 korban luka dalam peristiwa kebakaran tersebut. Dikutip dari laman resmi Polri, berikut adalah daftar nama korban insiden kebakaran Mampang, Jaksel.

Korban Meninggal Dunia:

1. Thang Tjiman usia 75 tahun.
2. Heni usia 39 tahun.
3. Richi usia 2 tahun.
4. Austin usia 8 tahun.
5. Tia usia 25 tahun.
6. Shella usia 20 tahun.
7. Miss/Jesika usia 18 tahun.

Korban Selamat dengan Luka:

1. Ohim usia 35 (dievakuasi ke RS. Tarakan).
2. Suwandi usia 40 tahun (dievakuasi ke RS Siloam Kebon Jeruk)
3. Muhammad Zaenal usia 26 tahun (dievakuasi ke RSUD Pasar Minggu).
4. Surono usia 44 tahun (dievakuasi ke RSUD Pasar Minggu).
5. Yohanes usia 24 tahun (dievakuasi ke RSUD Mampang).

6. Pesan Terakhir Korban kepada Ibunya

Dalam peristiwa tersebut, duka mendalam yang dirasakan oleh orangtua salah satu korban.

Sri Daningsih, yang merupakan ibu korban bernama Tiara mengungkapkan perkataan terakhir sang anak. Diketahui, Tia merupakan asisten rumah tangga (ART) di ruko bingkai tersebut.

Tiara adalah warga Wonogiri, Jawa Tengah, yang baru bekerja sebagai ART pada 8 April lalu. Oleh karena itu, Sri sangat histeris dan syok ketika anaknya yang belum dua minggu bekerja tersebut turut menjadi korban.

Sri mengatakan, anaknya sempat mengirim pesan bahwa Tiara akan pulang pada tanggal 20 April 2024. Tak disangka, Tiara justru pulang untuk selamanya tepat sebelum tanggal kepulangannya ke rumah.

7. 31 Unit Pemadam Kebakaran dan Ratusan Personel Dikerahkan

Sebanyak 31 unit pemadam kebakaran dan ratusan personel gabungan dikerahkan untuk menjinakkan Si Jago Merah.

Terkait kejadian nahas tersebut, Perwira Piket Suku Dinas Gulkarmat Jaksel Agus Guritno Gunawan mengatakan bahwa api sudah selesai dijinakkan sejak Juma pagi. Namun, memang butuh waktu lama untuk proses pendinginan.

"Proses pendinginan memang cukup lama. Saat ini petugas sudah kembali ke pos masing-masing," Agus Guritno.

Selain petugas Damkar, petugas dari instansi lain baik TNI, Polri, BPBD, PMI, serta lainnya lainnya juga ikut serta terlibat dalam proses evakuasi. (rpi)

 


Sumber: https://www.tvonenews.com/berita/nasional/203511-7-fakta-pilu-kebakaran-ruko-pigura-yang-tewaskan-7-orang-di-mampang-penyebab-hingga-pesan-terakhir-korban-kepada-ibunya?page=all
Tokoh







Graph

Extracted

persons Gunawan, Hariyanto, Suwandi,
ministries BPBD, Polisi, Polres Metro Jakarta Selatan, TNI,
organizations API,
ngos PMI,
places DKI Jakarta, JAWA TENGAH,
cities Jati, Kebon Jeruk, Kramat, Kramat Jati, Mampang Prapatan, Pasar Minggu, Wonogiri,
cases kebakaran,
musicclubs APRIL,