Rupiah Masih Keok Lawan Dolar AS, Ini Biang Keroknya

  • 04 Agustus 2022 10:58:51
  • Views: 4

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti nasib nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), yang kian terpuruk di tengah ketidakpastian tinggi pada pasar keuangan global.

Sampai dengan 28 Juli 2022, nilai tukar rupiah kita melemah 4,55 persen year to date, ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat berkala KSSK, Senin (1/8/2022).

Namun begitu, ia bersyukur kurs rupiah kondisinya masih lebih baik dibanding mata uang negara tetangga seperti Malaysia, Thailand hingga India.

Meskipun demikian, pelemahan tersebut lebih baik apabila dibandingkan dengan pelemahan atau Depresiasi berbagai mata uang di kawasan seperti Malaysia Ringgit yang mengalami perlemahan 6,46 persen, bebernya.

India mengalami perlemahan 6,80 persen, dan Thailand yang mengalami perlemahan hingga mencapai 9,24 persen, kata Sri Mulyani.

Selain nilai tukar rupiah, kondisi tak menentu saat ini turut berimbas terhadap laju inflasi domestik yang kian terangkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen secara tahunan (year on year).

Angka ini meningkat dibandingkan bulan Juni 2022 sebesar 4,35 persen year on year. Bahkan posisi inflasi akhir triwulan I masih pada tingkat 2,64 persen year on year, ungkap Sri Mulyani.

Akan tetapi, ia menambahkan, angka tersebut setidaknya masih belum menyentuh target inflasi inti yang ditetapkan pemerintah, yakni di bawah 3 persen.

Meskipun inflasi headline meningkat, inflasi inti atau core inflasi tetap terjaga pada tingkat 2,86 persen year on year. Hal ini didukung oleh konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi indonesia, tuturnya.


https://www.liputan6.com/bisnis/read/5033212/rupiah-masih-keok-lawan-dolar-as-ini-biang-keroknya

Sumber: https://www.liputan6.com/bisnis/read/5033212/rupiah-masih-keok-lawan-dolar-as-ini-biang-keroknya
Tokoh



Graph

Extracted

persons Sri Mulyani Indrawati,
ministries BI, BPS, KSSK,
ngos CORE,
products dolar AS, ringgit,
nations Amerika Serikat, India, Indonesia, Malaysia, Thailand,
places rupiah,