PIKIRAN RAKYAT - Perwakilan Marga Hutabarat se-Indonesia menduga tes PCR yang dilakukan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo hanya sebuah alibi.

Kuasa Hukum Marga Hutabarat, Pheo Hutabarat mengatakan pada saat kejadian Irjen Ferdy Sambo disebut polisi sedang melakukan tes PCR di luar saat insiden tembak menembak itu berlangsung.

Padahal berdasarkan keterangan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Tes PCR dilakukan di rumah pribadi Ferdy Sambo.

“Pertanyaannya kok bisa-bisanya dikatakan di tanggal 11-12 ada tes PCR? Berarti itu kan mau menciptakan alibi bahwa yg menembak hanyalah Bharada E, katanya kepada wartawan seusai audiensi dengan Mahfud MD di Kemenko Polhukam, Rabu 3 Agustus 2022.

 Baca Juga: Profil Kades Lambangsari Bekasi Pipit Heryanti, Pejabat Cantik yang Diduga Maling Uang Rakyat Rp466 Juta

Pheo menduga bahwa sejak awal kejelasan tes PCR ini juga menjadi alibi untuk menyebut pelaku penembak Brigadir J hanya dilakukan oleh Bharada E.

“Dugaan kita memang tujuannya dari awal ingin disebutkan atau ingin dilingkari bahwa adik saya (Brigadir J) adalah sebagai pelaku tindak pidana (kekerasan seksual), ucapnya.

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) telah memeriksa 20 rekaman CCTV yang diberikan tim digital forensik Polri.

Baca Juga: Menkominfo Johnny G Plate Akui Sulit Berantas Situs Judi Online: Kejar-Kejaran Ini