Gresik (beritajatim.com) – Ekonomi warga di delapan kelurahan/desa ring satu Petrokimia Gresik mulai menggeliat.

google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Sebelumnya, saat pandemi covid-19 masih tinggi perekonomian warga setempat terjun bebas. Hal ini karena ada pembatasan aktivitas warga yang berdampak langsung pada tingkat ekonomi warga sekitar perusahaan.

Setelah berjalan dua tahun, dan pandemi mulai menurun warga yang berada di ring satu perusahaan dilibatkan dalam kegiatan bazar UMKM. Sejumlah kelurahan atau desa berlomba-lomba menciptakan produk unggulannya.

Lurah Sukorame Uman Iswahyudi Kecamatan Gresik Kota menuturkan lingkungan warganya yang berdekatan langsung operasional pabrik Petrokimia tidak ada gejolak. Sebab, selama ini daerahnya selalu mendapat bantuan serta pelatihan.

“Selama saya bertugas sebagai lurah, warga kami tingkat ekonominya mulai menggeliat lagi karena dilibatkan di bazar UMKM. Serta dibimbing diberi pelatihan bagaimana membuat minuman dari markisa dan saat ini banyak pesanan, tuturnya, Jumat (5/08/2022).

Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Romoo, Kecamatan Manyar, Rusdiyanto. Menurutnya, saat pandemi pertama muncul warganya tidak bisa berbuat banyak karena aktivitasnya dibatasi. Namun, saat ini perlahan mulai naik lagi saat ada bazar UMKM.

“Usai bazar warga kami yang memiliki kerajinan daur ulang sampah plastik banyak pesanan, ujarnya.

Dirut Petrokimia Dwi Satryo Annurogo menyatakan pihaknya mengajak masyarakat sekitar perusahaan terlibat langsung sewaktu ada bazar UMKM.

“Kami mengajak masyarakat berpartisipasi serta memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar pabrik. Ini menunjukan perekonomian bangkit meski pandemi belum berakhir, ungkapnya.

Atas dasar itu lanjut dia, pihaknya memberi apresiasi kepada stand bazar terbaik pada 8 kelurahan/desa yang berdekatan langsung dengan operasional pabrik. Delapan kelurahan/desa yang dimaksud antara lain Kelurahan Lumpur, Tlogopojok, Sukorame, Ngipik, Karangturi, Tlogopojok, Tlogopatut dan Desa Roomo. (dny/ted)