Epidemiolog Sebut Meningkatnya Kasus Kematian, Bukti Lemahnya Deteksi Dini

  • 04 Agustus 2022 22:01:31
  • Views: 3

ILUSTRASI. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga atau booster kepada warga di Terowongan Kendal, Jakarta Pusat,

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan kasus Covid-19 terjadi di Indonesia. Kenaikan kasus aktif juga diikuti dengan kenaikan kasus kematian.

Meski kenaikan tak sesignifikan penambahan kasus aktif, namun Indonesia sempat mengalami penambahan kasus kematian sebanyak 24 kasus dalam sehari pada 2 Agustus kemarin. Jumlah tersebut cenderung paling tinggi selama tiga bulan terakhir.

Ahli Kesehatan Lingkungan dan Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyebut, terjadinya kenaikan angka kematian tersebut menjadi bukti bahwa lemahnya deteksi dini di Indonesia. Sehingga banyak kasus yang tidak bergejala tak terdeteksi hingga menulari kelompok rentan.

Baca Juga: Kasus Mingguan Naik 15 Kali Dalam 2 Bulan, Pemerintah Dorong Tingkatkan PHBS

Pemerintah diminta waspada dengan meningkatnya kasus aktif dan kematian lantaran adanya subvarian omicron BA.5 dan BA.4. Bahkan saat ini sudah ditemukan subvarian omicron lain di Indonesia yakni BA.2.75.

Artinya kita harus meningkatkan ini tiga titik yang selama ini lemah harus ditingkatkan yakni 3T, 3M dan vaksinasi booster terutama kepada kelompok rentan, kata Dicky kepada Kontan.co.id, Kamis (4/8).

Dicky menjelaskan, angka kematian menjadi indikator keparahan situasi wabah. Maka jika angka kematian mengalami peningkatan perlu adanya upaya lanjut baik dalam deteksi dini yakni tracing, testing dan treatment (3T), protokol kesehatan 3M dan vaksinasi.

Pemerintah diminta mempercepat booster pertama atau booster kedua guna mengantisipasi adanya penambahan kasus dan menekan angka kematian.

Dosis 3 pada populasi umum dosis 4 atau booster kedua itu harus diprioritaskan kepada kelompok tenaga kesehatan maupun lansia dengan komorbid. Itu dulu yang diprioritaskan, jelasnya.

Ia juga meminta masyarakat dan pemerintah tidak menganggap remeh dengan adanya subvarian omicron. Pasalnya, subvarian omicron terutama BA.5 memiliki kemampuan dalam menginfeksi jauh lebih kuat daripada Delta, termasuk reinfeksi juga jauh lebih kuat.

Itu yang membuat kita harus waspada, harus melakukan upaya pencegahan maksimal dengan 3T, 3M dan vaksinasi, tegasnya.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan, kasus positif mingguan di minggu ini tercatat lebih dari 38.000. Jumlah ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan awal Juni lalu yang hanya 2.000-an kasus.

Artinya kasus positif mingguan telah naik sebanyak lebih dari 15 kali lipat dalam dua bulan, kata Wiku.

Baca Juga: UPDATE Covid-19 Indonesia, 4 Agustus: Tambah 6.527 Kasus Baru, Meninggal 14

Kenaikan kasus Covid-19 secara mingguan tersebut, juga diiringi dengan kenaikan kasus kematian. Meskipun kenaikan kasus kematian tidak sesignifikan kenaikan pada kasus positif.

Dimana pada minggu terakhir terdapat 91 kematian, angka ini juga meningkat tajam dibandingkan dengan minggu sebelumnya yang masih berkisar di angka 40 kematian.

Bahkan dalam beberapa hari terakhir kita sempat menyentuh lebih dari 20 kematian dalam satu hari, ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Reporter: Ratih Waseso
Editor: Yudho Winarto


https://nasional.kontan.co.id/news/epidemiolog-sebut-meningkatnya-kasus-kematian-bukti-lemahnya-deteksi-dini

Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/epidemiolog-sebut-meningkatnya-kasus-kematian-bukti-lemahnya-deteksi-dini
Tokoh





Graph

Extracted

persons Dicky Budiman, Wiku Bakti Bawono Adisasmito,
companies Google,
institutions Griffith University,
topics Omicron, Protokol Kesehatan, Vaksin Corona,
events vaksinasi,
products vaksin,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA TENGAH,
cities Kendal,
cases covid-19,