Dulu Terlibat Terorisme, Kini Abu Bakar Ba'asyir Akui Pancasila

  • 03 Agustus 2022 15:15:00
  • Views: 3

TIMESINDONESIA, JAKARTAAbu Bakar Ba'asyir sudah bertobat. Pendiri Ponpes Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo tersebut kini sudah mengakui Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.

Ia menyebut, dulunya menilai Pancasila adalah syirik. Namun kini pandangannya berubah. Kata dia, tak mungkin para ulama pendiri bangsa menyetujui Pancasila jika memang dianggap syirik.

Dulunya saya, Pancasila itu syirik. Saya begitu dulu. Tapi setelah saya pelajari selanjutnya, gak mungkin ulama menyetujui dasar negara syirik, itu gak mungkin, katanya dikutip TIMES Indonesia dari sebuah video, Rabu (3/8/2022).

Indonesia berdasar Pancasila itu mengapa disetujui ulama. Karena dasarnya tauhid, Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini pun pengertian saya terakhir, jelasnya lagi.

Video itu diunggah akun Facebook KataKita, Senin kemarin. Putra Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim, membenarkan adanya video yang beredar tersebut. Menurutnya, video diambil sekitar tiga bulan lalu.

Itu video sudah cukup lama, sekitar tiga atau empat bulan lalu, katanya dikutip dari detikJateng.

Sebelumnya diketahui, tahun 2021 ia keluar dari jeruji besi. Ia akhirnya menghirup udara segar setelah 15 tahun dipenjara karena kasus terorisme.

Abu Bakar Ba'asyir bebas dari Lapas Gunung Sindur Jawa Barat pada Jumat 8 Januari 2021. Tak ada persyaratan yang harus ditempuh Abu Bakar usai menjalani hukuman selama 15 tahun. Bebas secara murni, ujar Kepala Kantor Kemenkum HAM Jabar waktu itu. (*)

**) Dapatkan update informasi pilihan setiap hari dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Caranya, klik link ini dan join. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di HP.


https://www.timesindonesia.co.id/read/news/421515/dulu-terlibat-terorisme-kini-abu-bakar-baasyir-akui-pancasila

Sumber: https://www.timesindonesia.co.id/read/news/421515/dulu-terlibat-terorisme-kini-abu-bakar-baasyir-akui-pancasila
Tokoh

Graph

Extracted

companies ADA, Facebook, Google, Telegram,
ministries Kemenkum HAM,
fasums Lapas Gunung Sindur,
products Pancasila,
nations Indonesia,
places DKI Jakarta, JAWA BARAT, JAWA TENGAH,
cities Gunung, Sukoharjo,
cases HAM,