Kesepakatan Pendanaan Kesehatan di G20 Menciptakan Kesejahteraan Bersama

  • 04 Agustus 2022 16:01:24
  • Views: 6

ILUSTRASI. Kontan - Kominfo G20 Kilas Online

Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu agenda penting dalam pembahasan di pertemuan G20 adalah menyusun arsitektur kesehatan global yang memungkinkan bagi semua negara untuk secara kolektif mencegah dan mempersiapkan diri dengan lebih baik, menghadapi krisis kesehatan global di masa mendatang.

Karena semua negara telah merasakan Pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 yang lalu menujukkan bahwa semua rentan saat menghadapi krisis kesehatan. Dampak lanjutanya adalah menyebabkan sendi-sendi perekonomian ikut luluh lantak diterpa pandemi.

Kini, sebagai Presidensi G20 Indonesia mengajak semua negara anggota G20 untuk memikirkan kembali upaya bersama melakukan pencegahan, kesiapsiagaan, dan merespons pandemi. Sebab tidak bisa dipungkiri terdapat saling ketergantungan antara kesehatan dan keuangan global.

Guna merealisasikan hal ini, Presidensi G20 telah membentuk Joint Finance and Health Task Force (JFHTF). Gugus tugas ini terdiri dari pejabat sektor keuangan dan kesehatan negara-negara anggota, yang bertujuan untuk meningkatkan dialog dan kerjasama global mengenai isu-isu yang berkaitan dengan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.

Gugus tugas JFHTF juga mempromosikan pertukaran pengalaman penanganan masalah kesehatan dan keuangan serta mencari solusi terbaik dalam praktik,

Di samping itu, Gugus Tugas juga berupaya mengembangkan tata caara koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Kesehatan, dan mempromosikan tindakan kolektif, serta menilai dan menangani keadaan darurat kesehatan yang berdampak pada lintas batas negara.

Tak kalah penting pertemuan ini juga mendorong pengelolaan sumber daya yang efektif untuk menghadapi pandemi.

Pada pertemuan pertama JFHTF di Yogyakarta beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah mengusung tiga isu utama

Pertama, menawarkan pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) yang akan dipakai untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan penanggulangan pandemi (PPR);

Kedua, mengembangkan rencana koordinasi antara sektor Keuangan dan Kesehatan untuk kesiapsiagaan, pencegahan, dan penanggulangan pandemi (PPR).

Dari dua usulan ini, Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan G20 menyepakati perlunya mekanisme pembiayaan multilateral baru yang didedikasikan untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan PPR pandemi.

Selanjutnya JFHTF sepakat membentuk Dana Perantara Keuangan (FIF) yang ditempatkan di Bank Dunia sebagai Wali Amanat

Pada pembahasan berikutnya JFHTF pada November 2022 nanti juga akan membahas tata kelola dan pengaturan operasional FIF menjelang rencana pengumuman formal pembentukannya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para Pemimpin G20 pada bulan November 2022.

Menteri Sri Mulyani Indrawati menyebut komitmen kontribusi di FIF ini hampir mencapai US$ 1,1 miliar.

Dana bersama inilah yang akan dipakau untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan merespons pandemi yang mungkin akan datang lagi.

Dari jumlah tersebut kontribusi sebesar US$ 50 juta.

Negara negara lain yang menyatakan komitmen dalam pendanaan FIF ini antara lain Amerika Serikat, Uni Eropa, Jerman, Inggris, Singapura, Gates Foundation, dan Wellcome Trust.

Adapun kebutuhan pendanaan kesehatan global saat ini masih ada kesenjangan yang diperkirakan sekitar US$ 10,5 miliar untuk secara memadai menanggapi pandemi di masa depan.

Meskipun demikian, Menkeu menyebut yang paling penting dalam kesepakatan ini adalah terciptanya inklusivitas sehingga upaya bersama menangani pandemi dapat digabungkan, antara Kementerian Keuangan dan Kesehatan, serta antara negara maju dan berkembang.

Dengan begitu, kita dapat secara efektif siap untuk mengatasi pandemi global berikutnya bersama-sama, kata Menteri Sri Mulyani akhir Juni lalu.

Kesadaran negara-negara G20 untuk bersama sama dalam menangani masalah kesehatan dan keuangan ini, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah membuat kemajuan dalam mendorong aksi kolektif untuk menanggapi pandemi

Budi percaya kesepakatan ini akan berkontribusi menuju Arsitektur Kesehatan Global yang lebih kuat dan akan mencapai hasil nyata pada pertemuan Oktober, mendatang.

Menteri Budi menekankan tujuan khusus FIF, yaitu untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi secara global. Dan langkah penting selanjutnya adalah menentukan prioritas investasi FIF.

Kemitraan ini penting untuk menciptakan kesehatan dan kemakmuran bagi semua, kata Menkes beberapa waktu lalu.

Bagi Menkes, FIF saja tidak cukup untuk menangani pandemi di masa mendatang. Karena itulah FIF ini merupakan bagian dari rangkaian inisiatif yang lebih luas dalam Presidensi G20 Indonesia dari jalur kesehatan G20.

Namun dengan kesepakatan pendanaan dan bersama-sama antara sektor kesehatan dan keuangan, maka ke depan upaya mewujudkan tujuan pulih bersama dari krisis akibat pandemi Covid-19 dan lebih kuat menuju kesejahteraan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Reporter: Tim KONTAN
Editor: Ridwal Prima Gozal


https://nasional.kontan.co.id/news/kesepakatan-pendanaan-kesehatan-di-g20-menciptakan-kesejahteraan-bersama

Sumber: https://nasional.kontan.co.id/news/kesepakatan-pendanaan-kesehatan-di-g20-menciptakan-kesejahteraan-bersama
Tokoh





Graph