Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Moskow, Rusia pada 11 September 2020. [Kementerian Luar Negeri RUS - Anadolu Agency]

Phnom Penh, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menganggap kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan, sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan tidak rasiona.

Dalam pertemuan negara anggota ASEAN di Kamboja pada Kamis (4/8), Wang Yi membela latihan militer China di laut sekitar Taiwan, yang diadakan sebagai tanggapan atas kunjungan tersebut.

Pelosi yang melakukan kunjungan singkat di Taiwan menuai pro dan kontra di pulau itu. China bereaksi dengan meluncurkan latihan militer terbesarnya yang pernah ada di kawasan itu.

Pelosi adalah politisi AS paling senior yang mengunjungi pulau itu dalam 25 tahun. Keputusannya singgah ke Taiwan membuat Beijing marah, yang menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dari China.

AS tidak secara resmi mengakui Taiwan, tetapi mempertahankan hubungan yang kuat dengan pulau itu, termasuk menjual senjata kepada Taiwan untuk mempertahankan diri.

Dikutip dari BBC, hari ini Wang menegaskan bahwa negaranya telah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menghindari krisis, serta memastikan kepentingan negara tidak terusik.

Komentarnya muncul setelah para menteri luar negeri Asia Tenggara sebelumnya memperingatkan, peningkatan ketegangan atas Taiwan dapat memicu konflik terbuka di kawasan itu.

ASEAN juga menyerukan pengekangan maksimum dan mendesak untuk tidak melakukan tindakan provokatif apapun. Dikatakan bahwa perkembangan terbaru dapat menyebabkan kesalahan perhitungan, konfrontasi serius, konflik terbuka dan konsekuensi yang tidak terduga di antara kekuatan-kekuatan besar.

Wang mengatakan Taiwan pada akhirnya akan kembali ke pelukan ibu pertiwi. Pemerintah China mengancam akan merebut pulau itu dengan paksa jika upaya penyatuan lainnya tidak berhasil.