HEADLINE: Amuk Gunung Ruang di Sulut, Bagaimana Potensi Bahaya dan Mitigasinya?

  • 20 April 2024 00:00:00
  • Views: 4

Aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) terus meningkat. Pada Rabu malam 17 April 2024, status Gunung Ruang naik lagi dari Siaga menjadi Awas.

"Aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 Wita," ungkap Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan, Rabu malam 17 April 2024.

Terkait status Awas tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan untuk mengevakuasi penduduk.

"Penduduk yang berada di radius 6 km dari pusat erupsi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulut, harus segera dievakuasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB Abdul Muhari dalam jumpa pers via Zoom, Kamis 18 April 2024.

Dia mengatakan, langkah evakuasi perlu diambil menyusul Gunung Ruang erupsi yang kian eksplosif. Menurut Abdul Muhari, warga yang berada di radius 6 kilometer dari pusat erupsi harus dievakuasi sebagai mitigasi ancaman lava, awan panas, dan batu pijar.

"Warga yang berada di bagian barat, barat daya dan barat laut Pulau Tagulandang harus dievakuasi ke wilayah timur, keluar dari radius bahaya," tutur dia.

Selain itu, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi tsunami yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Ruang.

"Untuk sejarah potensi tsunaminya itu di ketinggian 25 meter dan melanda beberapa ratus meter di bagian sisi barat-barat daya daratan Pulau Tagulandang," ujar Ketua Tim Kerja Gunung Api, Heruningtyas.

Sementara itu, penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado juga diperpanjang mengingat Gunung Ruang belum kondusif. Perpanjangan penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado itu dilakukan hingga hari ini, Jumat (19/4/2024) pukul 18.00 Wita. Hal itu diutarakan Humas Bandara Sam Ratulangi Yanti Pramono.

Berikut sederet fakta terkait Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) aktivitasnya terus meningkat dan naik status dari Siaga menjadi Awas dihimpun Liputan6.com:

1. Status Naik dari Siaga Jadi Awas

Aktivitas Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulut, terus meningkat. Rabu malam 17 April 2024, status gunung tersebut naik lagi dari Siaga menjadi Awas.

"Aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 Wita," ungkap Kepala Badan Geologi Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Hendra Gunawan, Rabu malam 17 April 2024.

Dia memaparkan, pascakenaikan tingkat aktivitas menjadi Waspada (Level II) pada 16 April 2024 pukul 13.00 Wita, dan Siaga (Level III) pada 16 April 2024 pukul 16.00 WITA, aktivitas visual dan kegempaan menunjukkan peningkatan yang signifikan.

"Ketinggian kolom erupsi cenderung meningkat dengan material erupsi berupa abu disertai lontaran batuan pijar yang mencapai jarak sekitar 5 km di Pulau Tagulandang," ucap Hendra.

Jumlah kejadian gempa vulkanik dalam meningkat signifikan disertai getaran tremor vulkanik menerus dengan amplitudo overscale yang menandakan saat ini masih terjadi proses peretakan batuan.

"Ini disertai migrasi magma dari reservoir magma dalam ke permukaan dalam bentuk erupsi eksplosif berselingan dengan erupsi efusif atau aliran lava," tuturnya.

Hendra mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental yang menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Ruang, maka tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari Siaga menjadi Awas. Ini terhitung mulai tanggal 17 April 2024 pukul 21.00 Wita.

"Tingkat aktivitas Gunung Ruang akan dievaluasi kembali secara berkala, maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan," ujar Hendra memungkasi.

2. BNPB Sebut 11 Ribu Jiwa Harus Dievakuasi

Status Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, naik menjadi Awas pada Rabu 17 April 2024. Terkait hal ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan untuk mengevakuasi penduduk.

"Penduduk yang berada di radius 6 km dari pusat erupsi Gunung Ruang, Kepulauan Sitaro, Sulut, harus segera dievakuasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan (Kapusdatin) BNPB, Abdul Muhari dalam jumpa pers via zoom, Kamis dini hari 18 April 2024.

Abdul Muhari mengatakan, langkah evakuasi perlu diambil menyusul erupsi Gunung Ruang yang kian eksplosif. Warga yang berada di radius 6 kilometer dari pusat erupsi harus dievakuasi sebagai mitigasi ancaman lava, awan panas, dan batu pijar.

"Warga yang berada di bagian barat, barat daya dan barat laut Pulau Tagulandang harus dievakuasi ke wilayah timur, keluar dari radius bahaya," tuturnya.

Dia mengatakan, berdasarkan hitungan BNPB, ada sedikitnya 11.615 warga yang berada di pesisir barat Tagulandang, dalam radius 6 km.

"Kami mendapat laporan, banyak warga di radius bahaya telah mengevakuasi diri secara mandiri ke arah timur, timur laut Tagulandang," tuturnya.

Dia mengatakan, mulai Kamis pagi, akan dilakukan evakuasi secara bergelombang setelah berkoordinasi dengan Pemda dan Pusdalops setempat.

3. Badan Geologi Ingatkan Warga Waspadai Potensi Tsunami

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi tsunami yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.

"Untuk sejarah potensi tsunaminya itu di ketinggian 25 meter dan melanda beberapa ratus meter di bagian sisi barat-barat daya daratan Pulau Tagulandang," ujar Ketua Tim Kerja Gunung Api, Heruningtyas dalam Konferensi Pers Kenaikan Status Gunung Ruang dari Siaga ke Awas, dilansir dari Antara, Kamis 18 April 2024.

Dengan demikian, perkiraan tinggi gelombang tsunami yang diakibatkan oleh Gunung Ruang hanya terpaut sekitar 5 meter dari tinggi gelombang tsunami Aceh 2004, yang diperkirakan mencapai 30 meter.

Heruningtyas menjelaskan bahwa tsunami dapat terjadi apabila material-material Gunung Ruang berjatuhan ke laut dan menyebabkan ketinggian muka laut meningkat.

Perkiraan tersebut berdasarkan pada sejarah erupsi Gunung Ruang pada Maret 1871. Heruningtyas memaparkan, pada 3 Maret 1871, terjadi gempa bersama suara gemuruh bagaikan erupsi yang berasal dari Gunung Ruang.

Tidak lama kemudian, datang gelombang pasang melanda pantai Tagulandang dengan ketinggian yang diperkirakan mencapai 25 meter dan menerjang sejauh 180 meter dari pantai. Gelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua. Bencana tersebut menelan korban sebanyak 300–400 orang.

"Hal ini yang menyebabkan kami menggunakan radius 6 km, karena adanya potensi tsunami yang mengancam di sisi bagian barat Pulau Tagulandang," kata Heruningtyas.

4. Erupsi, Pegawai Lapas Tagulandang dan Napi Dievakuasi

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut, juga berdampak terhadap kondisi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tagulandang. Belasan narapidana (napi), bersama pegawai Lapas Tagulandan serta sejumlah warga akhirnya dievakuasi.

"Evakuasi pegawai dan napi di Lapas Tagulandang dilakukan pada Kamis 18 April 2024 mulai pukul 10.20 Wita," ungkap Kepala Basarnas Manado Monce Brury melalui Humas Ferry Arianto pada Kamis siang 18 April 2024.

Dia mengatakan, pada pukul 11.43 Wita, seluruh penumpang sudah onboard . Para penumpang itu terdiri dari pegawai Lapas Tagulandang dan rombongan sebanyak 11 orang, 17 napi, dan 13 warga Tagulandang.

"Kapal Bimasena bergerak dari pelabuhan Ferry Minanga Tagulandang dengan tujuan Pelabuhan Likupang, Desa Munte, Kabupaten Minahasa Utara," ujar Ferry Arianto.

Dia mengatakan, evakuasi ini dilakukan akibat erupsi Gunung Ruang yang bisa saja berdampak buruk bagi kondisi Lapas, termasuk pegawai dan para napi.


Sumber: https://www.liputan6.com/news/read/5576898/headline-amuk-gunung-ruang-di-sulut-bagaimana-potensi-bahaya-dan-mitigasinya
Tokoh







Graph

Extracted

persons Abdul Muhari, Gunawan, Hendra Gunawan,
companies Zoom,
ministries BNPB, Kementerian ESDM,
organizations API,
topics Gempa, Tsunami,
places Aceh, LAMPUNG, SULAWESI UTARA,
cities Gunung, Likupang, Manado,
musicclubs APRIL,