KBRN, Jakarta: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

Kami informasikan memang terjadi peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau dalam level siaga, kata Sub Koordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki dalam perbincangan dengan Pro3 RRI, Kamis (4/8/2022).

Untuk itu, PVMBG meminta masyarakat agar tidak mendekat Gunung Anak Krakatau.

Dalam level siaga ini PVMBG meminta masyarakat tidak mendekat dalam radius 5 kilometer dari pusat kawahnya, ucap Basuki.

Tercatat, sejak tanggal 2 hingga 3 Agustus terjadi 14 kali gempa letusan Gunung Anak Krakatau.

Pada 2 Agustus terjadi 10 kali dan 3 Agustus terjadi empat kali. Kemudian pada Kamis ini terjadi satu kali letusan, rincinya.

Menurut Basuki, peningkatan aktivitas vulkanik membuat morfologi kawah Gunung Anak Krakatau berubah.  

Memang ada perubahan-perubahan morfologi kawahnya, karena setiap kali letusan mengeluarkan lava secara eksplosif membuat perubahan morfologi kawahnya, kata dia menjelaskan.

Dari pemantauan PVMBG, secara umum tinggi puncak Gunung Anak Karakatau masih sama yakni 1.657 meter dari permukaan laut (mdpl).